Prolog

39K 4.4K 482
                                    

Genangan apa yang kalau diingat selalu buat kita overthinking sama hidup?

Jawab di kolom komentar, ya!

...

Sore itu, Agam menggendong Humeyra anak sematawayangnya di beranda vila minimalis, di antara rinai hujan yang mengeluarkan aroma petrichor tanah Mataqu. Lokasi yang jauh dari keramaian membuat suasana terlihat damai dan tentram, terlebih awan mendung yang mendukung untuk menidurkan dirinya dan juga anaknya.

Namun di hari itu, bayang masa lalu Agam seakan-akan hadir menyertai keheningan yang hanya diisi suara gemuruh hujan. Saat ia melempar tatapan sendu ke langit, saat itu pula ia teringat dengan hal-hal yang tak pernah bisa ia lupakan.

Agam mulai mengingat momen-momen kehidupannya di masa lalu yang penuh perjuangan, terlebih ketika ia terkena percikan genangan air dari salah satu mobil yang melintas kencang di sebelahnya saat ia menepi di pinggir jalan karena hujan yang mulai turun kembali. Niatnya ia ingin mengambil mantel dalam bagasi motor untuk dipakainya, namun Agam lugu dan juga polos yang mengenakan kemeja putih kala itu lebih dulu terkena genangan air jalan raya. Agam pun basah kuyup dari atas sampai bawah. Hampir saja ia mengumpat, tapi lebih dulu ia mengelus-elus dadanya dan beristigfar.

Jangankan menepi untuk meminta maaf pada Agam, pengendara mobil tersebut tak memberi klakson sekalipun sebagai pertanda ia bersalah. Mobil itu terus saja melaju meninggalkan Agam yang menatap mobil hitam besar itu sampai hilang dari pandangannya.

Dalam hati Agam bergumam, "Ya Allah, kelak kalau aku jadi orang sukses. Janganlah kau biarkan aku seperti pengendara mobil itu. Hindarkan aku dari sifat angkuh dan sombong."

Momen-momen membekas yang menguras air mata satu per satu menyeruak dalam benak Agam. Pikirannya sudah tertuju ke beberapa tahun silam, saat ia berjuang sendirian dengan hidup yang tak beraturan. Saat bersamaan pula matanya tertuju pada Humey. Senyum dan tingkahnya yang menggemaskan membuat Agam tak henti-hentinya bersyukur. Seandainya ia tidak memilih nikah muda bersama Aisyah, maka hidupnya tidak akan terarah seperti sekarang.

Sebelum menikah, ia hanya mengikuti alur kehidupan yang begitu-begitu saja. Ternyata nikahlah yang membawanya pada sebuah tujuan. Sudah jauh ternyata ia melangkah. Suka duka ia lalui dengan penuh ujian dari Allah.

Hujan turun semakin deras, beberapa ruas jalan pada pekarangan Mataqu sudah tergenang oleh air hujan. Agam yang tadinya hanya berduaan saja di beranda villa bersama Humey, seketika Aisyah menarik pundak Agam dari samping.

"Bang, Adek kedinginan," ucapnya sambil memeluk Agam yang sedang menggendong Humey.

Agam hanya tersenyum menoleh ke Aisyah, lalu pandangannya kembali menatap ke depan seperti langit dan hujan sedang memanjakan matanya sekarang.

"Kamu lagi mikirin apa?" tanya Aisyah.

Agam masih terdiam, lalu satu tangannya meraih pundak Aisyah.

Lagi-lagi diamnya Agam memberi isyarat bahwa ia bersyukur karena telah memiliki keluarga kecil yang menjadi tanggung jawabnya sekarang. Dua puluh tahun lalu, Agam hanyalah anak kecil yang tengil, anak kecil yang masih mengharapkan kasih dari orang tua, bahkan anak kecil yang sudah diuji dari ia lahir ke muka bumi sebagai anak yang lahir di waktu yang tidak tepat.

Seketika masa-masa dimana Agam kecil lebih menguasai pikirannya, tak sadar matanya sudah berkaca-kaca di sebelah Aisyah. Namun segera ia tepis air mata itu agar tak tumpah ruah. Agam tidak ingin terlihat cengeng di sebelah istri, padahal sejatinya hatinya mudah tersentuh. Terlebih saat itu menyangkut masa lalunya yang penuh dengan ujian.

Agam kecil sedang melintas di pikirannya.

Ia sedang berjalan sambil menggendong tasnya seorang diri, keringatnya sudah bercucuran, anak itu sudah lelah dengan perjalanan hidup yang baru saja dimulai.

To be continue ...

Tantangan untuk pembaca:
1. Pastikan kalian sudah follow akun wattpad ini dan instagram dua penulis novel ini (@agamfachrul04 dan @yudiiipratama)
2. Narasi/dialog yang membuatmu terkesima dari novel ini, silakan sebar ke sosial media dan jangan lupa tag instagram para penulis
3. Pastikan kalian menjadi 1 juta pembaca pertama di Wattpad untuk novel tentang Agam ini (Bantu wujudkan, ya!)
4. Versi Wattpad dan Novel nanti akan berbeda, jadi jangan sampai ketinggalan setiap bab-nya.

4 Masa 1 MimpiWhere stories live. Discover now