•■•{01, mencari sesuatu yang tidak ada}•■•

33 6 0
                                    

Sebelumnya saya berterimakasih kepada kalian yang sudah ikhlas membaca cerita saya. ☺️

Selamat memabaca👐

⚠️yang baca wajib vote sama coment⚠️

"naneun gugeol"🙏

💋💋💋💋

Kringggggggggg

kringggggggg

kringgggg

Suara Alarm dari kamar sebelah terdengar ke setiap penjuru ruangan, sudah hampir setengah jam alarm itu terus berbunyi namun tidak ada satu orang pun yang mematikan alarm tersebut.

Lentera yang berniat pergi ke bawah pun ia urungkan setelah kedua telinganya mendengar suara alarm yang terdengar lumayan keras dari dalam kamar Layhan.

Layhan majaska nugraha, bocah kecil berumur Lima tahun yang hobinya menangis tidak karuan.

"HAN ALARMNYA MATIIN, BERISIK!." Ujar Lentera keras yang berdiri di depan pintu kamar Layhan sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar miliknya.

Dari sekian lama Lentera mengetuk pintu kamar bocah itu, semuanya hanya sekedar sia-sia untuk ia lakukan, karena Tidak ada siapapun yang meresponnya dari dalam, termasuk bocah pemilik kamar itu.

dengan hati yang berkecimbung penasaran, Lentera langsung membuka knop pintu kamar Layhan yang ternyata tidak ia kunci. Dan lihat lah pemandangan apa yang sedang Lentera lihat sekarang, selain bocah kecil yang masih tertidur pulas dengan posisi tidur tidak beraturan.

"Untung enggak ada yang culik cil." Beo Lentera setelah membuka pintu kamar yang tidak di kunci.

Lentera berjalan menuju tempat tidur Layhan dan langsung mematikan alarm doraemon berwarna hijau yang masih terus berbunyi.

Selepas mematikan alarm, lentera mencoba membangunkan layhan dengan terus menggoyang kan tubuh miliknya.

"Han bangun. ASTAGFIRULLOH! Kamu ngiler cil." Ujar Lentera syok, ia yang merasa agak jijik pun tidak bisa terdefinisikan karena terhalang dengan rasa gemas pada adik kecilnya itu. Siapa yang tidak gemas coba? kalau melihat bocah kecil yang sedang tidur dengan pipinya yang cubby, ganteng, memiliki kulit putih bersih, bibir mungil dan pink merona.

Lentera yang tadinya berniat untuk membangunkan Layhan akhirnya ia urungkan setelah melihat wajah imut miliknya yang sedang tertidur pulas.

"Utu tutu tututuu" gemes Lentera Sambil memainkan kedua pipi Layhan yang cubby.

"Lucu banget sih anaknya Emak Ida." Ucapnya yang masih tidak lepas dengan memainkan pipi bocah itu. Entah dorongan dari mana Lentera malah ikut tidur di samping Layhan setelah ia selesai merenahkan posisi tidur bocah kecil itu yang terbaluti selimut tebal.

"Tidur bentar gak papa kali ya."

**

Nana yang sudah rapih dengan balutan kaos putih dan celana trening hitamnya ia langsung di suruh oleh bunda Ida yang sedang berjalan menuju kearahnya dari arah dapur.

"Bang tolong beliin bunda 'ini', di toko mak Lami." Pinta Ida sambil menyodorkan lipatan kertas dari saku daster yang dikenakannya saat mengucapkan kata 'ini'.

Dengan senang hati Nana mengambil lipatan kertas tersebut dan ia langsung membuka lipatan kertasnya seraya untuk membacanya.


"Banyak bener bun! Emang mau ngadain acara sukuran?." Nana berceletuk setelah ia membaca deretan dafrat belanjaan sang bunda yang begitu panjang dan banyak.

Dream You In a Coma [ Hiatus ]Where stories live. Discover now