•.12.•

61 19 7
                                    

Aku memasuki ruang musik dipaling akhir. Karena tadi aku baru saja dari kamar mandi dan aku menyuruh Millie dan Sadie untuk meninggalkanku,
"Okee." Kata mereka.

Ruang musik termasuk salah satu tempat ternyaman disekolah menurutku. Disini sangat luas, terang dan sejuk.

Aku membuka pintu ruang musik dan tampak semua teman-teman kelasku sudah berkumpul namun dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri.

Ada yang mengobrol, bermain, bahkan juga ada yang tertidur karena angin sejuk dari AC.

Aku melihat hanya Finn dan Jaeden yang sedang bermain musik. Sedangkan Millie dan Sadie mereka tampak sedang menari ria.

Finn yang bermain piano dan Jaeden yang bermain gitar, membuat semua pasang mata melihat mereka berdua sekejap sebelum mereka kembali ke kegiatan mereka masing-masing.

Aku tertarik bergabung dengan mereka. Jadi, aku menghampirinya.

"Haloo, Jaeden. Hai, Finn!" Sapaku

Jaeden yang sedang memetik senar gitar langsung memberhentikan petikannya.
"Oh hi, Elora."

Aku tersenyum lalu menoleh pada Finn yang tenggelam pada alunan piano indah yang ia mainkan.

"Finn, kayanya seru banget kamu maininnya."

Karena aku yang tiba-tiba berbicara padanya, kefokusan Finn hilang membuatnya salah menekan tuts piano.

"E-Eh maaf.."

"Eh? Elora? Gue baru sadar ada lo."
"Gapapa kok, lu malah bikin gue sadar dari hipnotis piano. haha."

Aku tertawa kecil, kemudian Finn berdiri menghampiriku.

"Mau coba?"

"Hah? Coba apa??"

Finn menunjuk piano yang tadi ia mainkan.

"Ooh.. eumm... aku ngga bisa main piano."

"Santai aja, gue juga baru belajar." Jawabnya dengan senyum santai diwajah putihnya.

"Mau gue ajarin?"
Hm, kenapa anak ini. Tadi katanya baru belajar juga malah sekarang mau ngajarin. Yaudah gapapa.

"Oke..." Jawabku ragu kemudian aku duduk dikursi kecil yang biasanya sudah disediakan didekat piano.

Aku mulai menekan beberapa tuts piano. Sebenarnya, saat di jhs temanku pernah mengajariku sebuah lagu. Jadi aku akan mencobanya lagi sekarang.

"Ohh, gue tau lagu ini." Sahut Finn berdiri dibelakangku.

DITT

Astaga, aku salah menekan tutsnya dua kali. Kurasa aku sudah lupa dengan not piano ini.

Finn menyeringai. "Gini caranya.." lalu dia membungkuk dan memegang kedua tangan ku dari belakang.

Perlahan, ia memegang kedua telapak tanganku dan mengajariku menekan tuts piano dengan benar di lagu yang ku mainkan.

Wajah Finn sekarang benar-benar berada disampingku, aku mencoba menoleh melihatnya.

.....

Finn? Sudah berapa kali ku rasakan jika wajahnya sangat tampan. Matanya sangat indah, setiap helaian rambutnya menjadi icon seorang Finn.

PEEP

Aku lagi dan lagi salah menekan tuts piano. Karena aku sejak tadi bukannya memperhatikan ajarannya malah memandangi Finn.

Finn yang tersadar aku tak fokus kemudian memalingkan wajahnya melihatku.

Baiklah... tenangkan dirimu, Elora..
Wajah kami berdua sangan dekat sekarang, tinggal beberapa centi lagi mungkin hidung kami sudah menempel.

𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄 𓂃 finn wolfhardNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ