drunk

1.1K 163 6
                                    

"sial! kenapa tidak ada susu strawberry?"

haruto menatap kesal vending machine yang ada di hadapannya, menelisik satu persatu minuman yang tersedia di dalamnya.

"demi tuhan aku sangat ingin susu strawberry!"

"haruto-ssi, selamat atas penampilanmu tadi. kau terilihat sangat menakjubkan,"

haruto yang tadinya sedang mengomel kecil sambil berdiri di depan vending machine sambil berpikir apakah dia harus membeli minuman yang lain saja dibuat terkejut dengan suara yang tiba-tiba saja menginterupsinya, sebelum akhirnya haruto membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat kepada senior yang baru saja menyapanya.

"terima kasih banyak atas pujiannya, sunbaenim. penampilan kalian juga sangat hebat" jujur saja haruto sedikit tidak nyaman sekarang, pasalnya perempuan yang lebih tua satu tahun darinya itu sedang menatapnya dari atas sampai bawah.

"kau mau menggunakan mesin ini, yuna-ssi?" tanya haruto.

yuna mengangguk dengan senyuman cantik yang tidak pernah luntur dari wajahnya.

"silahkan, sunbaenim" ucap haruto sambil menggeser tubuh besarnya yang menghalangi mesin minuman itu.

"eoh, kau tidak jadi menggunakannya?" tanya yuna sedikit heran.

haruto menggeleng, "sepertinya tidak jadi, tidak ada minuman yang menarik"

"aku permisi kembali ke ruanganku, sunbaenim" ucap haruto sambil kembali membungkukkan badannya.

"tunggu, haruto-ssi!" pekik yuna saat haruto sudah sedikit menjauh dari tempat awalnya.

haruto hanya membalikkan badannya, hanya menatap yuna sambil menunggunya melanjutkan perkataannya.

"tolong sampaikan ucapan terima kasihku kepada stylishmu hari ini ya!"

tentu saja haruto dibuat kebingungan saat mendengar ucapan yuna barusan, apakah yuna mengetahui dan mengenal wanita yang tadi merias dirinya?

"kau mengenal stylish noonaku, sunbaenim?" tanya haruto penasaran.

dan gelengan dari yuna membuat haruto semakin tidak paham apa maksud seniornya itu.

"tolong ucapkan terima kasih kepadanya, karena hari ini kau terilihat sangat tampan berkatnya"

kepala haruto mendadak kosong, mencoba mencerna ucapan yuna barusan. bahkan dirinya tidak menyadari kalau yuna sudah pergi dari hadapannya dengan pipi bersemu merah.

"ruto-ya! apa yang kau lakukan di sini? jihoon hyung dan manager hyung mencarimu!"

haruto kembali tersentak kaget dengan tepukkan cukup keras dibahunya, lalu menghela nafas ketika mengetahui itu teman satu grupnya.

"maaf, tadinya aku hanya ingin membeli minuman dimesin itu" jawab haruto sambil melirik mesin minuman yang sekarang sudah dipakai oleh orang lain.

"kau ini kenapa?" tanya jeongwoo heran melihat tatapan haruto yang sedikit kosong.

"tidak, aku tidak apa-apa. hanya saja, aku ingin sekali meminum susu strawberry"

jeongwoo membolakan matanya, "lagi?"

"ruto-ya, sepertinya seleramu benar-benar menjadi kekanakan" ucao jeongwoo sambil tersenyum jahil.

haruto sontak saja mendengus mendengarnya, "aku juga tidak tau kenapa belakangan ini jadi seperti kecanduan susu strawberry"

"eyy, kemana perginya haruto si pecinta cola?"

jeongwoo terbahak ketika dirinya dipukul pelan lalu ditarik paksa oleh temannya itu, membuat haruto kesal adalah hobinya semenjak mengenal si laki-laki berdarah jepang empat tahun yang lalu.

"aish! kalian berdua dari mana saja?"

baru saja membuka pintu ruangan, haruto dan jeongwoo langsung mendapatkan jihoon yang sudah menatap nyalang keduanya terutama haruto.

"maaf hyung, tadi aku pergi untuk membeli minum tapi menjadi sedikit lama karena ada sunbaenim yang menyapaku jadinya harus berbasa-basi sebentar" jelas haruto yang sedikit tidak enak hati karena membuat jihoon kelimpungan mencarinya.

"lalu kau dari mana, park jeongwoo?" pertanyaan jihoon beralih pada jeongwoo.

"aku ke toilet, lagi pula aku sudah izin pada jaehyuk hyung untuk mengatakannya padamu" ucapan jeongwoo membuat jaehyuk yang sedang bermain nintendo bersama yoshi tersenyum bodoh tanpa dosa saat jihoon menatap kesal ke arahnya.

jihoon menghela nafasnya, "yasudah, sekarang ayo kita ke mobil. malam ini kita akan makan malam bersama manager hyung dan staff lainnya"

"huh? dalam rangka apa?" tanya yoshi dengan mata yang masih fokus dengan nintendonya.

"dalam rangka berakhirnya masa promosi kita, sekaligus perayaan kecil-kecilan dari meteka atas suksesnya debut kita"

memang hari ini adalah hari terakhir haruto dan anggota lainnya melakukan promosi atas lagu debut mereka, setelah tiga minggu lebih melakukan banyak kegiatan yang cukup menguras tenaganya akhirnya hari ini kegiatan mereka sudah selesai dan bisa istirahat untuk sementara.

debut mereka bisa dibilang sangat sukses, bahkan penjualan album pertama mereka sudah melewati perkiraan awal. video musik mereka juga tembus lima puluh juta penonton dalam kurun waktu satu minggu, lagu-lagu mereka juga diputar dibanyak tempat.

sekarang haruto sudah resmi menjadi seorang idol.

kegiatan dan jadwal yang sangat padat setelah debut membuat haruto bisa mengalihkan pikiran kacaunya dan melakukan semuanya dengan profesional, apa lagi ketika dirinya berinteraksi langsung dengan para penggemar yang membuat senyuman tampan milik haruto tidak pernah luntur selama masa promosi berlangsung.

namun walaupun sempat teralihkan disiang hari, pada malam harinya haruto tetap memandangi satu-satunya foto junkyu yang dimilikinya. setiap malam haruto selalu berharap agar dirinya kembali dipertemukan dengan belahan jiwanya, haruto juga mendoakan junkyu selalu bahagia dan sehat dimanapun si manis itu berada sekarang.

tapi sepertinya kebiasaan itu akan terlewatkan untuk malam ini, karena haruto sekarang sudah mabuk total akibat meneguk alkohol yang diluar batas toleransinya.

sesuai ucapan jihoon sore tadi, malam ini mereka benar-benar makan malam dengan sang manager dan staff lainnya yang sudah turut membantu atas suksesnya debut mereka.

tentu saja rasanya seperti makan nasi tanpa lauk jika malam itu mereka semua tidak meminum minuman yang bisa membuat hilang kesadaran itu, maka jihoon dengan senang hati mau membayarkan minuman untuk mereka malam ini.

"yak! sudah cukup minumnya! kau ini ingin mati muda?" jaehyuk mencegah haruto yang kembali ingin menegak alkohol.

"hik– kenapa... kenapa kau meninggalkanku, hik! tega sekali sih! padahal aku ini tampan!"

"aku akan mencarimu hik– sampai dapat lalu akan aku masukkan kamu ke dalam kantong supaya tidak bisa kabur lagi, hik!" omongan haruto sudah mulai kesana kemari dan itu seperti hiburan gratis untuk mereka yang menyaksikannya karena haruto cukup dikenal sebagai sosok yang irit bicara.

"itu karena kau menyebalkan, mangkanya dia memilih untuk meninggalkanmu" ucap jeongwoo yang sepertinya senang sekali mengerjai temannya yang sedang mabuk total itu.

semua yang ada di ruangan itu tergelak ketika mendengar isakan tangis dari haruto, wajah yang tadinya sudah memerah karena efek alkohol jadi semakin memerah karena tangisnya.

"hiks, jahat! jeongwoo jahat! semuanya jahat! tidak ada yang sayang dengan haruto! hiks,"

haruto benar-benar menangis seperti anak kecil, sangat jauh dari imagenya yang tegas dimata publik.

"junkyu... hiks, junkyu aku sangat merindukanmu"

oh astaga. walaupun sedang diambang kesadaran haruto masih saja merindukan junkyu, belahan jiwanya yang menghilang.

to be continue

selcouth; harukyuWhere stories live. Discover now