"Kakek keracunan makanan. Kayaknya ada sengaja masukin racun ke makanan atau pun minuman kakek saat acara makan besar keluarga" jawab Siwoo

(Name) heran, kok bisa ada yang sempat masukin racun? setelah itu Siwoo dan (name) pun menuju ke ruang ICU

Kedatangan (name) itu membuatkan seisi orang yang hadir itu terkejut. Dan (name) melihat Wonyoung yang nangis terisak-isak

PLLAAKKK

Sebuah tamparan terdengar, (name) sedikit terkejut kala diri nya di tampar. Tebak siapa yang nampar gadis itu?

Tentu saja, ibu nya (name), Emiko. Emiko tidak percaya apa yang di lakukan oleh anak nya itu

"Apa kamu sengaja meletakkan racun itu?!" tanya Emiko

"Kamu beneran mau bunuh kakek kamu sendiri?!" kali ini suara Emiko sedikit meninggi dari tadi nya

"Setelah kematian nenek kamu sendiri, kamu jadi makin gila ya!" ucap Emiko

"Kamu bahkan tidak sadar dengan perilaku kamu selama ini!" lanjut Emiko

Anak mata (name) melirik tajam ke arah Wonyoung yang tadi menangis kini terlihat sebuah senyuman kecil

"Kamu melarikan diri ke Jepang kerana kamu sudah membunuh nenek kamu sendiri kan?!" kata Emiko

"JAWAB AKU (SURN) (NAME)!" suara tinggi Emiko terdengar, untung saat ini tiada orang di sana

"Okaa-sama...tenang dulu, mana mungkin (name) mau masukin racun ke da—"

"Neo diam dulu! apa kata otou-sama kamu nanti kalau membela pembunuh ortu nya?!" pekik Emiko

Emiko kecewa, bagaimana kalau suami nya tahu kalau anak generasi nya dia itu membunuh ortu nya sendiri

Hanwool adalah anak pertama keluarga (Surn) jadi tidak heran kalau Emiko jadi khawatir dengan keadaan suami nya

Lah terus anak perempuan nya yang satu-satunya ini gimana? ngga di khawatir gitu bos?

Tidak lama itu, Hanwool datang bersama adik nya Hyunwoo. Hanwool sedikit binggung kenapa istri nya menampar anak nya

"Emi, ada apa?" tanya Hanwool

"Han..." Emiko kembali menangis

Hanwool binggung lalu melirik ke arah (name) yang barusan ditampar sama emak nya iti

Hanwool cuba meminta penjelasan dari yang lain, tapi tidak ada yang ingin membuka mulut nya

"Hah.." (name) menghela napas lelah yang langsung membuat mereka melirik ke arah gadis itu

"Apa aku terlalu gila sampai hampir membunuh kakek nenek sendiri?" nada suara (name) terdengar seperti meremehkan orang

"Apa maksud mu, (name)?" tanya Hanwool

Gadis itu menolak rambut poni nya ke belakang, terlihat sorot mata (name) yang kosong itu

"(Name)..." gumam Neo

Neo percaya adik nya itu tidak salah. Yang pasti, saat dokter datang membawa kabar bahawa kakek di racuni makanan

Wonyoung secara tiba-tiba mengatakan kalau ia melihat (name) di dapur sebelum acara keluarga bermula

"Benar kan, Wonyoung? aku terlalu gila kan sampai ingin membunuh kakek nenek sendiri" ujar (name)

Wonyoung mengigit bibir atas nya kesal, kenapa gadis itu mengatakan hal sebegitu pada nya saat begini

"Sebenarnya bukti dari mana aku membunuh mereka?" tanya (name) pada Wonyoung

"A-aku melihatnya, aku m-melihat kau me—"

"Pft HAHAHA, aduh...lawak banget hidup aku– kayaknya bagus deh kalau aku tidak pulang saja di sini kan?" potong (name)

"(Name), kau ngomong apa?" ujar Neo

"Aduh...maaf deh buat keluarga-keluarga aku di sini. Buat Okaa-sama, setelah ini terserah kalau kau mau menyesal atau tidak. Aku tidak peduli, sekarang aku mau fokus balapan"

"Kalau begitu, jyaa sayonara"

(Name) pergi meninggalkan orang-orang di ruang ICU itu. Wonyoung mendecih kesal lalu pergi ke dari sana

Terlihat seperti drama kan?

Dari seorang gadis yang masih berpakaian SMA nya, lalu ditampar sama ibu nya yang kecewa

Kemudian gadis yang di tampar itu pergi tanpa penjelasan yang jelas. Wow salut dah

Melangkah keluar dari rs itu, ia pergi ke kerusi kosong di taman itu.

"Langit malam ini cantik kan?" ucap seseorang

(Name) melirik ke arah suara, dua batang permen strawberry di berikan pada nya. Menerima nya dengan hati

"Neo, adik mu di rumah sendirian" ujar (name)

"Apa maksud kau 'adik mu' , Leo itu adik kau juga" balas Neo

"Mana mungkin, aku ini kan pem—"

"Pembunuh kakek nenek? kau bodoh kah? mana mungkin kau berani buat begitu." sela Neo

(Name) terdiam seketika, dia melihat langit malam itu

"Walau kasar bagaimana pun kau, mana mungkin kau melakukan seperti itu. Walau kurang ajar bagaimana pun kau bicara dengan aku, aku tau kalau kau tidak akan melakukan itu"

"Kita besar sama-sama tau, kau pikir aku tidak kenal dengan semua perilaku kau itu?"

"Gomen.."

·····

·····

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



waduh author kembali nih hehe~~

btw hati author potek banget, SHO UDH PNYA CEWE BRO , MANA SPEK MOMMY² LAGI DJCKSKXOQKKCS

☆ 𝐂𝐎𝐏𝐘𝐂𝐀𝐓 𝐂𝐘𝐂𝐋𝐈𝐒𝐓 ∙ wind breakerWhere stories live. Discover now