Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Izuku Midoriya bersembunyi di balik tembok yang hancur sebagian bersama lima orang lainnya. Dia mendengarkan suara yang akrab berbicara dengan idola dan pendahulunya; Semua Mungkin. Dia melirik teman-temannya, hanya untuk melihat bahwa mereka semua membeku dalam ketakutan murni. Sepertinya dia satu-satunya di kelompoknya yang benar-benar bisa bergerak.
"Ah kejadian Kamino" desah tsukauchi
Dia mengintip ke sekeliling dinding dan melihat sekeliling. Dia memperhatikan sosok dengan respirator dan topeng dan All Might saling mencibir. Yah, dia tidak bisa benar-benar melihat ekspresi apa yang dibuat sosok itu, tetapi dari nada suaranya Izuku menebak bahwa dia sedang mencibir. Sosok itu menoleh ke arahnya, hanya untuk tersentak ke belakang karena terkejut. Izuku dengan cepat bersembunyi di balik tembok yang rusak lagi karena takut dia terlihat oleh All Might juga.
"Kenapa aku tidak meyadarinya" Hisashi menggerutu
"Awasi aku Semua untuk Satu!" Izuku mendengar suara penuh amarah All Might dan tersentak.
"All might" izuku tersenyum cerah
'A-Semua untuk Satu!?' Izuku panik dalam pikirannya.
"Hawa nya berbeda"guman tenya, Momo, shoto,uraraka
"Tapi tentu saja All Might, aku hanya sedikit terganggu." Semua untuk Satu negara bagian.
"Jadi itulah kenapa ada perasaan menganggu" Hisashi
"Ini di antara kita Semua untuk Satu, jangan membawa sesuatu yang lain ke dalam ini!" All Might berteriak.
"Jangan bawa yg lain tapi menculikku" gerutu katsuki
'Kita harus mengeluarkan Kacchan dari sana! All Might tidak bisa melawan balik dengan dia di sana! ' Izuku menyadari. Dia dengan cepat merencanakan rute pelarian untuk tujuh Siswa Yuuei. Dalam upaya untuk melihat sekelilingnya, dia mengintip dari balik dinding lagi.
"Jadi disitu rupanya dia bersembunyi" guman Hisashi
All for One sedang dalam proses melepas topeng aneh dari wajahnya, mengungkapkan banyak bekas luka yang sudah dikenalnya. Mata Izuku melebar saat melihat pria itu, bahkan dalam mimpi buruknya dia tidak pernah dipukul dengan batu bata seberat ini.
"Lihat inko di pelaku penculikan anakku"tunjuk Mitsuki dan kemudian Hisashi mendesah ringan
"Kau tau Mitsuki mau meledak saat mengetahui katsuki diculik"tepuk Masaru
"Itu ide tomura kenapa aku yang kena" gusar Hisashi
"Kau bos nya"tunjuk Mitsuki
"D-Ayah?!" Dia memekik.
Izuku melotot
"Kenapa aku tidak sadar dia ayahku" batin izuku dengan kesal
Dia langsung menutupi mulutnya saat dia merunduk ke belakang dinding lagi. Tembok itu dengan cepat dihancurkan oleh All for One, membuktikan usahanya untuk bersembunyi sia-sia.
