"Aku dengar jika pure blood hybrid adalah tipe yang setia pada pasangannya, meski semua hybrid begitu tetap saja ada perbedaan tingkat di antaranya. Dia hanya akan  kawin dengan satu betina, jika kau adalah matenya berarti dia adalah hybrid virgin." Seokjin menyeringai ketika kata 'virgin' di ucapkannya.

Taehyung memerah di seluruh wajah dan lehernya mendengar kalimat panjang yang di utarakan Seokjin. Jika di bilang Taehyung menyukai hybridnya mungkin terlalu cepat menyimpulkan. Jungkook sendiri baru terungkap indentitas aslinya sehari yang lalu. Jadi Taehyung belum bisa dikatakan menyukainya. Tapi untuk tertarik, siapa yang tidak?

Jungkook tampan, mapan, tubuhnya pun idaman Taehyung sekali. Meski sikapnya sedikit kurang ajar, Taehyung mulai bisa memakluminya sebagai insting dari sisi hewani pemuda itu. Tidak dapat di pungkiri pula Jungkook adalah tipe ideal idaman Taehyung 100% dia juga dapat di andalkan. Taehyung tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Di sodori emas dan berlian di saat bersamaan mana mungkin Taehyung akan melewatkannya begitu saja? Hehe.

"Pantas saja dia selalu agresif padaku. Rupanya menjaga teritorial." Taehyung dan Seokjin menoleh dengan terkejut. Di depan mereka ada Jimin dan Hoseok yang menatap penasaran pada kedua gadis itu.

"Kau! Sejak kapan kalian ada di sini? Dan yak Jimin. Itu jajangmyeonku!"

"Sedari kau melamun. Lagian makan selezat ini mubasir jika di biarkan dingin. Berterima kasihlah padaku, kau terselamatkan dari dosa menyia-nyiakan makanan."

______

Taehyung memasuki rumah dengan heran, Jungkook tidak menyambutnya? Seharusnya baik dalam bentuk manusia maupun kucing sifatnya tidak akan berbeda. Taehyung mengendikan bahu, mungkin Jungkook sedang di dapur seperti kemarin, pikirnya.

Maka dengan bekal pemikiran yang seperti itu, Taehyung menuju dapur tidak sabar melihat menu lezat apa yang tertata di meja. Tapi yang di dapatinnya nihil, tidak ada satu piringpun makanan di meja, kemana Jungkook?

Taehyung mulai mencari ke kamarnya, tidak ada. Lalu langkahnya menuju satu-satunya kamar yang tersisa, yaitu kamar tamu. Jungkook di sana dengan tubuh yang mengigil dan keringat yang terus keluar dari porinya.

Taehyung tidak bisa untuk tidak terkejut, sejak kapan Jungkook begini? Apakah sedari tadi pagi? Mendekati ranjang dimana Jungkook berada, Taehyung lalu duduk di pinggir ranjang mencoba mengecek suhu tubuh pemuda hybrid itu, panas, sangat panas di telapak tangannya.

______

Jungkook mengendus udara sekitar yang berbau manis vanilla dan lembut bunga sakura, bau betinanya. Matanya terbuka sayu dan mendapati Taehyung di sekitarnya dengan tangan yang mengompres dahinya.

Tangannya terangkat untuk menyentuh lengan Taehyung, membuat gadis itu terkejut karena sengatan panas tiba-tiba yang menjalari lengannya. Jungkook membawa tangan Taehyung menuju bibirnya, mengecup telapak tangan Taehyung membauinya dengan khidmat. Rasa dingin dan panas yang di rasakannya berangsur mereda, hanya dengan mengecup tangan milik betinanya. Memang itu yang di butuhkan Jungkook.

"Tae …"

"Jungkook, apa yang kau rasakan? Adakah yang sakit? Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit saja?"

Jungkook tersenyum ketika mendengar pertanyaan beruntun dari Taehyung, betinanya mencemaskan dirinya.

"Tidak perlu ke rumah sakit,"

"Tidak ke perlu katamu?! Kau demam tinggi bodoh!"

Jungkook membimbing tangan Taehyung ke rambutnya meminta secara tersirat supaya Taehyung mengusap rambutnya. Dan di turuti oleh Taehyung, seketika telinga kucing Jungkook muncul, di sertai dengkuran nyamannya. Wajahnya mengusap ke perut Taehyung, membuat si gadis lagi-lagi berjengit kaget.

"Sejujurnya Taehyung, sebentar lagi aku memasuki masa kawin ku, aku merasa lebih baik dengan adanya kau di sekitarku. Di kalanganku ini di sebut vase honeymoon. Biasanya pada puncak Rut kami akan membuahi pasangan kami, tapi aku tidak akan melakukannya tanpa persetujuan mu." Jelas Jungkook dengan suara teredam, suaranya terdengar serak dan berat.

Jadi Jungkook memasuki masanya? Seperti yang di katakan Seokjin tadi? Apa yang bisa di lakukan? Taehyung jelas tidak bisa melakukan hubungan intim dengan Jungkook, meski dirinya sudah memutuskan untuk menerima kenyataan bahwa dirinya merupakan mate yang di klaim Jungkook. Tapi ini terlalu cepat untuknya. Setidaknya Taehyung ingin melakukan kegiatan intim itu dengan perasaan cinta. Sedangkan untuk saat ini Taehyung tengah berusaha untuk menumbuhkan perasaan tersebut.

"Ggukie, maaf… aku tidak bisa,"

Jungkook menghela nafas, sudah menduga dengan jawaban Taehyung. Namun dengan taehyung yang tidak menolak sentuhannya bukankah ini merupakan hal yang baik?

"Adakah hal lain yang bisa aku lakukan Ggukie?" Taehyung bertanya. Tangannya tidak berhenti mengusap dengan sesekali memainkan telinga berbulu Jungkook, menimbulkan disisan dan sesekali rintihan dari Jungkook. Dada Taehyung berdebar kencang tiap kali mendengar desahan Jungkook.

"Ada, bisakah kau belikan supresant untukku? Setidaknya itu ada sedikit membantu meredakan hasratku. Dan," ucapannya terjeda.

"Dan?"

"Bisakah kau menemaniku? Aku tidak akan membuahimu aku berjanji, hanya peluk aku."

TBC

My Man Is A Cat 🐾Where stories live. Discover now