Keduanya kembali kekelas saat bel tanda jam istirahat selesai berbunyi, saat Asahi sudah tidak terlihat, Dobby mendudukkan dirinya dan bersandar didinding koridor. Kakinya lemas, berhadapan dengan Asahi benar-benar membuatnya merinding ia berusaha menutupinya agar Asahi tidak semakin menyerangnya tadi. Dobby masih menundukkan kepalanya sambil mengatur nafasnya sebelum kembali kekelas.

"Dobby?"

Mendengar namanya dipanggil, Dobby mengangkat kepalanya ia tersenyum saat melihat Junghwan mendekat. "Kenapa kok duduk disini?"

"Pusing, UKS dimana ya?"

Junghwan membantu Dobby berdiri lalu membantunya berjalan ke UKS, wajah Dobby memang terlihat pucat seperti habis melihat hantu.

"Gak mau ijin pulang aja do?"

Dobby menggeleng menjawab pertanyaan Junghwan, tangan Junghwan melingkar dipinggang Dobby membantunya untuk tetap berdiri sementara tangannya yang lain menjadi pegangan Dobby untuk berjalan.

"Muka lo pucat banget gitu?"

"Gapapa hwan, aku balik pas jam pulang aja nan-"

Bruukkk!

Junghwan terjatuh lumayan keras saat tiba-tiba mendapat pukulan tepat dipipinya, Dobby juga hampir terjatuh beruntung ia masih bisa menahan tubuhnya sendiri.

"HARUTO! LU KENAPA ANJING!!!"

Jeongwoo berusaha menahan Haruto yang ingin menyerang Junghwan lagi, sementara Junghwan masih bingung dengan serangan dadakan yang Haruto berikan. Wajah Haruto memerah bahkan urat lehernya terlihat menunjukkan kalau ia sedang sangat marah sekarang, pandangan Haruto perpindah dari Junghwan ke arah Dobby yang sedang menunduk untuk membantu Junghwan berdiri.

Haruto menghempaskan tangannya hingga pegangan Jeongwoo yang menghalanginya terlepas, dengan kasar ia menarik tangan Dobby hingga Dobby kembali berdiri sambil meringis karena cengkraman tangan Haruto yang tidak main-main kuatnya.

"Maksud lu apa dateng kesini do?"

Dobby menatap nyalang pada Haruto, ia tidak mungkin melawan Haruto, Junghwan saja yang badannya lebih besar bisa terpental apalagi Dobby.

"Banyak orang lain kenapa harus temen gua do?! Lu dulu bahkan gak pernah sudi buat megang tangan gua sekarang lu pelukan sama temen gua?! Lu kalo mau jalang jangan sa-"

BUUGG!

Kali ini giliran Haruto yang terjatuh, entah sejak kapan Junghwan sudah berdiri dan membalas pukulan Haruto yang tidak sempat dihentikan Jeongwoo. Haruto meringis, ia mendongak menatap Junghwan yang sudah memukulnya. Junghwan justru tidak peduli, Junghwan mengangkat badan Dobby menggendongngnya dan segera pergi meninggalkan Haruto yang masih menatapnya seolah ingin membunuh Junghwan.

Beruntung koridor sudah sepi karena sebagian besar murid sudah kembali kekelas, Junghwan sebenarnya sedikit merasa bersalah karena sudah memukul dan juga meninggalkan Haruto. Ia berusaha mengabaikan pikirannya dari Haruto dan berjalan lurus ke UKS. Dobby yang ada digendongan Junghwan terlihat tenang, tidak mengeluarkan suara sedikitpun dan hanya menyembunyikan wajahnya di bahu Junghwan. Junghwan baru saja ingin bertanya saat merasakan bahunya basah, keduanya sudah sampai di UKS tapi pelukan Dobby di leher Junghwan sangat erat sehingga Junghwan bingung harus menurunkannya bagaimana.

"Do?"

"Bbentar," ucap Dobby pelan dengan suara yang sangat serat, Dobby sepertinya setengah mati menahan isakannya. Junghwan memutuskan untuk duduk diranjang yang ada di UKS dengan Dobby dipangkuannya, Junghwan mengusap punggung Dobby.

"Gak ada orang gapapa nangis aja."

Isakan Dobby yang sebelumnya tidak terdengarpun mulai terdengar, Junghwan tidak mengerti apa yang terjadi ia hanya berusaha sedikit menenangkan Dobby.



SIDE || JAESAHI ENDWhere stories live. Discover now