chapter 12

15.8K 902 5
                                    

Disaat itu Bastian tengah sibuk dengan layar laptopnya, Bastian merasa volume televisinya terlalu besar jadi ia kurang fokus dalam bekerja.

"Gabriel kecilkan volume televisinya!"

Tanpa menoleh Bastian menyuruh kepada Gabriel, namun tidak ada jawaban membuat Bastian kesal.

"Apa kau tidak-"

Bastian menoleh dan tidak mendapatkan Gabriel disampingnya, dengan nafas yang memburu ia mencari Gabriel disekitarnya, sayangnya Gabriel tidak dimenemukan dimana mana.

"Mencoba kabur lagi huh?!"

Bastian mengeluarkan alat dari sakunya dengan kuat ia menekan tombol pada alat dengan ibu jarinya.

DDRRRRTTTX!

Tidak jauh terdengar suara alat yang tidak asing ditelinganya.

Bastian bergegas berlari menuju pintu taman belakang mansion.

• • •

Sementara disaat itu Gabriel sedang tergeletak merasa sakit pada tubuhnya.

Maid yang melihat Gabriel kesakitan bergegas menuju tuannya, namun pada saat itu Bastian baru membuka pintu saat maid itu ingin membukanya.

"Tuan!"

Bastian tidak menghiraukan maid itu, matanya melihat Gabriel yang kini tergeletak kesakitan.

Gabriel yang mendapatkan serangan yang cukup kuat pada lehernya membuat ia kesakitan.

"Lain kali jangan pergi tanpa seizinku!"

Bastian berjongkok menatap Gabriel dengan nafas yang kencang.

"A-apa yang kau la-kukan?!"

"Kalung dilehermu tidak hanya mendeteksi keberadaanmu"

Gabriel tidak bisa berkata apa apa lagi ia sibuk mengatur nafasnya, Bastian sibuk memandangi Gabriel dihadapannya.

Bastian bergegas menggendong tubuh Gabriel ala dribel style dan membawanya kekamar.

Maid yang masih berdiri diambang ambang pintu masih tidak percaya atas apa yang dilakukan tuannya.

"Oh ya tuhan semoga tuan Gabriel baik baik saja"

.

Sesampainya dikamar Bastian perlahan membaringkan Gabriel diatas kasur, nafas Gabriel cukup membaik sejauh ini.

Bastian duduk dipinggir kasur sambil menggenggam tangan Gabriel.

"Maafkan aku, aku takut jika kau berusaha kabur lagi"

Gabriel tidak menjawab ucapan Bastian, karena dirinya masih tidak kuat untuk berbicara.

"Tapi ketahuilah jika kau mencoba untuk kabur dariku, kau akan merasakan siksaan yang lebih kuat dari ini!"

Bastian mulai mendekat dan melumat bibir Gabriel dengan ganas, Gabriel tidak membalas lumatan ia merasakan bibir Bastian yang hangat saat menempel pada bibirnya.

"Buka mulutmu.."

Ntah sihir apa yang digunakan oleh Bastian pada Gabriel, membuat pemuda dibawahnya menurut padanya.

Bastian mulai memasukan lidahnya kedalam mulut Gabriel, suara kecapan dikamar itu terdengar nyaring.

"Ugh! mph"

Gabriel sedikit menggeleng gelengkan kepala, karena Bastian sungguh agresif dalam berciuman.

"mph!"

HE IS MINE • [ BXB ]Where stories live. Discover now