THE OMEGA - 01

2.1K 154 10
                                    

Suara rintihan air yang menetes di ruangan bawah tanah itu menghiasi malam sunyi itu. 

Suara jeritan dari para budak omega terdengar bersahutan si setiap kamar mereka. Kamar dengan satu orang omega yang direbut oleh beberapa Alpha buas.

Semua itu adalah hal yang lumrah, para omega budak itu akan memuaskan nafsu para Alpha dengan tubuh mereka sampai mereka hamil dan melahirkan keturunan selanjutnya mengingat dari beberapa dekade kaum manusia mulai punah.

Di sisi lain, seorang penguasa yang merupakan seorang Alpha saat ini tengah duduk menikmati pemandangan malam dari dalam istananya. Istana yang mewah dan elegan sangat mencerminkan sang penguasa tersebut.

"Tuan Chan sekarang sudah malam sebaiknya anda beristirahat" kata sang asisten pribadi pria itu. Sambil menatap pria itu dengan tatapan dingin, yang dipanggil pun mematikan cerutunya.

"Hmmm sepertinya aku ingin pergi ke suatu tempat" kata pria itu langsung bangun melalui pria paruh baya itu.








***




"Hai! Kau mau ke mana?" Tanya seorang pria dengan seragam penjaganya pada seorang pria manis dengan penampilan lusuh itu.

"Tuan saya ingin mengambil air ke mata air di sana" katanya dengan lemas.

Penjaga itu menatap pria lusuh itu sekilas, pakaiannya sangat kotor dan perutnya membuncit.

"Kau tengah hamil, jangan berkeliaran malam-malam. Jika Tuan tahu kau akan dihukum" katanya. Pria itu mengangguk dengan lemas dan pergi membawa kendi itu.

Dengan rakus pria itu meminum air, sungguh lega rasanya saat benda cair itu melewati tenggorokannya.

"Hmmm nikmat" gumam si manis sembari duduk di tanah.

"Aku benar-benar lelah dengan semua ini" katanya tiba-tiba. Dia kemudian mengusap perut buncit yang bergerak-gerak itu.

"Ini ketiga kalinya aku hamil, semoga saja mereka tidak membawa mu sama seperti kedua kakak mu" katanya sedih. Setelah puas dan kendi itu terisi penuh si pria manis itu pun bangun dan kembali.

Malam itu sangat sepi, angin dingin itu mulai menusuk kulit putih si manis. Padahal dia sudah memakai jaket, tapi suhu bener-benar dingin.

"Lee Minho ternyata kau di sini" tiba-tiba seseorang menarik dirinya dan membawanya masuk. Pria yang bernama Minho itu kewalahan berjalan karena diseret oleh pria tadi.

"Aku sudah katakan kan? Jangan keluar sembarangan" kata mereka pada Minho. Pria manis itu hanya diam diambil menunduk.

"Jika saja kau tidak hamil, kau akan kami hukum. Ayo masuk!!" Katanya sambil mendorong Minho masuk ke ruangannya. Tempat itu tak seperti ruangan, melainkan seperti sebuah penjara.

"Sudah aku katakan kan?" Kata salah satu pria yang bernama Yongbok. Dia sama seperti Minho.

"Aku menyesal, apa mereka melukai kalian?" Tanya Minho lagi memeriksa keadaan kedua temannya itu.

"Kak Baekyun ke mana?" Tanya Minho kemudian.

"Dia tadi dibawa, sepertinya dia akan melahirkan" katanya. Minho pun mengangguk pelan mendengarnya.

 Minho pun mengangguk pelan mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







***










"Tuan jadi proyek kita ....." Chan hanya mengangguk saja mendengarkan penjelasan dari asistennya. Jujur dia sudah sangat bosan dan lelah bekerja hari ini. Tapi bagaimana pun dia tak bisa meninggalkan tugasnya sebagai seorang pemimpin yang berkuasa.

"Hmmm apa kita bisa ganti topik lain atau mungkin minum teh dulu?" Tanya Chan dengan senyuman miringnya. Pria itu pun menunduk dan mengarahkan Chan ke suatu tempat.



"Hmmmm aroma apa ini? Sangat enak" kata Minho sambil mengusap hidungnya. Seketika air luarnya menetes menghirup aroma kue itu. Seperti kehilangan akal pria yang tengah hamil itu pergi menyusuri lorong bawah tanah itu dengan cepat.

Saking fokusnya sampai dia tak sadar telah sampai di sebuah taman di atas sana.

"Wah itu kuenya" katanya yang benar-benar tidak tahan. Tanpa berpikir panjang dia menghampiri meja bundar yang penuh dengan makanan enak itu.

Minho mengambil beberapa kue dan duduk di tanah menikmati semuanya. Kehamilan ini benar-benar membuat dirinya kehilangan akal.

"Hmmm sepertinya ada tamu" suara itu membuat Minho terdiam. Langkah kaki itu semakin lama semakin mendekat.

"Bagaimana ini?" Gumam pria manis itu berusaha kabur dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana ini?" Gumam pria manis itu berusaha kabur dari sana. Dia berusaha bangun dan pergi dengan makanan masih di tangannya. Namun tiba-tiba bajunya ditarik dari belakang.

"Siapa yang berani menyentuh makanan ku?" Suara berat dan mendominasi itu membuat Minho membatu. Dia dapat merasakan hembusan napas hangat di lehernya saat ini.

"Mata mu benar-benar indah dan sangat unik" katanya tiba-tiba.

Minho kemudian dengan kasar menendang laki pria itu hingga bajunya dilepas dan kabur dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minho kemudian dengan kasar menendang laki pria itu hingga bajunya dilepas dan kabur dari sana.

"Hai!!" Teriak asisten pribadi pria itu.

"Biarkan saja" kata Bang Chan pria itu.

"Tapi Tuan, dia sangat kurang ajar pada anda" katanya menunduk memohon maaf.

"Tidak masalah, sebaiknya kita lanjutkan minum tehnya" kata pria itu sambil menatap tangannya yang dia pakai memegang pria manis itu.










TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE OMEGA [ BANGINHO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang