8. DEAR FOX

Mulai dari awal
                                    

"Ada telpon, bentar ya Nu" Ponsel itu terus berdering sampai Renjun mengangkat telpon video itu sebelum terputus.

"Hallo Sunoo" Wajah Jeno langsung terpajang di sana menyapa sang anak yang kegirangan melihat Ayahnya.

"Sunoo lagi di mana tuh? "

"Kita lagi belanja Papa" Ucap Renjun membuat suaranya seperti anak kecil.

"Belanja apa? "

"Bahan bahan makanan, ini aku lagi di toko mainan mau beliin Sunoo mainan"

"Pake uang yang aku kirim kan? "

Renjun agak menaikkan ponselnya karena kini Sunoo sibuk dengan mainan barunya, hingga hanya wajah Renjun yang terlihat di layar ponsel.

"Gak, ini pakai uangku. Aku habis gajian"

Jeno menghela nafas terlihat tidak setuju dengan perkataan Renjun barusan.

"Nju-"

"Kak Jeno, aku cuma mau beliin mainan untuk Sunoo sebagai hadiah buat dia karena sudah jadi anak yang baik selama ini. Dia bener bener dengerin semua perkataan aku dan gak nyusahin aku"

Jeno menatap manik Renjun yang berbinar memohon agar di izinkan oleh Jeno membelikan anaknya mainan, Jeno mengigit bibirnya menahan gemas wajah yang terpampang di layar handphonenya. Namun segera ia menetralkan raut wajahnya seakan tidak terjadi apa apa.

"Oke kali ini aja ya, kalau uangnya kurang pakai uang yang aku kirimin aja"

Renjun mengangguk hingga poninya bergerak lucu.

"Ohiya besok waktunya Sunoo imunisasi, kayaknya besok Sunoo belum di suntik jadi cuma periksa pertumbuhan aja. Bawa buku KIA nya"

"Oke, aku bawa Sunoo besok ke rumah sakit untuk imunisasi"

Renjun menurunkan layar ponselnya tepat pada wajah Sunoo yang sibuk memperhatikan mainan mainan di depannya dengan mata berbinar.

"Sunoo gak kangen Papa? "

Tersadar dari kesibukannya Sunoo segera menatap layar lalu tersenyum hingga matanya menghilang, bayi itu mengoceh seakan-akan memberitahu Jeno sesuatu dan Jeno menanggapinya.

"Oh gitu, jadi Sunoo gak sabar Papa pulang? "

"Ya! "

Jeno terkekeh hingga matanya tengelam dari balik kelopak mata membentuk garis melengkung, tidak heran mengapa Sunoo memiliki eye smile yang sangat cantik tentu hal itu diturunkan oleh Ayahnya.

"Sabar ya sayang bulan depan Papa pulang, Sunoo jangan nakal nakal ya sama Mama"

Renjun mengalihkan pandangannya menyembunyikan wajah memerahnya mendengar Jeno memanggilnya 'Mama'. Kenapa mereka malah terlihat seperti sebuah keluarga?

🐶🦊

Jeno menaikkan res jaketnya, hari ini mereka di pulangkan cepat sebab pekerjaan mereka telah usai. Hal itu Jeno manfaatkan untuk pergi ke resto lebih cepat walau cuaca yang mendung tidak menghalangi tekad Jeno untuk bekerja hari ini.

"Kemana Jen? " Hyunjin mencegat Jeno yang berada di depan pintu, pemuda itu memakai kaos dan celana kain pendek dengan snack yang berada di pelukannya.

"Cari makan" Jeno meberobos badan jakung Hyunjin, jika terus meladeni Hyunjin Jeno akan terlambat ke restoran.

"Kerja ya lo? "

Jeno menghentikan langkahnya masih terdiam hingga Hyunjin melangkah mendekat masih dengan mengunyah snacknya.

"Gak usah pura-pura lo, kita tau setiap malam lo cuma minum air putih biar gak lapar. Badan lo kurus banget kek jenglot"

DEAR FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang