03.туяαηηι¢є ραтєя?!

990 177 6
                                    

━━━ ✦ ━━━

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

━━━ ✦ ━━━

"JANGAN GANGGU KAKAKKU!!"

Melihat kakaknya yang ketakutan membuat (Name) melakukan tindakan dengan menendang tulang kering Raja di depannya berulang kali walaupun tidak ada reaksi khusus yang ditunjukkan oleh Raja itu, (Name) melihat ke wajah yang hanya menatapnya datar.

"HUWAAAA!" lalu tiba-tiba menangis seperti anak-anak pada umumnya.

Raja itu menyeringai kecil melihat anak yang menangis di depannya sementara Athanasia menatap marah ke orang yang membuat adiknya menangis, tidak terduga Raja itu menurunkan Athanasia kemudian mengangkat tubuh (Name) yang masih sesenggukan.

"Kau juga sama beratnya." dia berucap dengan datar.

"Sedang apa kalian di Istanaku?" kalimat yang keluar membuat Athanasia menatap aneh pada Raja yang mengangkat adiknya.

Angin berhembus seakan mendukung suasana saat ini, Raja itu menatap pada patung emas yang memiliki bekas gigitan pada area tertentu yang membuat Athanasia takut tentang nasib dia dan adiknya yang tidak bersalah.

'Harusnya aku mendengarkan apa yang (Name) katakan..'

"Sepertinya mereka pikir ini adalah mainan." Ksatria merah itu berusaha membuat alasan yang cukup masuk akal bagi mereka, Raja itu melirik ke belakang melihat tangan kanannya yang biasa saja.

"Sepertinya mereka tersesat saat bermain dari Istana Ruby,"

Raja itu mulai melangkah meninggalkan Athanasia dan Ksatria yang diketahui bernama Felix sembari membawa (Name) yang masih menangis, "Felix, bawa dia." dan menyuruh Felix untuk membawa Athanasia.

"Setidaknya aku harus memberikan jamuan kecil untuk tamu kan."

━━━ ✦ ━━━

Langit-langit bangunan yang tinggi dan megah menaungi empat orang dalam situasi canggung, Athanasia dan adiknya duduk di depan Raja yang bisa membunuh mereka kapan saja sementara Raja itu menatap bosan mereka yang terus diam.

"Aku tidak pernah mendengar jika kalian bisu, bukankah adikmu tadi bersuara dengan keras?"

Athanasia dan (Name) yang awalnya membuang pandang mendadak melihat ke Raja di depan mereka dengan takut-takut, "Pendiam sekali, tidak seru." Raja itu bermonolog dengan bosan.

Gadis yang lebih muda dari Athanasia menatap orang di depannya dengan sebal sementara Athanasia sendiri menjadi berbunga-bunga dalam sekejap mata, "Athy bisa bicara." kemudian tersenyum manis sembari mengkode (Name) untuk ikut bicara.

"Uh, (Name) juga bisa ya!"

"Akhirnya aku mendengar suara kakakmu, kenapa sampai sekarang kalian tidak bicara apa-apa?"

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐁𝐋𝐄𝐌𝐀𝐊𝐄𝐑 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄𝐒𝐒 (feat. WMMAP)Where stories live. Discover now