"Asa!"

Asahi dan Haruto sama sama berhenti lalu menoleh kesumber suara, keduanya melihat Jaehyuk yang jalan mendekat.

"Kok masih disini? Udah makan belum?" tanya Jaehyuk pada Asahi begitu menghampiri kekasihnya itu. Namun sepertinya fokus Asahi tidak sedang pada Jaehyuk sekarang, melainkan pada siswa baru dibelakang Jaehyuk.

"Dobby?"

Jaehyuk menoleh arah siswa baru dan Asahi bergantian, "Oh kalian udah saling kenal?"

Bukannya menjawab, siswa baru itu masih terdiam, menatap lurus pada Haruto yang masih ada disamping Asahi.

"Gua ke kantin duluan," ucap Haruto dengan wajah yang sangat datar lalu pergi tanpa menunggu jawaban.

"Ngapain disini?" tanya Asahi yang terdengar ketus, Jaehyuk jadi bingung haruskan ia menjauhi Asahi dari anak baru itu.

tanpa menjawab, dobby malah pergi meninggalkan Jaehyuk dan Asahi. Jaehyuk jadi semakin bingung, haruskah ia mengejar dobby karena ia diberi tanggung jawab menemani dobby dihari pertamanya, tapi ia tidak ingin meninggalkan Asahi sendirian.

"Gak usah disusul dia gak bakal tersesat disini," ucap Asahi lalu meraih tangan Jaehyuk kemudian menariknya untuk menyusul yang lainnya ke kantin.


Junghwan tengah berjalan menuju koridor, ia baru saja kembali dari gedung olahraga setelah disuruh oleh seorang guru menaruh beberapa bola disana. Ketiga menaiki anak tangga menuju koridor, Junghwan terpaku dengan wajah asing yang baru ia temui.

 Ketiga menaiki anak tangga menuju koridor, Junghwan terpaku dengan wajah asing yang baru ia temui

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Anak baru?" tanya Junghwan pada dirinya sendiri.

Merasa ditatap oleh seseorang, Dobby menoleh kearah Junghwan yang terlihat panik karena pandangan mereka bertemu.

Dengan sedikit ragu, Dobby berjalan ke arah Junghwan "Hai, a-aku boleh nanya gak?" ucap Dobby begitu mendekati Junghwan.

"Ya? Tanya apa?"

"Gedung IPA dimana ya? Aku murid baru terus lupa jalan kekelas tadi lewat mana."

Akhirnya Junghwan mengantarkan Dobby kembali kekelasnya, dijalan mereka sempat berkenalan dan bercerita sedikit soal dobby.
















Haruto tengah berdiri bersandar pada pagar balkon kamarnya dengan rokok yang menyala disela jarinya. Haruto bukan perokok, ia hanya melakukannya saat sedang banyak pikiran seperti sekarang.

Sebenarnya Haruto tidak begitu yakin apa yang ia pikirkan, berhadapan dengan cinta pertamanya lagi setelah sekian lama benar-benar membuat pikirannya berantakan.

"Dipanggil kak yoshi, makan," ucap Asahi dari pintu kamar Haruto yang memang tidak terkunci. Tidak ingin membuat kedua kakaknya marah karena menunggu lama, Haruto membuang rokoknya lalu segera menyusul Asahi dan Yoshi yang sudah ada dimeja makan.

Mereka biasanya makan sendiri-sendiri mengingat ketiganya memiliki kebiasaan makan yang berbeda-beda. Namun, setelah Asahi tadi bercerita pada Yoshi soal kejadian disekolah Yoshi mengajak Asahi dan Haruto untuk makan bersama dengan makanan yang ia pesan.

"Apa deh anjir udah kek lagi main sinetron makannya barengan," ucap Haruto lalu mendudukan dirinya dimeja makan.

Ketiganya makan dengan sedikit candaan yang memang biasa mereka lontarkan saat bersama, hingga ketiga sudah selesai dengan makanan masing-masing. Asahi berdiri untuk membersihkan piring kotor, sementara Yoshi dan Haruto masih melanjutkan makannya dengan menyantap dessert yang Yoshi pesan.

"To, soal dobby. Lu dua tahun ini lost contact kan sama dia?"

Haruto mengangguk, ia sudah menduga Yoshi akan membahas Dobby.

"Menurut lu kenapa dia pindah kesekolah kita?" tanya Yoshi lagi.

"Gak tau, lu tanyain aja sendiri sama dia."

"Sensi amat dah nih bocil."

"Sebenernya gue juga sempet mikir jelek soal Dobby yg tiba tiba pindah," Asahi ikut bergabung dan mengambil dessert bagiannya.

"Mikir jelek gimana?"

"Itu dia, gue kayak punya firasat buruk tapi gue gak nemuin kemungkinan jelek apa yg bakal Dobby lakuin."

Baik Yoshi dan Haruto sama sama menatap Asahi, keduanya sama-sama berpikir soal apa yang diinginkan Dobby sampai pindah kesekolah mereka.

Haruto menghembuskan nafasnya kasar, "Gua rasa gua belum bisa buat liat Dobby lagi. Kenapa dia harus datang sekarang, gua masih butuh waktu."

Yoshi mengusap pundak Haruto, ia adalah saksi hidup bagaimana kehidupan percintaan Haruto dan Dobby bermulai dan berakhir dulu.

"Pelan-pelan ru, jangan terlalu kasar ke Dobby. Mau gimanapun juga menurut gua Dobby anak baik, cuma orang tuanya aja yang rada manipulatif."

Asahi beranjak dari duduknya, jujur ia belum begitu mengenal Dobby secara pribadi, mereka kenal tidak terlalu lama. Ia hanya tau Dobby adalah mantan kekasih sekaligus cinta pertama Haruto, hubungan keduanya berakhir karena Dobby yang memutuskan Haruto sehingga membuat Haruto begitu patah hati dan terluka karena Dobby.

"Gue bakal coba ngawasin dia, kalo emang gak bisa ketemu Dobby, lu pindah sekolah aja to," ucap Asahi enteng lalu pergi kekamarnya membawa dessert miliknya dan meninggalkan dua sepupunya itu. 

"Enak banget tuh anak ngomong," ucap Yoshi pada Haruto sambil menatap Asahi yang sudah jalan menjauh.

Haruto mengangguk, "Getok bang pala nya sekali-kali biar sadar."
























💎💎💎

Thank you for read! ❤️

Thank you for read! ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SIDE || JAESAHI ENDWhere stories live. Discover now