•.18.•

53 17 7
                                    

Hari-hariku kulakukan di rumah sakit. Bosan, gelisah dan tidak nyaman.
Itulah yang pasti kurasakan saat berbaring di kasur rumah sakit.

Namun semua hal itu berubah menjadi bahagia, ceria dan penuh semangat ketika kelima sahabatku selalu datang menjengukku.

Ini hari keenamku dirumah sakit.
Tepat tiga hari yang lalu aku siuman dari tidur panjangku. Dua hari yang lalu, Jaeden dan Noah seorang yang datang menjengkuk. Satu hari yang lalu ialah Millie dan Sadie yang menemani keseharianku.

Mum dan Sophia setiap hari tidur di ruang rawatku. Kalau Jacob dan Dad mereka menjaga rumah, terkadang mereka juga menjengukku.

Sementara temanku menjenguk didalam, Mum dan Sophie biasanya menunggu diluar.

Hari ini, hari keenam aku terbaring dirumah sakit. Pagi cerah menyinari hariku. Tepat pukul 09.00, Finn menjengukku. Dia tidak bersama yang lain. Well... mereka sebenarnya selalu bolos jikalau ingin menjengukku. Baik kan?

Aku terduduk diranjangku.
Omong-omong, alat pembantu nafasku sudah dilepas. Biasanya hanya akan ku gunakan sewaktu-waktu jika sesak nafas.

"Pagi, Elora!"

Wajahku berseri-seri menyambut kedatangan Finn dari balik pintu.
"Haii, Finn!"

Finn tersenyum padaku seraya meletakan mangkuk dimeja.
"Nih, aku bawain bubur buat kamu."

"Bentar ya, aku siapin dulu."

Aku tersenyum menganggukinya.

Tak lama kemudian Finn selesai menyiapkan sarapanku.
"Kamu belom sarapan, El?"

"Uhm.. udah sih..."

"Hayoo bohong yaaa?" Tanya Finn dengan nada menggodaku.

Aku mengernyitkan kening menahan tawaku. "Apasih.. orang tadi udah makan roti..."

Finn membuka mangkuk berisi bubur gurih seraya berkata menanggapi. "Dibilang makan teratur, ntar tambah sakit loh."

"Kan udah sakit."

Finn melotot mendengarku.
"Heh, mulutnya."

Aku hanya terkekeh mendapati Finn yang seperti itu. "Cie udah bisa ketawa."

"Udahh, aku jadi sarapan ngga?"

"Iya, Jadiiii."

Aku tersenyum, Finn kemudian mengambil sesendok bubur gurih memenuhi seluruh bagian sendoknya.

"Finn..."

"Ya?"

"Kok..."
"Banyak banget buburnya.."

Finn kemudian menyadari perkataanku dan melihat sendok penuh bubur ditangannya. Ia tertawa kecil. "Eh? Kebanyakan ya? Haha"

Kumohon Finn.. tawamu selalu membuatku merasa gemas.

Finn kemudian mengurangi jumlah bubur disendoknya.

Sekejap kemudian, ia menyuapkannya padaku.
Sebelum sesendok itu masuk kedalam mulutku, ia berkata bak menyuapi bayi. "aaaaa"

Sesendok bubur itu masuk kedalam mulutku, aku tertawa dengan mulutku yang penuh bubur.
"Eh? Kok ketawa."

"Lo-- UHUK."
"A- uhuk. Aduh, Finn ambilin minum."

Sial, aku tersedak karena tertawa saat makan. Finn mengambilkanku segelas air putih dengan wajahnya yang menahan tawa, aku hanya meliriknya seraya meminum air.

"Dih... diketawain..."

"AHAHAHA LO SIH."
"Kenapa ketawa?" Tanyanya dengan sengiran.

"Lo nyuapin gue kaya bayii."

𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄 𓂃 finn wolfhardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang