01. Jangan Berharap Kepada Manusia

68 31 111
                                    

Hallo sobat, selamat datang di part pertama.

Semoga suka.

Happy reading.

*****

'Ingin tau apa yang paling menyakitkan didunia ini?, yaitu berharap kepada manusia. Jangan lah sekali-kali kamu berharap kepada manusia, sedangkan kamu memiliki tuhanmu yang setia menunggu keluh kesahmu terhadapnya. Mengadulah kepada tuhanmu, berharaplah kepada tuhanmu. Dan tetapi, janganlah lupa untuk selalu bersyukur atas pemberian tuhan kepadamu.'

~ Rinai Amerta Paramarta~

*****

Mereka puas menertawakan seorang perempuan yang berada dibawah sana. Saat ini mereka menjadikan seorang perempuan itu sebuah tontonan, penghibur buat mereka. Sama sekali satu pun tidak ada yang bisa membantunya dari ketiga perempuan yang berpenampilan sangat cantik yang memang dihindari oleh semua orang.

Ketiga perempuan itu dengan puasnya melempari telur busuk dan tepung beserta air dari atas secara bertahap. Membuat perempuan malang itu yang menjadi sasarannya hanya bisa diam, menangis meratapi nasibnya yang sama sekali tidak berubah sejak sebelas tahun yang lalu. Sejak dirinya harus diusir oleh ayah dan ibu kandungnya sendiri hanya demi mengabulkan permintaan saudara kembarnya.

Bau telur busuk itu sangat menyengat dipenciuman perempuan tersebut. Bahkan ada juga diantara mereka yang hanya menonton saja kebanyakan menggunakan masker untuk mengurangi bau busuk dari tubuh perempuan yang sudah menjadi sasaran sejak mereka baru bertemu di SMA Bomantara.

Setiap pagi perempuan tersebut harus mendapatkan hadiah dari ketiga perempuan tadi. Yang membuat dirinya harus telat masuk kelas dan berakhir harus dihukum karena seragamnya tidak sesuai hari.

Beberapa saat kemudian, ketiga perempuan itu tidak melemparinya telur busuk, tepung ataupun menuangkan air lagi. Ia kira sudah selesai dirinya dipermainkan, tetapi ternyata dia salah.

BYURR!!

Sebuah air dari atas tiba-tiba mengguyur badannya yang sudah basah ditambah basah lagi, apalagi ini bukan air biasa. Melainkan air kotor yang ia pastikan pasti dari kantin untuk mencuci piring kotor, terlihat dari nasi yang sedikit-sedikit berada di sekitarnya.

Perempuan itu hanya mengusap air matanya yang meskipun air matanya tidak terlihat sama sekali. sekarang seragamnya sudah basah kuyup, sepatu barunya yang ia beli dari hasil menabung selama satu bulan juga kotor, basah. Ditambah rambut panjangnya yang dikuncir kuda itu juga kotor terkena cairan telur busuk, membuat rambutnya melekat ditengkuk lehernya. Begitu lengket.

Ini adalah pagi hari yang sangat menyeramkan, tawa mereka masih terdengar jelas dipenjuru koridor atas. -Dirinya berada dihalaman sekolah yang luas dan juga dikelilingi oleh seluruh gedung IPA-. Sebelum akhirnya suara dari Bu Maria, -guru BK di SMA Bomantara- membuyarkan mereka.

"APA-APAAN KALIAN?, BUBAR SEMU"

Ia kira Bu Maria datang akan menyelamatkan dirinya. senyuman kecil hinggap diwajah perempuan tadi, sambil menatap Bu Maria yang ada disamping sedikit jauh darinya. Terlihat Bu Maria melotot menatap satu persatu kearah siswa-siswinya yang ada diatas. Pelototan Bu Maria berhasil menimbukan decakan kasar dan keras dari semuanya.

"Yahh.. apasih Bu,"

"Iya tuh, lagi seru-serunya juga,"

Terdengar samar-samar dari mereka yang akhirnya pergi meninggalkan tempat, menuju kelasnya sendiri-sendiri dengan malas. Setelahnya Bu Maria berjalan mendekat kearah perempuan tadi dengan ketiga perempuan berperawakan cantik tersebut.

TweelingzussenHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin