Oneshoot >> CH2 ✔️

LDR~

19.00 Theater JKT48, Jakarta.

Chika sekarang sedang melamun sendirian di backstage, member tidak ada yang berani menganggunya kalau dia sedang memakai mode jutek seperti itu. Karena pastinya chika akan menyemprot siapapun yang membuat moodnya semakin jelek.

Tapi tidak untuk dey, sahabatnya. Mungkin bisa dibilang dia member yang paling berani menganggu chika dalam keadaan chika marah sekalipun.

"Sangar amat tu wajah, kenape lu?" Tanya dey dengan khas betawinya

"Gapapa" ujar chika cuek.

"Jujur aja kali. Gue kenal lu udah lama"

Chika menghela nafas "gatau, gue pusing banget" ujar chika sambil mengusap wajahnya secara kasar.

"Kenapa sih chik? Ditubir lagi apa gimana?"

Chika menggeleng. Bukan masalah itu yang membuat chika galau, ia sudah kebal akan tubiran. Tapi ini tentang kepergian christy ke Jepang.

Gadis yang lebih muda itu akan pergi ke jepang kurang lebih seminggu, karena ada jadwal pemotretan untuk erigo bersama gracia, shani dan zee. Erigo collab dengan JKT48 dan empat member itulah yang terpilih.

Selama ini chika dan christy selalu bersama, bahkan setiap tour mereka selalu dalam satu tim yang sama, saking tidak ingin berpisah. Tapi sayangnya sekarang chika harus rela melepaskan christy pergi ke jepang tanpa dirinya.

"Terus kenapa sih? Pms ya lu?" Lanjut dey bertanya karena ia masih belum mendapatkan jawaban.

"Kangen." Rengek chika

"Kangen?" Chika mengangguk mendengar pertanyaan dey.

"Kangen siapa? Random banget bocah" heran dey

"Gue pasti bakalan kangen banget sama dia"

"Dia? Ara?" Dey asal menebak siapa orang yang dirindukan chika.

"Enggak kak dey, yakali" ketus chika

Dey masih berfikir siapa yang dimasud oleh chika, sampai akhirnya....

"Oh tau" Ucap dey

"Udah biarin aja anaknya pergi, toh juga udah gede. Kan ada ci shani sama ci gre juga yang ngawasin." Dey sekarang tau alasan chika dari tadi tidak mood.

Chika cemberut seperti anak kecil, "ga mau"

Dey pusing menghadapi chika kalau sudah seperti ini. Selain keras kepala chika juga susah untuk dikasih tahu "lu iri apa cemburu?"

"Gue mah gak iri. Tapi yagitu, gue ngerasa susah banget buat bareng dia lagi, kayak ada pembatas antara kami berdua, apalagi sekarang dia udah banyak dekat sama yang lain" ujar chika dengan jujur mengutarakan apa yang ia pendam selama ini dengan bahasa yang manis.

"Itu namanya cemburu. Lu cemburu kan sama orang-orang yang dekat sama dia sekarang?"

Chika mengangguk pelan, dey menangkap inti permasalahan. Chika memang cemburu. Sangat. Tapi dia baik dalam menutupi itu.

"Lu bisa ambil christy dari ci shani, lu bisa ambil christy dari zee, tapi lu gak bisa ambil christy dari ci gracia" serangan mendadak dari dey membuat chika semakin bete, ya walaupun itu emang fakta.

Chika tidak cemburu christy dengan zee ataupun shani, selama di tour tim bareng shani setidaknya chika masih bisa bersama christy. Tapi chika cemburu dengan gracia, gadis kecil nya itu selalu memprioritaskan gracia dari pada dirinya.