~•'| Our Son : Nagito Komaeda☘️ ft. Kokichi 🍇 |'•~

116 11 45
                                    

Setelah menikah, Y/N dan Nagito dikaruniai seorang anak laki-laki.

Kokichi Komaeda, itulah nama anak mereka. Nagito dan Y/N kini bekerja di sebuah perusahan yang bernama Future Coorperation.

Dan kini, Kokichi sudah menginjak usia 12, dimana Ia memasuki masa-masa Puber. Tidak jarang Ia membuat masalah di Sekolahnya, tapi untungnya masalah yang dia perbuat hanya masalah kecil dan tidak membuat orangtuanya harus dipanggil ke Sekolah.

Namun karena masa Pubernya itu, Ia tidak bisa mengontrol emosinya. Ia selalu iri melihat teman-temannya yang selalu dijemput oleh Orangtuanya, sementara dirinya bahkan hanya bertemu dengan orangtuanya saat sarapan saja.

Bahkan Ia pernah seharian penuh tidak bertemu dengan mereka karena mereka bekerja dari pagi hingga larut malam, bahkan sampai tidak pulang sama sekali.

Kokichi mencoba untuk memakluminya, namun semakin lama, Ia justru menjadi membenci mereka karena tidak pernah ada di sisinya.

Ia hanyalah anak tang membutuhkan sosok Orangtua. Dan Orangtuanya sadar akan hal itu, mereka mencoba untuk berbaikan dengan Kokichi dan bahkan membuat janji, namun pekerjaannya membuat mereka selalu mengingkari janjinya.

Kini anak itu tengah berbaring di kasurnya, hanya melamun dan memikirkan Acara Family Day yang diadakan di sekolahnya. Semua murid yang ada disana pasti akan membawa orangtua mereka kesana, Ia juga ingin mengajak Orangtuanya untuk datang.

"Kokichi, makan dulu yuk! " Ujar Kirumi, ia adalah Sepupu Y/N. Ia sering diminta untuk menjaga Kokichi, bahkan Kirumi sendiri sudah seperti Ibu untuk Kokichi.

Orangtuanya selalu menitipkan Kokichi di rumah mereka, dan Kirumi tidak sendirian. Ia ditemani oleh suaminya, Ryoma, untuk menjaga Kokichi. Ryoma sendiri juga sudah seperti sosok Ayah bagi Kokichi, bahkan mereka lebih baik dibanding orangtua kandungnya.

"Aku gak laper, Bun. " Jawab Kokichi, ia memang selalu memanggil Kirumi dengan Panggilan Bunda dibanding Tante, apalagi Bibi. Katanya sih lebih enak aja manggilnya.

"Kamu kenapa, Dek? Ada masalah di sekolah? " Tanya Kirumi, ia langsung menghampiri Kokichi dan duduk di kasurnya.

"Enggak Bun, aku gak kenapa-napa kok. " Jawab Kokichi dengan malasnya.

"Yasudah kalau kamu emang gak laper. Kalo kamu laper, Makanannya ada di meja makan ya. Inget, jangan sampe telat makan ya! " Ujar Kirumi, mengingat Kokichi yang punya riwayat Maag.

"Iya Bunda~~" Jawab Kokichi setelah Kirumi keluar dari kamarnya.

Sebenarnya Kokichi sangat menantikan Acara Family Day tersebut, karena ia akan menampilkan sesuatu untuk Orangtuanya. Ia sangat tidak sabar untuk mengajak Orangtuanya untuk datang.

Malamnya, Kokichi menunggu Orangtuanya untuk menjemputnya. Ia terus menunggu di Sofa Ruang Tamu, bahkan ia sampai lupa makan.

Ryoma dan Kirumi sangat mengkhawatirkan Keponakan mereka, mereka takut jika Maag Kokichi akan kambuh.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 Malam, namun Orangtuanya tak kunjung datang. Kokichi bahkan sampai tertidur di sofa, dengan badannya yang kedinginan karena ia hanya memakai celana dan kaos pendek.

"KOKICHI KOMAEDA!!!! "

Kokichi terbangun ketika ia mendengar teriakan dari sang Ayah, bukannya senang, ia justru menjadi ketakutan karena sang Ayah memanggilnya dengan nama lengkapnya.

"Nagito, Y/N, ada apa kalian teriak-teriak? " Tanya Ryoma yang mendatangi mereka.

"Ryoma, Kirumi, kalian gak usah ikut campur ya. Ini urusan keluarga aku! " Jawab Y/N dengan nada judesnya.

"Kamu cepet pulang sekarang!! " Nagito menarik paksa Kokichi ke mobil, sementara Kokichi yang masih tidak tau apa yang terjadi tidak bisa memberontak.

Begitu mereka tiba dirumah, Kokichi langsung disidang oleh Orangtuanya.

"Apa-apaan ini, hah?! " Y/N melemparkan kertas hasil ulangan Kokichi minggu kemarin keatas meja ruang tamu.

"Kamu dapet nilai 95?! Kenapa kamu gak bisa dapet nilai 100?! " Inilah yang Kokichi paling benci dari Orangtuanya, selalu menuntut dia untuk mendapatkan nilai tertinggi di Sekolahnya.

Meskipun nilai 95 itu merupakan nilai tertinggi di kelasnya dan Kokichi satu-satunya yang mendapatkan nilai itu, namun Orangtuanya benar-benar tidak menghargai kerja kerasnya.

"Kenapa kamu bohong? Hah? KENAPA KAMU SEMBUNYIIN HASIL ULANGAN KAMU, KOKICHI KOMAEDA?! " Y/N benar-benar kecewa dengan hasil ulangan anaknya itu.

"Kamu itu kenapa sih? Semakin hari, kamu semakin berulah. Kamu gak tau kalo Papa sama Mama selalu dapet laporan dari guru kamu kalo kamu sering berulah di Sekolah? Kamu mau jadi pembangkang sekarang, hah?! " Nagito benar-benar emosi dengan anaknya.

Sementara Kokichi, ia berusaha untuk tegar. Ia tau kalau anak laki-laki tidak boleh menangis, karena itu ia hanya diam.

"Ini pasti gara-gara kamu bergaul sama anak-anak itu, kan? Mulai sekarang, Kamu jangan deket-deket sama temen-temen kamu lagi! " Ujar Y/N.

"Dan kamu dilarang acara sekolah dan kegitan-kegiatan Sekolah, termasuk Ekstrakurikuler. Dan kamu gak boleh main atau nongkrong sama temen-temen kamu, ngerti? " Ucapan Nagito tentu membuat hati Kokichi sangat sakit. Ia sudah mempersiapkan penampilan untuk kedua orangtuanya di Acara Family Day besok, tapi Orangtuanya justru melarangnya untuk ikut acara Sekolah.

"Tapi Papa, besok ada Acara Family Day di Sekolah! "

"ACARA YANG KAYAK BEGITU ITU GAK PENTING, KOKICHI!! GAK AKAN BIKIN KAMU DAPET BEASISWA BUAT KE SEKOLAH BAGUS!!! " Bentak Nagito, dan kini Kokichi mengepalkan kedua tangannya.

"KENAPA MAMA SAMA PAPA SELALU MARAHIN AKU? AKU SELALU IKUTIN KEINGINAN MAMA SAMA PAPA, AKU SELALU NOLAK AJAKAN TEMEN-TEMEN AKU BUAT NONGKRONG DAN MILIH BUAT BELAJAR, TAPI MAMA SAMA PAPA GAK PERNAH SEKALIPUN NGEHARGAI USAHA AKU!! " Kokichi kini benar-benar tidak bisa memendam semua yang ingin ia katakan.

*Plakkk*

"KAMU BERANI YA, NGEBENTAK ORANGTUA SEKARANG? SIAPA YANG NGAJARIN KAMU KAYAK GITU?! KURANG AJAR YA!! " Yup, Nagito lah yang menampar pipi Kokichi hingga ia terjatuh ke lantai.

"Nishishi... Padahal aku udah nungguin Papa sama Mama karena aku mau ngajak kalian buat dateng ke Acara Family Day besok, tapi kayaknya harapan aku ketinggian... Papa sama Mama cuman mikirin pekerjaan kalian, gak pernah mikirin aku... AKU BENCI KALIAN!!! " Kokichi meninggalkan Ruang Tamu dan pergi ke Kamarnya.

"KOKICHI, KAU MAU KEMANA?! KOKICHI!!! " Nagito berusaha mengejar Kokichi, namun Y/N menahannya.

"Anata, sudahlah, Dia butuh waktu untuk sendiri untuk merenungi masalahnya. " Ujar Y/N, akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk beristirahat di kamar mereka, mereka sangat kelelahan setelah bekerja.

Sementara itu, Kokichi menangis di dalam kamarnya sambil menyandarkan dirinya di pintu kamarnya. Ia benar-benar kecewa dengan Orangtuanya, yang Ia inginkan bukanlah nilai yang bagus, tapi perhatian dan kasih sayang dari Orangtuanya.

"Hiks... Papa dan Mama jahat... Hiks... " Kokichi menangis semalaman hingga ia ketiduran, bahkan ia tertidur dalam posisi terbaring di lantai yang dingin.

-------------------------------------------------------

Hai Guys, sebenernya Chapter ini lebih tentang Kehidupan Y/N dan Nagito setelah menikah, dan tentunya bakal lebih fokus ke inti konfliknya. Dan bakal ada beberapa part sih hehe;)

Jangan lupa Vote dan Comment ya, kalo bisa Request juga ya:D

Babai (≧∇≦)/

Danganronpa X Reader (Indonesia) [Continued?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang