02. Play Gently

41 25 39
                                    

Happy Reading.

*****

'Jangan langsung percaya dengan hal-hal yang tidak pasti. Carilah kebenarannya terlebih dahulu jika itu mampu kamu cari tau.'

~Neira Satya Dewangkara~

*****

Bel istirahat sebentar lagi berbunyi, tetapi Rinai masih belum kembali kekelas. Setelah Neira belikan seragam baru, tiba-tiba Bu Maria menangkap basah dirinya sedang berada dipintu toilet, berniat menunggu Rinai. Tetapi malah diusir sama Bu Maria dengan ancaman akan dihukum.

Dengan perasaan campur aduk, Neira kembali ke kelas setelah berpamitan dengan Rinai yang tentu saja dibalas 'iya' olehnya. Neira menghela nafas berat. Merasa tidak tenang ketika hampir dua jam lamanya Rinai belum kembali.

Neira juga tidak fokus dengan pelajaran fisika, kaki kanannya ia gerakkan mengetuk lantai putih kelas dengan berbalut sepatu pantofel. Dirinya berprasangka buruk tentang Rinai. Takut jika terjadi sesuatu terhadapnya.

"Anjing,"

Umpatnya ditengah-tengah berusaha mengerjakan tugas fisika yang diberikan oleh Bu Sari. Pelajaran Pak Yono sudah selesai sejak satu jam yang lalu, dan satu jam ini sudah diisi oleh pelajaran fisika wajib dari Bu Sari.

Ia menatap sekeliling, mencari Indira, -selaku teman se geng dengan Rekania, yang membully Rinai pagi tadi. Tetapi kedua bola matanya tidak berhasil menemukannya. Perasaannya semakin geram, iya yakin geng Rekania sedang mengerjai Rinai.

BRAKK

Tanpa sengaja Neira menggebrak mejanya sendiri, yang membuat seisi kelas menatapnya heran. Terutama Bu Sari, yang tadinya sedang menerangkan rumus Fisika, menolah menatap Neira.

Neira nyengir, memperlihatkan gigi putih rapinya, "Maaf Bu, boleh saya izin ke toilet sebentar?"

Bu Sari sebenarnya tidak yakin dengan izin tersebut, sudah tidak percaya dengan izin-izin ketoilet. Padahal aslinya membolos. Tapi ia tatap mata Neira yang terlihat jelas kekhawatirannya, akhirnya Bu Sari memperbolehkan.

"Iya, jangan lama-lama!"

Mendengar jawaban Bu Sari, Neira bergegas keluar kelas dengan berlari menuruni tangga. Menuju toilet dilantai dasar dekat halaman sekolah.

Dirinya melewati toilet dengan bertulisan, "Toilet Rusak," ditempel di pintu toilet. Tanpa Neira sadari didalam, sahabatnya merintih meminta tolong.

*****

Dua jam yang lalu

Indira Areni Buwono. Perempuan cantik yang minus akhlak, tetapi masih bisa menghargai guru yang mengajar. Terlihat disaat Pak Yono menerangkan dan Indira hanya diam. Padahal aslinya Indira itu malas dengan pelajaran Pak Yono. Pelajaran Matematika yang sangat membosankan dengan angka-angka yang berjejer banyak. Angka bertemu dengan xy? Emang masuk akal?

Indira memutar bola matanya malas, sambil memutar bulpoin hitam ditangan kanannya menggunakan jari telunjuk dengan jari tengah. Menompang dagu dengan tangan kirinya, menatap rumus yang tidak jelas dari mana asalnya dipapan tulis yang penuh.

Merasa bosan, Indira dengan hati-hati menarik ponselnya yang berada didepannya. Menariknya pelan, lalu menunduk. Mengetikkan sesuatu pada sebuah room cht.

TweelingzussenWhere stories live. Discover now