Enam

169 35 66
                                    

Sempiternal
Story by yeolki_

SempiternalStory by yeolki_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading
🌿





Bunyi dentingan bel menghentikan pergerakan Laras yang hendak pergi ke dapur. Gadis itu menatap ke arah pintu besar yang tertutup. "Aku yang buka pintunya, Ma!"

Kaki telanjang Laras kini membawanya menghampiri pintu itu. Tangan kurusnya menyentuh ganggang pintu kayu. Membuka pintu dan menemui siapa tamu rumah ini. Dengan kaus putih bergambar kucing dan celana pendek sepaha, Laras temui sosok yang menjadi tamunya.

"Stevy?" Laras terkejut ketika ia menemukan Stevy di depan pintunya. Gadis yang masih mengenakan seragam sekolah. Tas ransel masih dikenakan. Lalu, totebag yang Stevy peluk. Jangan lupakan mata sembab.

"Gue boleh enggak, nginep di rumah lo, Ras?" tanya Stevy memelas.

Laras yang tidak tega pun membuka pintunya lebar-lebar. "Masuk dulu, Vi," ujarnya.

Stevy yang tampak tidak tahu harus ke mana itu memutuskan pergi ke rumah Laras. Ia pikir, hanya Laras yang bisa membantunya kali ini. Itu sebabnya, ia kemari. Duduk di single sofa berwarna abu-abu. Sementara Laras, duduk di sofa panjang dekat Stevy. Wajahnya amat khawatir bukan main.

"Lo kenapa? Kenapa ...," Laras menjeda ucapannya sejenak. Ia telaah semua barang yang dibawa Stevy kali ini. Satu jawaban pun muncul di otaknya. "Lo kabur dari rumah?"

Stevy mengangguk pelan. Ia menunduk dan tangisnya pecah begitu saja. Laras beranjak dari tempatnya. Ia memeluk sahabatnya. Satu tangan Laras mengelus kepala Stevy. "Malam ini, lo bisa nginep di rumah gue. Lo tenang aja, oke?"

Stevy tidak menjawab. Gadis itu hanya menangis sesenggukan. Di kala momen ini, mama Laras malah muncul dari balik lemari besar berisi koleksi keramik. "Lho! Ada cewek cantik rupanya!" hebohnya.

Laras langsung melepaskan pelukannya. Menatap sang mama sambil tertawa kecil. Sementara Stevy, gadis itu buru-buru menghapus air matanya. Dan menatap Airin Diandra, mama Laras dengan senyum terbaiknya. Wanita berkepala 4 itu kini menghampiri Stevy. Kawan temannya.

"Ma, hari ini Stevy mau nginep di sini. Boleh, 'kan?" ijin Laras

Airin mengangguk. Wanita itu malah terlihat senang dengan kehadiran Stevy. Ia mengusap kepala gadis itu sejenak. "Kamu bisa kesini kalau memang mau. Tante malah seneng kamu di sini. Jadi, Laras ada temen main," jelasnya.

Stevy mengangguk kecil. "Terima kasih, Tante," ujarnya.

Sebuah lengkungan senyum terukir di wajah Airin. Wanita itu lalu menatap anak tunggalnya. "Laras, kamu anter Stevy ke kamar kamu ya, Sayang. Suruh mandi sama ganti baju. Habis itu kita makan malam, oke?"

Sempiternal [✔️]Where stories live. Discover now