"Boss" {Nohyuck}

"Chapt 11"

"Chapt 11"

Dengan bibir manyun Haechan berjalan menuju kelasnya.

Brugh!

"Yak! kenapa kamu?" tanya Han yang lagi enak-enak tidur di buat terkejut oleh Haechan yang membanting tas ke meja.

"Han~aaa" panggil Haechan lesu sambil menaruh kepalanya di tumpukan tangannya di atas meja.

"Uummm?"

Haechan, mengangkat kepalanya dan menatap Han dengan tatapan lelah seperti orang gak makan setahun dan gak tidur seabad.

"Gak jadi lah" ucap Haechan sebelum kembali meletakan kepalanya di meja.

"Hhhmmm... gak usah cerita, biar aku cari tau sendiri aja"

"Terserah Han"

Dan tak ada pembicaraan lagi di antara dua sahabat itu karena Haechan akhirnya ketiduran karena semalaman gak tidur karena Jeno.

Karena Jeno? Heh, mereka ngapain kok Haechan sampek gak tidur?

Flashback oN.

Jeno, masuk ke kamarnya meninggalkan Haechan yang kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Aarrggg..!!! aku ini kenapa?" teriak Jeno sambil mengacak rambutnya sendiri.

Ting!

Hyung.
     Haechan, lagi ngapain? aku tadi lupa minta nomornya.

Jeno, membolakan matanya melihat pesan Mark yang menanyakan Haechan.

"Haissshhh! emang apa urusanmu Hah!" ucap Jeno pada ponselnya.

Ting!

Hyung.
    Besok aku akan datang lebih pagi untuk mengantar Haechan ke sekolah, tolong beritahu dia😉.

"Gak akan" lagi-lagi Jeno ngomong sama ponselnya saat membaca pesan dari Mark.

"Ini gak boleh di biarin" lanjut Jeno sebelum keluar kamar dan berjalan menuju kamar Haechan yang ada di depan kamarnya.

Brak!

"YAK!"

Jeno, terdiam melihat punggung mulus Haechan karena dia masuk di saat yang gak tepat tapi bermanfaat untuk matanya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Haechan masih memunggungi Jeno yang juga masih berdiri mematung di ambang pintu.

Karena tak ada jawaban dari Jeno, Haechan pun membalikkan badannya dan berjalan mendekati Jeno.

"Jeno~aaa, kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Haechan dengan nada lembut dan sexy.

Jeno, masih diam tak berkutik sehingga Haechan memainkan jari lentiknya di wajah tampan berkarisma milik Jeno sambil menggigit bibir bawah nya sendiri.

"Jeno~aaa" panggil Haechan lagi dengan nada menggoda bahkan sekarang penis Jeno mulai berekasi.

"Jeno~aaaa"

"Jeno Park"

"Jen-NO! YAK APA KAU KESURUAPAN LAGI?!" teriak Haechan tepat di depan muka Jeno dan membuat kesadaran Jeno kembali.

Iya, tadi itu cuma khayalan Jeno yang khilaf lihat punggung mulus.

"Hah?!"

"Aish! ini orang seharian bikin aku gila, tadi pagi ngreok sampai mau bunuh orang, pulang-pulang ngambek  dan sekar-"

Haechan, menghentikan ucapannya karena terkejut tiba-tiba Jeno mendorongnya masuk ke kamar.

Brugh!

"Y-ya-yak"

Chup!

Mata Haechan membola saat Jeno mentahkan di atas ranjan dan mengukuhkan lalu mempertemukan bibir mereka.

Hanya kecupan beberapa menit tanpa ada lumatan, Jeno melepas ciumannya dan menyembunyikan wajahnya di antara belahan leher Haechan.

"Jangan tinggalin aku" ucap Jeno lirih "aku mohon jangan" lanjutnya yang membuat Haechan benar-benar terdiam.

"Dia kenapa?" batin Haechan sambil perlahan menggerakkan tangannya untuk memeluk Jeno setelah dia mengumpulkan keberanian yang dia punya.

Haechan, cukup sadar diri dengan posisinya meski tingkahnya gak ada sopan-sopan nya ke Boss nya sendiri. Dan tanpa Haechan sangka, Jeno malah tidur dong dengan posisi absurd mereka, yang siap nya itu bertahan sampai pagi, ya bayangin aja Haechan segitu di tubruk sama Jeno yang segitu semalaman.

Haechan, udah berusaha bangunin dan berusaha menjauhkan tubuh Jeno tapi gagal yang akhirnya dia pasrah dengan posisi itu sampai pagi yang pastinya Haechan gak bisa tidur karena engap.

Flashback Off.

Ting!

Han, yang ada di samping Haechan reflek melihat ponsel Haechan yang ada di atas meja saat mendengar notif pesan masuk.

Boss!
    Kamu baik-baik saja? maaf  untuk yang semalam.

Mata Han melotot dan mulutnya pun terbuka saat membaca pesan dari notif di ponsel Haechan yang masih tertidur.

"Aku gak nyangka Chan kamu udah unboxing" batin Han.

- - -ooOoo- - -

Heh! salah paham lu Han 😀