O7

176 38 3
                                    

Jaehyun menatap jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang telah menunjukkan pukul 5 sore lalu menatap pekerjaan yang sudah selesai, Jaehyun pun bangkit dan mengambil jas yang yang tergantung di hammer gantungan yang ada di sisi kanannya...

Jaehyun pun keluar dari ruangannya, Youngho yang melihat hal tersebut langsung berdiri dan menghampiri Jaehyun..

"Hyung, tak ada lagi jadwal kan untukku hari ini?" Tanya Jaehyun..

Youngho membuka note yang biasanya dia tulisan apa saja jadwal Jaehyun setiap harinya, setelahnya dia menggelengkan kepalanya sambil menatap kearah Jaehyun...

"Tidak ada"

"Kalau begitu aku akan pulang lebih awal sekarang, sejak tadi siang aku terus di teror oleh pria tua itu soal rencana malam ini" Ujar Jaehyun sambil memijat pelipisnya..

Youngho hanya menganggukkan kepalanya karena bukan hanya Jaehyun saja yang di teror oleh kakeknya tapi dirinya juga...

"Eum.. aku juga bahkan ikut terus terteror oleh kakekmu" Ujar Youngho sambil tersenyum pahit...

"Kau seperti tidak tahu kakekku saja, sudahlah aku pergi"

***

Rumahmu...

Kamu menatap gelisah kearah pakaian, sepatu dan tas branded yang pastinya berharga sangat mahal yang di belikan Jaehyun tersebut di atas tempat tidurmu. Tapi bukan itu yang membuat gelisah tapi karena kamu harus bertemu dengan kakek dari Jaehyun yang membuatmu cukup gugup hari ini, semoga saja kakek Jaehyun itu tidak semenyeramkan yang ada di pikiranmu...

Sementara itu ibumu tengah duduk di meja makan karena baru saja selesai meminum obatnya, tak lama pintu rumah terdengar di ketuk dari luar ibumu pun beranjak lalu berjalan untuk membukakan pintu hingga saat pintu terbuka ibumu terdiam menatap seorang pemuda tengah berdiri di depan rumahmu...

"Selamat malam" Sapa Jaehyun sambil membungkukkan badannya sedikit..

"Ah i-iya, selamat malam. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya ibumu

Jaehyun tersenyum hangat, "Sebelumnya perkenalkan nama saya Jaehyun"

"Jae-Jaehyun? Ap-apakah anda Tuan Jung Jaehyun yang pemimpin dari Jung Corporation i-itu?"

Apa dia yang di maksud dari kekasih y/n itu? Pikir ibumu...

"Ah tolong panggil saya dengan Jaehyun saja, bu. Dan.. maksud saya datang kesini karena saya ingin meminta izin langsung pada ibu untuk menjemput Y/n karena kami sudah memiliki rencana malam ini" Ujar Jaehyun sambil tersenyum ramah...

"A-ah iya, silahkan masuk dulu, Y/n se-sepertinya masih bersiap di dalam kamarnya"

Jaehyun pun tersenyum lalu berjalan mengikuti ibumu yang berjalan memasuki rumah tersebut, ibumu mempersilahkan Jaehyun untuk duduk sementara dia menghampiri kamarmu lalu mengetuk pintu kamar tersebut...

Tok tok...

"Ya, bu?"

"Y/n, bisakah kamu keluar dulu?" Tanya ibumu, hingga tak lama kemudian pintu terbuka...

"Ada ap-" Ucapanmu terhenti saat melihat Jaehyun yang bahkan sudah duduk di kursi yang ada di ruang tamu

Kamu dengan segera melepaskan handuk yang melilit rambutmu. "Kamu temani dulu, ibu akan mengambilkan minum sebentar"

"Tidak perlu repot-repot, Ibu"

Ucapan Jaehyun yang memanggil ibumu dengan sebutan ibu alih-alih bibi, bukankah ini pertama kalinya dia bertemu dengan ibumu? Hal itu membuat kamu dan ibumu langsung menatap terkejut kearahnya yang kini tengah menampilkan senyuman manis itu...

"Ah tidak, tidak merepotkan sama sekali, y/n sana temani dulu" Ujar ibumu...

Kamu pun menghela nafas dan duduk di samping Jaehyun. "Ke-kenapa kau sudah datang.. ke sini?" Tanyamu dengan nada sepelan mungkin..

"Memangnya kenapa? Tidak boleh aku datang untuk menjemputmu ke sini? Bukankah itu lebih bagus jadi aku bisa bertemu dengan ibumu juga, kan?" Ujar Jaehyun dengan nada pelan juga..

Tak lama ibumu datang dan membawa satu gelas jus jeruk, "Maaf, kami hanya bisa menyiapkan minuman sederhana saja" Ujar ibumu yang duduk di satu kursi tunggal yang ada di sana...

"Tidak apa-apa, seharusnya ibu tidak perlu repot-repot" Ujar Jaehyun dengan nada yang terdengar ramah dan hangat namun bagimu tentu penuh dengan kepalsuan..

"Ka-kalau begitu, aku akan bersiap dulu" Ujarmu yang langsung kembali masuk ke kamarmu..

"Maaf kami tidak menyiapkan apapun, Y/n tidak bilang jika kau akan datang ke rumah" Ujar Ibumu..

"Tidak masalah, Bu. Kebetulan arah saya pulang sama dengan rumah ini, jadi sekalian saja saya menjemputnya ke sini" Ujar Jaehyun...

"Nak Jaehyun, jika ibu boleh bertanya mengapa nak Jaehyun memilih Y/n untuk di jadikan pendamping? Kami tentu tidak sepadan dan tidak sekaya dirimu"

Jaehyun tersenyum, "Saya tidak melihat hal-hal seperti itu, bagi saya apa yang membuat saya nyaman maka hal itu tidak akan menjadi masalah bagi saya. Kesederhanaan Y/n mampu membuat saya jatuh hati padanya, putri ibu itu selain cantik, dia juga mandiri dan pekerja keras. Saya banyak belajar darinya" Ujar Jaehyun..

Waww Jung Jaehyun mulutmu benar-benar bisa berkata manis Pikir Jaehyun..

"Apa hal itu berlaku bagi keluargamu juga? Maksudku, kau mungkin bisa menerima Y/n apa adanya tapi bagaimana dengan keluargamu?"

"Mereka tidak pernah mempermasalahkannya juga, ini adalah pilihan hidup saya maka mereka tidak bisa ikut campur mengenai hal itu. Mungkin ini terlalu mendadak dan membuat ibu terkejut tapi saya bersungguh-sungguh mencintainya"

Ibumu nampak bernafas lega sambil menganggukkan kepalanya, "Ibu bersyukur Y/n bisa bertemu dengan laki-laki baik sepertimu"

Ibumu lalu mengambil tangan Jaehyun dan menepuk-nepuk punggung tangan kanan tersebut. "Nak Jaehyun, bisa ibu titipkan Y/n padamu? Ibu percaya nak Jaehyun bisa melindungi dia. Sejak dia kecil sudah terlalu banyak penderitaan yang Y/n alami dan sebagai orangtuanya, ibu sudah merasa sangat gagal karena tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk putri ibu sendiri" Ujar lirih ibumu membuat Jaehyun terpaku mendengarkannya...

"Tolong jangan bicara seperti itu, bu. Ibu sama sekali tidak gagal, tidak ada orang tua yang gagal bagi anak-anaknya. Justru saya sangat iri melihat Y/n masih bisa berkumpul dengan keluarganya, berbeda dengan saya yang sejak kecil tidak pernah melihat wajah orangtua saya sendiri, mereka meninggal bahkan sebelum saya bisa memanggil mereka dengan mulut saya sendiri" Ujar Jaehyun membuat ibumu tanpa sadar meneteskan air matanya...

Ibumu mengelus kepala Jaehyun, "Kamu anak yang kuat, orangtuamu pasti bangga melihat putra mereka setampan dan sesukses ini" Ujar ibumu sambil tersenyum...

Tanpa mereka sadari sejak tadi kamu mendengarkan apa yang mereka katakan, apalagi mendengar jika Jaehyun sudah tidak memiliki orangtua membuat hatimu merasa sedih...

Hidupnya bahkan lebih menyedihkan daripadaku Pikirmu...

***

~ 13O323 ~

Tbc

(Discontinue) Marriage ContractWhere stories live. Discover now