Saat mau menjadi ayah

1 0 0
                                    

Mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga sudah gue jalani selama setahun dan Alhamdulillah sekarang gue sudah punya buah hati. Gue menikah dengan seorang gadis dari Kota Pahlawan Surabaya. Dulu gue dikenalin sama rekan kerja yang kebetulan berteman dengan bosnya istri gue. Jujur saat itu gue tidak berpikir untuk yang namanya pacaran. Niat saya kenalan terus nikah, udah gitu aja. Tanpa basa basi aku langsung menikahi gadis itu selang tiga bulan setelah kenalan dan tunangan.

Acara resepsi pernikahan gue boleh dibilang paling sederhana. Kebetulan saat itu masih dalam musim pandemi. Pernikahan yang dulu waktu kecil gue bayangkan seperti kisah cintanya Cinderella yang menemukan cinta sejati seorang pangeran, lalu acara pernikahannya dihadiri oleh para pejabat dan berlangsung dengan mewah. Mimpi itu terasa pupus ketika gue beranjak dewasa. Uang tabungan gue belum cukup untuk mengadakan resepsi semewah itu.

Beruntungnya istri gue mau diajak kerjasama untuk mengadakan acara pernikahan dengan sederhana dan dengan uang tabungan secukupnya. Saat itu uang tabungan gue 9 juta, yang 5 juta gue beliin motor matic seken supaya gak malu kalau berkunjung ke rumah mertua. Sebelumnya motor gue shogun keluaran tahun 2000an, motor tua itu peninggalan ayah, meski sering mogok di jalan tapi motor itu paling bersejarah buat gue.

Duit 9 juta itu gue serahkan kepada paman gue yang sekarang tinggal dan menetap di Surabaya. Uang 4 juta gue serahin calon bini dan sisanya 5 juta buat pesta kecil-kecilan di rumah paman. Oiya tak lupa gue juga beli seserahan pengantin secukupnya. Menjelang jari H keluarga gue dari Jawa Tengah sudah mulai berdatangan. Mereka menyambut baik hari pernikahan gue besok. Meskipun nyokap dan bokap gue sudah gak ada, namun gue masih bisa bahagia mempunyai keluarga kecil yang hidup rukun tanpa ada perselisihan.

Acara pernikahan gue berlangsung selama setengah hari saja, karena besok sound system dan teropnya akan dipakai sama tetangga sebelah yang mau khitanan. Menjelang akad pernikahan hujan turun sedikit lebat, namun tidak menyurutkan petugas dari KUA untuk memimpin akad. Ya, begitulah acara akad gue berlangsung dengan sederhana, namun bisa berjalan dengan lancar. 

Di usia pernikahan gue yang sudah memasuki bulan ketiga akhirnya istirku hamil. Kabar tersebut terdengar setelah gue pulang kampung ke Demak Jawa Tengah. Gue beruntung 


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rasanya menjadi ayah untuk pertama kaliWhere stories live. Discover now