"Chapt 5"

4.2K 422 14
                                    

"Chapt 5"










Setelah ke jadian di malam Jeno membentak Haechan karena merasa Haechan terlalu ikut campur tentang hidupnya yang padahal Haechan cuma bermaksud jadi tempat curhat, Jeno menjadi lebih angkuh.

Tok...tok...

Haechan, mengetuk pelan kamar Jeno karena sedari semalam Jeno tak keluar kamar bahkan tak masuk ke kantor.

"Boss..!! makan nanti mati loh!" teriak Haechan dari luar kamar.

Tok...tok...

"Bosss....!!!"

Brak!

Terdengar suara benda jatuh dati dalam membuat Haechan mengeritkan dahinya.

"Yak! Boss jangan di berantakin beresinnya capek tau" teriak Haechan lagi tapi tak ada sahutan dari dalam membuat Haechan semakin bingung.

"Ini orang masih hidup gak sih?" gumam Haechan sambil meletakkan nampan berisi makanan di lantai dan dia mulai mundur beberapa langkah.

"Bosss... jangan di belakang pintu ya, aku mau dobrak pintunya" teriak Haechan sebelum dia menghitung mundur dan berlari untuk mendobrak pintu kamar Jeno.

Brak...!!!

Percobaan pertama gagal dan Haechan mulai mengambil ancang-ancang lagi.

"Ok, Chan tunjukkin kalau kamu murid  taekwondo terbaik.... Three.... Two.... One..!!!"

Brak!

Pintu terbuka dan terlihat Jeno tergeletak di lantai kamar dengan wajah pucat.

"Gaya-gayaan sih gak makan seharian pingsan kan, untung cuma pingsan... kalau mati kan sia-sia aku kerja gak dapet gaji karena Boss nya mati" omel Haechan sambil mengompres Jeno yang belum sadar juga padahal sudah satu jam an sejak Haechan mendobrak pintu kamarnya dan menepukannya pingsan.

- - -ooOoo- - -

Ke esokan paginya, tak ada yang lebih indah dari pemandangan di kamar Jeno seorang C.E.O yang di kenal sangat memuja kata perfect.

"Dosa apa hambamu ini" ucap Haechan sebelum menghela nafas dan masuk kedalam kamar sang majikan untuk memulai pekerjaannya.

"Udah sembuh dia?" gumam Haechan mulai merapikan ranjang Jeno dan sesekali mengedarkan pandangannya siapa tau Jeno pingsan lagi.

Cklek!

Mendengar suara pintu terbuka, Haechan kembalikan badannya dan....

"AAAAAAAA~~!!!"

Brak!

Haechan, berlari sambil berteriak keluar kamar Jeno bahkan sampai turun ke lantai satu.

"Anjir... apa itu tad-"

Pluk!

"Aaaappptttt"

"Kenapa sih?" tanya Jeno sambil membekap mulut Haechan yang akan berteriak untuk kedua kalinya.

"Uuppttthhh"

"Apa?"

"Uuuppttthhh... ppptthhh"

"Aish, ngomong apa sih?"

Krak!

"Aaaaa...!!!!"

Sekarang giliran Jeno yang teriak karena kakinya di injak dengan kekuatan penuh oleh Haechan.

"Yak! kurang ajar kau ya" ucap Jeno.

"Ya habis nya apa-apa mulu"

"Aku apa-apa karena gak paham kamu ngomong apa" ucap Jeno dengan nada nyolot, "Lagian kamu ngomong kek kumur" lanjut Jeno.

Haechan, yang mendengar ucapan Jeno seketika melotot "Nyalahin aku sih?, Mulut ku kamu bekap gimana aku bisa ngomong coba" ucap Haechan yang ikutan nyolot.

Jeno, hanya diam menatap Haechan yang cemberut kesal padahal itu masih pagi untuk memberantakkan mood nya.

"Au ahh!" Gerutu Haechan sambil melenggang pergi.

"Tunggu!" ucap Jeno menahan pergelangan tangan Haechan dan membuat Haechan menghentikan langkahnya.

"Hari ini kamu mulai masuk sekolah" lanjut Jeno membuat Haechan membolakan mata dan membuka mulutnya terkejut.

"M-ma-maksudnya?" tanya Haechan.

"Kamu ingin lanjut sekolah kan, mangkanya kamu mau bekerja"

Haechan, terdiam mendengar ucapan Jeno yang memang benar adanya, dia ingin lanjut sekolah karena dia bercinta-cita menjadi C.E.O seperti impian eommanya.

"Bagaimana dengan biaya nya?" tanya Haechan.

"Cepat ganti baju, kamu membawa seragam sekolahmu kan" ucap Jeno sambil melenggang pergi tanpa menjawab pertanyaan Haechan terlebih dulu.

"Yak! tapi bagaimana dengan pekerjaan ku?"

"Untuk hari kamu boleh libur bekerja dan cepat ganti bajumu atau aku tinggal"

Meski Haechan sedikit terkejut karena dia di kasih libur padahal baru 3 hari dia kerja di tempat Jeno, Haechan tetap mengejar Jeno sambil terus menanyakan biaya sekolahnya.

"Lalu gimana dengan biaya sekolah? Boss aku tanya tolong di jawab dong, Boss jawab.... Boss gimana biaya seolahnya?"

Haechan, mengejar Jeno sampai di depan kamar Jeno yang akhirnya berhenti dan membalikkan badan menghadap Haechan.

"B-bagaimana dengan biaya sekol-"

Haechan, menghentikan ucapannya saat melihat tatapan datar Jeno dan itu serem.

"Malam ini temani aku tidur"

Brak!

- - -ooOoo- - -

Loh Jen, gk gitu mainnya 🤧🤧🤧 tp gpp lanjut Jen aku suka...aku suka 🤣🤣🤣

"Boss" {Nohyuck}Where stories live. Discover now