chapter 2 : awakened

83 12 3
                                    

"Bagaimana keadaan kucing tadi?" tanya Cherine pada Jiwoo yang keluar dari kamarnya.

"Kucing itu sudah bangun, sekarang aku ingin mengambilkan- oh! Kau sudah mengambilnya ya? Terimakasih," jawab Jiwoo ketika melihat Cherine datang sambil membawa makanan kucing dan susu.

"Ayo masuk," ajak Cherine dan disetujui oleh Jiwoo.

Cklek

"Maaf menunggu lama ya?" Cherine diam bersandar di pintu sambil melihat interaksi Jiwoo dengan kucing oren itu. Tak lama kemudian dia menguap, lalu Cherine segera melihat jam tangannya.

"Ga heran, jam 9 ternyata."

"Turunkan aku!" Cherine yang berniat menutup matanya sontak mengurungkan niatnya itu. Dia melihat kesekitar waspada, sedetik kemudian pandangannya tertuju pada kucing yang di gendong Jiwoo.

"Eh? S-Suara apa ya tadi?" bingung Jiwoo.

"Eh turunkan si gendut itu!" suruh Cherine sambil mendekati Jiwoo. Cherine mengambil kucing oren itu dan melemparnya menjauh.

"Kamu! Berani-beraninya melemparku?" ucap kucing itu, Cherine masih diam bingung sedangkan Jiwoo masih tidak paham apa yang terjadi.

"Kamu budek ya? Mau kukorek telingamu dengan cakar ini? Mau?" ucap kucing oren itu mengintimidasi mereka.

"Dia... bisa bicara?!" teriak Jiwoo sambil mundur dengan panik.

"Budek? Yeu nih kucing minta di lempar!" kesal Cherine hendak melempar kembali si kucing namun tangannya di tahan Jiwoo

"Siapa kau?" tanya Jiwoo.

"Siapa namamu?" tanya kucing itu.

"Kita yang tanya duluan ndut," kesal Cherine.

"Diam, siapa nama kalian berdua?" ucap kucing itu dengan aura tidak mengenakan di sekitar membuat Cherine merinding dan Jiwoo takut.

"Cherine, Cherine Lee."

"Namaku.... Seo Jiwoo," ucap Jiwoo.

"Baik Jiwoo, tolong ambilkan kursi itu," suruh kucing oren pada Jiwoo.

"Iya?" Jiwoo dengan linglung mengambil kursi itu untuknya.

"Gerak dikit ndut, makin gendut tau rasa lu." Kucing oren itu menatap tajam ke arah Cherine yang berjalan ke arah sofa untuk duduk, karena dia sudah kelelahan dan mengantuk.

Tanpa sadar Cherine tertidur, tidak mempedulikan keberadaan kucing oren aneh itu dengan Jiwoo.

"Yah... Sepertinya kucing itu bukan masalah besar."

"ARGGHHH!!"

Alarm dari handphone nya berbunyi, Cherine bangun dan melihat jam menunjukan waktu 8 pagi. Dia pun segera bangun dan pergi ke kamar mandi. Untung saja dia masuk sekolah mulai besok lusa, jadi dia tidak perlu khawatir. Setelah keluar dari kamar mandi menggunakan sweater dengan celana pendek selutut, Cherine pergi menuju dapur untuk membuat sarapan.

"Lah nambah?" Cherine menatap bingung ke arah kucing hitam-abu yang tiba-tiba di ruang tamu.

Dia mendekati kucing yang nampaknya memiliki kondisi sangat buruk pada tubuhnya. Cherine duduk di sofa lalu menaruh kucing itu di pangkuannya.

Menggunakan kekuatan miliknya, Cherine menutup mata dan memfokuskan kekuatan penyembuh pada kucing di pangkuan nya.

Disisi lain, Kaiden yang dari tadi duduk di sofa hanya diam melihat Cherine yang masih belum menyadari keberadaannya.

eleceed x fem! ocWhere stories live. Discover now