0.2

20 4 0
                                    

One peaceful mornin in Minneapolis..

"Jiejie, come down here before I get you by myself"

"Mom, don't call me that. I don't even remember living there anymore"

Aliana bahkan tak akan percaya mereka pernah tinggal di Taipei jika neneknya tak menyimpan foto-foto lama mereka saat masih tinggal disana. Aliana baru berusia tiga tahun saat mereka pindah ke Minnesota.

"Alright princess Lily, don't forget your phone charger"

"In my bag"

"You sure don't want me or your mom to go with you?"

"No dad, there's teacher and my friends there too. You don't have to worry"

"Alright then, call me when you're there"

"I will~"

Aliana berlari mengejar temannya yang baru saja melewati rumah mereka. Hari ini Aliana dan beberapa temannya akan mengikuti debat yang diadakan di Hunter College, New York.

"Charlize! Cameron!" Panggil Aliana.

"Lily" sahut keduanya.

"Ugh my mom keep ringing about those and that" keluh Cameron.

"Sure, it's your first time getting on a plane by yourself, and New York is quite far though"

"You always be a perfect daughter Lily, I'll be rotten here and there if I were you"

"Haha it's hard, indeed"

Aliana tak pernah bermaksud menjadi putri yang sempurna bagi orangtuanya, ia selalu ingin jadi anak yang pembangkang seperti adiknya. Namun ia tak pernah berhasil melakukannya, hatinya terlalu lembut untuk membuat kecewa kedua orangtuanya.

Sesampainya di New York Aliana beserta timnya diantar ke hotel yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggara. Karna gladi bersih dimulai pukul 3 sore, mereka menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan sekitaran hotel.

Setelah gladi bersih selesai, Aliana beserta guru dan dua temannya kembali ke hotel. Mereka menghabiskan waktu yang menyenangkan bermalam bersama di kamar hotel. Besok paginya, mereka harus bersiap untuk hari yang panjang untuk pertempuran.

"Aliana?"

"Yes, Mrs. Brooks?"

"Have you read the motion?"

"Yes, I have. The topic they choose have correlation with ours when we were practicing"

"Clever girl"

Aliana tidak terlalu pintar di kelas, ia paling tidak suka pelajaran yang berhubungan dengan angka dan hitung-hitungan. Namun dalam pelajaran bahasa, sejarah, dan sosial, Aliana tak perlu belajar giat untuk memahaminya.

Sore itu tim Aliana menjadi juara satu dalam debat nasional yang diadakan kampus tersebut. Masing-masing anggota tim mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan disana.

"You guys were so great and confident in the pulpit, I'm so proud of you all. This will make a good name for our school. Anyway, we have to rest early because tomorrow morning they will give us a campus tour"

"Yes Mrs. Brooks" sahut Aliana patuh.

"But Mrs. Brooks, can't we have dinner somewhere to celebrate?" Cameron memohon.

"I'm sure they have a celebration ready for us once we get to Minnesota on Thursday" bantah Mrs. Brooks.

"But aren't you want private celebration? Just with the winners..?" Charlize menunjukkan medali yang mereka dapatkan.

"Umm.. I'll think about it, now let's just go back to the hotel first"

Charlize mendapatkan makan malam pribadinya bersama Mrs. Brooks dan kedua temannya. Setelah makan malam mereka diajak belanja oleh Mrs. Brooks, tentu saja ditraktir oleh guru tersebut sebagai hadiah telah memenangkan lomba.

Pagi hari begitu nyaman di ranjang setelah hari yang melelahkan, Aliana masih setengah bangun saat mereka berkumpul untuk berangkat ke Hunter College untuk tur kampus.

"Wakey wakey Lily" Charlize mengguncang tubuh Aliana yang ramping.

"Can't you just carry me Charlize? I don't wanna go, I want my bed"

"Sleepyhead, go wash your face" suruh Cameron.

"Alright, I'm going to the toilet for a second"

Aliana berjalan menuju toilet dengan malas, semalam ia dan kedua temannya bermain sampai larut malam sambil memperbincangkan hari besar mereka.

Saat kembali dari toilet, Aliana menemukan lobi hotel telah kosong. sepertinya rombongan debat telah berangkat menuju kampus.

"Why did they leave me? they didn't even call me"

Aliana bingung, ia tentu tak mengerti bagaimana cara menuju kampus. Ia bertanya pada resepsionis hotel dan meminta sedikit arahan agar ia bisa sampai ke Hunter College tepat waktu.

"Alright, I've written everything you need here. Call this number when you get lost, or call the responsible adult for you in here"

"Thank you miss"

Berbekal arahan dan catatan dari resepsionis hotel, Aliana memulai perjalanannya sendiri. Ia berharap tak akan tersesat. Perjalanan menuju kampus tidak terlalu sulit.

"Miss? Excuse me? Miss?"

Seseorang menepuk-nepuk pundak Aliana, ia berusaha membuka matanya yang sangat mengantuk. Ternyata ia tertidur.

"Oh My Lord, where is this?" Aliana hampir memekik panik.

Aliana sudah terlewat jauh, kini ia tak tau harus bagaimana. Ia terlalu takut untuk menghubungi Mrs. Brooks. Akhirnya ia menghubungi nomor yang diberikan oleh resepsionis hotel tadi.

"I have got off the bus, i think it is very far from the hotel" ujarnya pada seseorang di ujung telepon sana.

"Detour? I'm sorry, but isn't there a faster way?"

"Taxi? I-I don't think I have enough money for that"

"Alright, thank you"

Aliana harus pasrah mengambil jalan memutar. Ia hanya membawa sedikit uang dari rumah, dan sudah digunakannya untuk berbelanja dengan Charlize dan Cameron.

"They said the tram's taking the shortest way, I'll take the tram then"

"But I don't know where it is"

Aliana semakin bingung dibuatnya. Ia tak takut akan tersesat, hilang pun tak masalah. Ia hanya tak ingin dimarahi oleh Mrs. Brooks ketika sampai di kampus nanti.

"Oh there!"

Aliana melihat trem yang berjalan, ia mengejar kendaraan umum tersebut dengan panik. Tak sengaja Aliana menabrak seseorang dan menjatuhkan buku serta kertas yang ia pegang.

"Ouch, Oh I'm sorry, I'm really sorry" Aliana melihat siapa yang ia tabrak, ternyata seorang gadis cantik yang tinggi dan berbadan kekar.

"It's ok, it's fine" jawab gadis itu.

"What's up?" Orang kekar lainnya datang, Aliana langsung lari begitu saja mengejar trem. Tak ingin mendapat masalah lain dengan orang-orang kekar tersebut.

Aliana akhirnya sampai di Hunter College, semua orang disana juga panik mencari Aliana. Ternyata Mrs. Brooks sudah menghubungi hotel dan mendapat kabar bahwa Aliana terlewat pemberhentian saat pergi sendiri.

"Aliana, where have you been?" Itu kalimat pertama yang ia dapat saat berjalan mendekati rombongan.

"I'm sorry Mrs. Brooks, I went to the toilet and everyone is gone"

"Huh.. it's ok now, I'm glad you aren't lost"

###########

My my..
My brain keep changing.

Aliana (GxG)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin