Part 33 - Benda Pipih (1)

Start from the beginning
                                    

Atlas memperhatikan kegiatan gadis itu dari belakang Phoenix. Sesekali menyeruak wajah pada lekuk lehernya. Phoenix tidak keberatan, membiarkan laki-laki itu bermanja-manja.

"Nasinya udah dimasak?"

"Udah,"

"Sini, aku bantu iris." Atlas akhirnya membuat jarak. Berdiri di samping Phoenix dan mengambil alih pekerjaannya.

Phoenix tidak keberatan, dia mengerjakan yang lain. Mencuci kubis, daun bawang dan lain-lain. Dia juga mengira-ngira bahan yang akan di olah, sisanya dimasukkan kembali ke dalam kulkas.

Phoenix tersenyum tipis, Atlas mengiris wortel dengan sempurna, hampir semua ukurannya sama. Menggeser bahan-bahan yang sudah dia cuci untuk diiris Atlas sambil berkata, "Ini juga ya?"

"Eum," Atlas hanya berdeham.

Layaknya pengantin baru, mereka bekerja sama dan sesekali bercumbu mesra. Phoenix memandang Atlas dalam, mengira-ngira apakah Atlas akan seperti ini selamanya? Apakah Atlas akan berubah?

Phoenix menumis bawang-bawangan dan mengorak-arik telur, setelah itu memasukkan wortel yang sudah di iris juga kubis, baby jagung alias putren. Menumis hingga layu kemudian memasukkan jamur.

Atlas meniriskan bihun yang di rendam dalam air dingin. Memotong menggunakan gunting agar tidak terlalu panjang. Kemudian memberikan pada Phoenix.

Semua dicampur dalam pan. Tidak lupa menambahkan penyedap rasa sehingga aroma lezat menggelitik perut.

Atlas kembali memeluk Phoenix dari belakang setelah menghaluskan cabai untuk sambal dan memotong terong ungu. Mencium leher gadis itu menjalar ke bahu. Menggigit-gigit gemas sambil berbisik. "Harum banget,"

Phoenix tersenyum dan menoleh ke samping. "Kamu udah lapar?"

"Eum,"

"Bentar ya," Phoenix mengecup bibir Atlas singkat kemudian kembali pada masakannya.

Setelah matang dan memindahkan ke wadah. Phoenix mengisi piring untuknya dan Atlas. Sebelum makan malam, mengganjal perut dahulu.

Mereka makan sambil menggoreng ayam. Bunyi dalam penggorengan lumayan berisik, Phoenix menutup supaya minyak tidak kecipratan kemana-mana. Juga meredam suaranya.

"Nanti malam makan lagi kan?" tanya Phoenix.

"Iya," Atlas membenarkan.

Gadis itu manggut-manggut, sesekali dia bangun mengecek ayam dalam penggorengan. Atlas pun melanjutkan pekerjaannya setelah selesai mengganjal perut.

Selanjutnya berjalan lancar seperti biasa. Setelah selesai beres-beres rumah dan memasak, keduanya kembali ke kamar masing-masing untuk bersih-bersih.

Menikmati malam malam hangat sambil mengobrol. Kemudian bersantai sejenak di ruang tamu. Atlas pun ikut, duduk sambil main ponsel. Sedangkan Phoenix aktif mengobrol dengan Libra terutama Jupiter. Tidak jarang, kedua orang tua mereka menanyakan perihal persiapan ke Jepang.

Atlas kembali di kamarnya. Malam ini mereka sepakat istirahat. Phoenix sedikit lega, dia mengambil kembali testpack yang dia beli sore tadi.

Rebahan sambil memeluk guling, memandangi benda pipih itu seksama. Menggenggam erat, Phoenix belum berani menggunakannya. Dia takut menerima keadaan bila benar-benar mengandung.

Keadaan kamar yang temaram, Phoenix tidak nyaman dengan kamar terang benderang. Silau, tidak nyaman untuk mata.

Mengulurkan tangannya meraih ponsel di atas nakas, dia mulai berselancar mencari informasi di ponselnya mengenai gejala wanita hamil. Phoenix mengelus gambar janin dan memandang dalam-dalam. Obrolan kedua gadis tadi siang kembali menghantui pikiran Phoenix hingga dia overthingking.

Dahinya menukik, hari ini dia merasa baik-baik saja. Tentu selain tadi pagi. Setelah tidur di ruang UKS hingga saat ini, Phoenix tidak lagi pusing maupun mual.

Jantungnya berdebar kencang. Phoenix memiliki secercah harapan. Mungkin dia memang sedang masuk angina saja. Mengingat beberapa hari ini aktif bercinta hingga pagi dengan Atlas.

Phoenix menghela napas panjang, mengambil posisi berbaring sambil memandang langit-langit kamar. Mengangkat tangannya yang memegang testpack, memperhatikan seksama.

"Jangan hamil, please!" Phoenix memohon dengan bersungguh-sungguh.

***

(Baca full di Karyakarsa)

Jakarta, 16 April 2023

Hello, gaes! Sorry banget baru update.

Gue baru balik Indo kemarin. Capek banget gak sempet update.

Di Karyakarsa juga belum rambung. Belum sempet, di pesawat bawaannya ngantuk 😩😩😫

Kalian bisa baca duluan di Karyakarsa, udah sampe part 51

Cara baca part di Karyakarsa bisa dicek di link bio Wattpad gue. Ada tutorial gue post di tiktok iLaDira69.

 Ada tutorial gue post di tiktok iLaDira69

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Novel ini sudah tersedia di Playbook, Karyakarsa, NBJ dan bisa beli manual (Transfer)

Novel ini sudah tersedia di Playbook, Karyakarsa, NBJ dan bisa beli manual (Transfer)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
STEP BROTHER  [17+]Where stories live. Discover now