Malam Tahun Baru (a)

Start from the beginning
                                    

"Ga?" Panggil Azura setelah menaruh jagung bakar yang beberapanya sudah ia makan sedikit.

Erga hanya menoleh untuk merespon panggilan Azura dengan sorot mata yang lembut.
Laki-laki itu diam, sengaja, menunggu Azura untuk mengatakan satu patah kata yang keluar dari mulutnya.

"Kamu.....ada masalah?" Tanyanya, tanpa berbasa-basi karena memang begitulah Azura. Gadis itu tidak suka bertele-tele terlebih dengan sesuatu yang sudah jelas situasinya berbeda.

"Gimana?"

"Iya, kamu ada masalah?"

Erga diam, menatap gadis itu lamat-lamat. Dengan tatapan yang tidak bisa Azura baca, dirinya masih tetap membalas tatapan Erga yang mengarah kepadanya.

Selang beberapa detik Erga diam, akhirnya ia membuka suara. "Emang keliatan banget muka aku kalau ada masalah?" Tangannya menyentuh lengan Azura, mencoba menuntun gadis itu ke arahnya agar duduk tepat pada pangkuannya.

Azura menurut, ia benar-benar duduk tepat di pangkuan Erga. Dan ya, Harum tubuh laki-laki itu masuk ke indera penciumannya.

"Iya, keliatan banget,"

Erga terkekeh pelan, memeluk tubuh mungil Azura dari belakang, dengan wajah yang sengaja ia tenggelamkan ke sela-sela jenjang leher gadis itu untuk menghirup aroma tubuh Azura yang selalu ia sukai sejak mereka berdua selalu bersama.

"No sweetheart, aku gak apa-apa. Don't worry about me," Erga mendongakkan kepalanya, menatap wajah Azura dari dekat yang sudah dirinya sadari bahwa wajah gadis itu tengah memerah akibat perlakuan Erga kepadanya.


Yang Erga sukai dari Azura, gadis tersebut mudah tersipu malu. Apapun yang Erga lakukan terhadapnya walaupun itu hanya sebatas pelukan singkat.
Benar-benar sangat menggemaskan, dan Erga senang menggoda dirinya apapun kondisi mood gadis itu.

Sedangkan Azura, yang sejak tadi jantungnya berdegup hebat akibat sentuhan kecil Erga mampu membuat Azura membeku di atas pangkuan laki-laki tersebut.
Dalam hati Azura sedikit kecewa, karena dia paham bahwa Erga tengah menarik diri dari dirinya untuk bercerita tentang apa yang tengah ia rasakan sekarang.

Padahal Azura tidak membatasi dirinya sedikit pun terhadap laki-laki yang ada di hadapannya, tetapi Erga? Ia bersikap sebaliknya.

"Okay," singkat. Dan tidak ada lagi pembicaraan di sana.


Tapi sayang, Erga sadar. Bahwa mood gadis di hadapannya ini tengah berubah bahkan dari sini saja ia bisa menebak bahwa Azura agak sedikit kecewa dengan jawaban yang baru saja dirinya lontarkan.

Erga memang sepeka itu.

"Badmood, huh?" Tangannya mengangkat tubuh mungil Azura agar ia menghadap ke arah Erga. Masih dalam pangkuan dirinya, tapi kali ini mereka saling berhadapan, wajah yang sangat berdekatan itu cukup membuat mereka berdua saling bertukar nafas masing-masing.

"Biasa aja,"

Telapak tangan Erga menyentuh pipi lembut Azura, mengelus pelan dengan rasa kasih di sana. "Ra, muka kamu tuh ke baca,"

"Okay fine, aku badmood. Karena kalau aku ngelak pun gak bakal bisa,"

Erga terkekeh, merasa gemas dengan gadis yang berada di pangkuannya sekarang.

"My cutest girl," suara serak itu menghantui telinga Azura, belum lagi kecupan singkat pada pipinya yang sebelah kiri.

Rasanya kali ini Azura benar-benar ingin lari saja dari Erga, karena memang Erga benar-benar bisa membuat kedua kaki Azura seperti jeli sekarang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AZURA (21+)Where stories live. Discover now