D&D 2

4 2 0
                                    

Dirga memilih kursi kosong tepat di depan warung bakso. Makanan kesukaan dirga.

"Udah gue pesenin bakso, tinggal nunggu ajah"ucap arya
Sembari meletakan dua gelas es teh.
"Thanks"

"Gue kok gak di pesenin"ujar tasya
"Pesen aja sendiri, punya kaki sama mulut buat apa" arya mengambil posisi duduk di samping tasya.

"iih nyebelin" kesal tasya dengan menampilkan wajah cemberut

"Lagian lo deket deket dirga mulu, nggak cape apa ngikutin kesana kesini" arya terkekeh.

Tasya yang kesal lalu menatap dirga yang sedari tadi bermain handphone dengan kedua telinga tertutup oleh handset.

"Dirga juga fine fine aja kok"

"Tasya..,dia itu gak tertarik sama lo, karena tipe dirga itu bukan kaya lo yang suka tebar pesona gini"

Arya menghempaskan tanganya bak seolah olah memiliki rambut panjang seperti tasya.

Tasya menatap arya sebal, menahan emosi yang sedari tadi di pancing oleh arya

Tasya menatap Dirga"emang bener ga ,kamu nggak tertarik sama aku"

Tanpa membalas tatapan tasya , dirga mengangguk pelan. Tasya merapatkan mulutnya sembari bergeleng tak percaya.

"Tuh kan, gak percaya si lo" ujar arya.
Tasya melirik dirga" aku bisa kok jadi tipe cewe yang dirga suka" ucap tasya dengan percaya diri.

"Yakin lo"
"Iyah, emang tipe cewe dirga seperti apa"

Arya mengarahkan jari telunjuknya ke pojok kantin, tepat dimana ada seorang gadis yang nampak anggun dengan kepala yang di lapisi dengan jilbab berwarna putih,
Cantik dan senyumnya manis.

Tasya membuka mulutnya tak percaya "Dahlia? Mantan ketua osis tahun kemarin"

"Bisa gak lo kayak dia" tanya arya dengan senyum kecut.

Dahlia Aistary, seseorang yang terkenal dengan keramahanya dan sopan santun yang patut di puji,

Wanita yang memiliki mata indah dan pipi yang sedikit merona bak dewi khumairah, sukses membuat iri banyak wanita dan kagum akan tingkah laku Dahlia.

Jelas sungguh berbeda dengan Tasya, yang selalu mengejar Dirga dengan segala pesonanya,

Padahal hampir laki laki di sekolah menyukai wajah cantik Tasya, namun dia tidak tertarik dengan semua lelaku itu, ia hanya tertarik dengan Dirga.

"Aku gak percaya, Dirga gak mungkin punya selera kaya gitu" jawab tasya kecut.

"Arya bener kok, tipe cewe gue itu dia" Dirga akhirnya membuka suara dengan menatap gadis berparas cantik yang di lapisi dengan jilbab.

Dirga menatap Dahlia dengan lekat, tak disadari senyuman terulas di bibirnya.

•••

Arya masih memikirkan kejadian siang tadi di kantin. Apakah Dirga benar menyukai Dahlia?

Dirga berjalan menuju Parkiran bersama Arya "Ga, emang bener tipe cewe lo Dahlia" Tanya Arya.

Dirga terkekeh"lo percaya sama ucapan gue, itu akal akal an aja biar makhluk itu pergi dari hadapan gue"
Arya mengangguk mengerti.


Dirga melajukan motornya menuju ke mini market , ia membeli aneka makanan ,beras dan minyak.

Setelah merasa cukup berbelanja Dirga kembali kerumah dan berganti baju. Ia mengenakan celana jens panjang dan baju yang sopan.
Tidak ada siapapun di rumah dirga, ayahnya telah meninggal 2 tahun lalu dan ibunya sibuk bekerja.

Dirga kembali melajukan motornya menuju sebuah rumah dengan halaman luas dan tembok warna warni.

"Ka Dirga.."

Teriak salah seorang anak saat dirga turun dari montornya .
anak dengan rambut di kuncir dua itu langsung berlari dan memeluk Dirga.
Lalu di ikuti dengan anak anak panti lain.

"Kak dirga , aku kangen sama kakak"

" kenapa kakak jarang kesini?"

"Kak dirga, liat deh gigi aku udah tumbuh, nggak gupis lagi. Aku juga sekarang jadi tambah rajin gosok gigi"
Ucap anak itu dengan menunjukan giginya yang sudah tumbuh.

" oyah, wow tari sudah besar yah, giginya sudah rapi" balas dirga dengan mengusap rambut tari.

"Nak Dirga"

Seorang perempuan paruh baya berdiri di depan pintu dengan senyum yang hangat.

Kepo nggak ni gaes Dirga di mana??

Lanjut gak nie?

Ig:@zahra.hanifa.3158

MY FLOWER IS MY GIRL Where stories live. Discover now