•■•{05. Kejang-Kejang}•■•

9 4 0
                                    

SELAMAT HARI SABTU SEMUA👋

APAKAH HARI SABTU DI SEKOLAH KALIAN JUGA LIBUR?

SELAMAT MENJALANKAN AKTIVITASNYA YA...

BTW. SALAH SATU AKTIVITAS KALIAN TENTUNYA HARUS BACA CERITA INI.

TERNYATA MASIH DI JAKARTA BELUM KEJOGJA!😔

PENASARAB ADA APA DENGAN JOGJA NANTINYA? 😄

PANTAU TERUS YUK!

HAPPY READING✨️✨️💗🥳

Matahari sudah berganti dengan sang purnama, nana yang sedang berbaring di atas tempat tidur, pikirannya masih teringat tentang apa yang di maksud oleh Reyna tadi siang.

"Apa dia punya masalah ya?." Beonya sambil menghelanafas.

~~
"NASEN."

Mereka yang mendengar hal tersebut langsung menoleh ke arah sumber suara.

Terutama Nana yang mendengar teriakan tersebut ternyata di berikan kepadanya dan membuat hatinya berdenyut nyeri.

Tidak ada orang yang memanggilnya Nasen selain mereka teman kecil yang memberikan nama singkatan NASEN untuknya.

(NAna SEptian Nugraha)

Reyna tersenyum tulus ke arah Nana. Dan sesekali matanya melirik ke arah yang lain.

"Na pulang yuk!." Ajak Reyna begitu saja, hal itu membuat Nana kebingungan setengah mati. Baru kali ini dalam seumur hidupnya, Reyna mengajak dirinya pulang bareng.

"Gak bisa gitu dong, kan dia mau nganterin Sarah pulang." Sanggah Bia, keberatan. dengan tidak sadarnya Reyna bertanya kepada Bia dengan sedikit menyentaknya.

Reyna terlalu terbawa suasana.

"Lo siapanya dia?. Lo gak ada berhak nyegah gue pulang sama dia, dan lo- Tunjuknya kepada sarah. Reyna sengaja menggantungkan ucapannya .

-lo siapanya Nasen? Pacar? Sodara? Temen?. Sabi kali baru ketemu udah sok temenan." Ujarnya sambil tersenyum smirk.

Dewa dan yang lainnya merasa risih saat kedatangan Reyna yang nyeleneh tidak sopan, apalagi saat ia bicara kurang ajar terhadap Sarah dan Bia.

"Heh, lo sendiri gimana? Ngerasa Cantik?, ngaca mbak ngaca! Noh kaca spion gue masih baru!." Biam berceletuk tidak suka dan menyindir Reyna.

Situasi sindir menyindirpun semakin panas ketika teman lelaki Nana juga ikut nyaut.

"Najis gue, kudu ngaca di motor sampahan punya lo."

"Kamu sendiri kaya sampah, marah marah gak jelas." Bia reflaks berceletuk, ia sudah merasa geram dengan sikap Reyna yang seperti itu.

Reyna yang mendengar itupun dengan reflaks nya menampar pipi Bia di hadapan semua orang.

PLAK

Mata Dewa membola hebat, saat melihat Bia di tampar oleh Reyna begitu keras hingga menimbulkan suara yang nyaring.

Dengan gesit Dewa langsung membawa Bia kedalam dekapannya dan mencengkram rahang Reyna dengan kuat.

"Maksud lo apa'hah? Punya masalah apa lo sama dia?." Reyna yang jadi korban cengkraman tangan kekar milik Dewa hanya bisa bungkam menahan sakit yang telah dibuat olehnya.

Dream You In a Coma [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang