Bab 3

17 2 2
                                    

Wilard berbaring di kasur king sizenya ,lalu ia bangkit untuk meraih tas yang berada di sebelah nakas.Ia mengambil surat pemberian Rielle,surat yang Rielle berikan di kantin saat pelajaran kedua saat disekolah siang hari tadi.Wilard membuka ikatan pita putih dan membuka surat tersebut,lalu membacanya.

From:Rielle
Too:Wilard
.
.
.
Aku tak pandai dalam merangkai kata-kata. Dan semua ini mungkin akan menjadi perwakilan dari mulut yang nanya bisa terdiam dan membisu.
Hanya ini yang bisa aku sampaikan,aku tak tahu lagi harus mengibaratkan kamu seperti apa.
Karena kamu, seolah membuat duniaku berhenti berputar dan hanya fokus kepada kamu.
Kamu itu "ISTIMEWA" sangat!
.
.
.
"Huh,geli..."Pekik Wilard,ia merasa geli saat membaca surat dari Rielle.
Kata-kata yang Rielle tulis di surat itu berhasil membuat perut Wilard terasa geli.
Saat ini,Wilard sedang memikirkan perlakuan tadi di halte bus. Dia tidak tau bagaimana kalau ia membuat Rielle terbawa perasaan atas perlakuannya. Ia tak tahu caranya bertanggung jawab atas perasaan.

"Shit...kok gue bisa tertarik ya sama dia?"

"Tapi dia emang pantas gue kasih perhatian"Ucap Wilard hanya termenung di kamarnya.
Ia tenggelam di pikiran, pikiran yang penuh dengan gadis mungil yang selalu hari-harinya.
.
.
.
"You got that long hair clicked back, t-shirt
And i got that good girl Faith and little skirt
And when we go crashing down
We come back everytime
Cause we never go out of style
We never go out of style"

Biasa, jomblo kalau malam² tidur kalau gk bernyanyi seperti Rielle saat ini.

Tok tok...
Rielle mematikan speaker di kamarnya.

"Ya...masuk"Teriak Rielle

"Halo... adikku tercinta..."Teriak Ella,kakak Rielle.

Setelah kakaknya masuk,Rielle hanya memutar bola mata malasnya.

"Dih,gitu ya kamu sama aku. Awas aja,nanti gk bisa pacaran sama Wilard".

Rielle seketika ingat kejadian di halte bus saat pulang sekolah tadi.

"Yaudah,sama Wilard gk jadi ya...sama jisung "

"Halu deck.."Setelah mengucapkan itu,Ella beranjak dari kasur dan keluar dari kamar Rielle.

"Dia udah baca surat gue blm ya?"Tanya Rielle dalam hati.

Malam ini Rielle akan pergi ke street food. Dia ingin menghirup udara segar.

Rielle beranjak lalu memilih baju yang akan digunakan.
Ia memakai bawahan rok pendek warna coklat nude diatas lutut, Atasan ia memakai kaus corp warna putih polos dan dibalut dengan jaket tebal.
Rielle memakai sepatu boots warna putih.
Riasan wajah ia pakai tidak terlalu tebal dan rambut terurai sedikit Curly.
.
.
.
Setelah puas menjelajahi makanan² yg begitu lezat,Rielle berniat untuk pulang dan tidak kemana² lagi.
Lalu ia melihat Aullyn bersama laki².

Setelah ia lihat² laki² itu adalah Kenzie.
Rielle langsung berbalik badan dan...dia menabrak orang lagi.

"Aduh...maaf ya..."Ucapnya seraya menundukkan kepalanya.

"Rielle?"Tanya seseorang tersebut.
Rielle mendongak ke atas,ia mendapati wajah tampan Wilard.

"Wilard?"

"Sendirian?" tanya Wilard kembali,Rielle pun mengangguk.

"Bareng yuk,gue juga sendirian".

"Rielle udah selesai,ini Rielle mau pulang"

"Yaudah gue anter"Ucapnya, langsung menggenggam tangan Rielle tanpa izin. Rielle melepaskan genggaman tersebut.

"Rielle gk bisa dianter,Rielle ada Supir"Ucap Rielle sambil menunjuk mobil dibelakang Wilard.

"Oh...Yaudah hati²"Ucap Wilard sambil mengelus pundak Rielle.

Blush...Muka Rielle memerah saat ini.
Tanpa aba-aba,Rielle langsung membuka pintu mobil.
Mobil sudah melaju,Rielle sama sekali tak melambai atau pamit ke Wilard.
Sekarang ia menutupi wajahnya yang memerah dengan tasnya.
"Udah gila...gk waras otaknya"Rutuk Rielle dlm hatinya.
.
.
.
Jam dinding menunjukkan pukul 21.45 malam, Wilard masih terjebak kemacetan di jalan raya kota Jakarta.
Hempasan angin dan suara deru motor mengisi jalan raya,
Membuat Wilard tidak ingin lama² disana.
Dia menekan tombol yg berbunyi nyaring untuk mengintruksi pengguna jalan menyingkir dari jalan.

Dia memarkirkan motornya di depan rumah bertingkat yang di cat putih.
Wilard menekan tombol "bel" yang ada di samping pintu.

"Iya sebentar", Seorang wanita paruh baya membuka pintu, wanita itu adalah Bi Sri, asisten rumah tangga yang sudah bekerja dengan Wilard dari kecil.

Wilard menaiki anak tangga untuk ke kamarnya,ia menjatuhkan tubuhnya di kasur, dan memandangi langit² kamarnya.
Hingga ia tak menyadari dia sudah tertidur.
Wilard merasa sangat lelah karena kegiatan² yang hari ini ia lakukan.

Maaf jarang update 🙏
Makasih udah mau baca
Jangan lupa untuk vote 👇

Tunggu update terbaru ya
Bye:)

W&RWhere stories live. Discover now