⁰²

212 37 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Childe, coba lu liat tu di depan pintu kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Childe, coba lu liat tu di depan pintu kelas. Ada cewe yg ngejar lu terus" ucap Kaeya sambil menunjuk ke arah (name)

Childe menatap (name) sebentar dengan tatapan datar kemudian mengalihkan pandangannya dan menlanjutkan aktivitasnya yang tertunda

"Biarin aja. Padahal udh gw suruh buat nyerah, tu anak dengan b*go nya masih ngejar gw. Paling juga nanti capek sendiri"

Zhongli yang mendengar itu hanya menghela napas. Sejujurnya dia cukup kasihan dengan (name), namun itu salah (name) sendiri karena tetap mengejar Childe meskipun sudah disakiti berkali-kali

"Sebaiknya kau jangan terlalu keras kapada (name), Childe" ucap Zhongli yang seolah-olah menasihati Childe "ah benar juga, dimana Diluc?" Tanya nya

"Tadi gw liat Diluc lagi jalan ama cewenya" ucap Childe sambil memainkan ponselnya

Mendengar hal itu, Kaeya menjadi cukup tertarik. Diluc adalah pria yang sangat dingin tak peduli gender orang itu "hm? Pasti Jean ya? Gw salut karna Jean bisa menaklukkan tu kulkas" ucap Kaeya dan dibalas anggukan oleh Childe




˙

⬤●•˙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaeya dan Zhongli sudah pergi ke kantin, jadi Childe sendirian di kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaeya dan Zhongli sudah pergi ke kantin, jadi Childe sendirian di kelas. Matanya tiba-tiba melirik ke arah pintu yang masih ada (name) berdiri disana

'Ck. Tu cewe mau sampe kapan disitu? Udh 20 menit dia berdiri disono. Kayak mau upacara aja' pikir Childe.

Karena kasiha- ahem. Karena bosan melihat (name), Childe memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan menghampiri (name)

(Name) yang melihat Childe menghampiri nya langsung tersenyum senang 'kakak kesini!!'

"Mau sampe kapan lu berdiri disini? Belum kapok juga ya lu. " ucap Childe dengan dingin. Dia benar-benar muak melihat wajahnya (name)

Sejujurnya (name) merasa sedikit takut saat Childe berbicara dengan dingin kepadanya, namun (name) tidak menyerah "a-anu kak.. Ini!! Tolong dimakan! " (Name) langsung memberikan kotak makan kemudian langsung kabur

Childe yang masih mencerna kejadian barusan hanya membeku ditempat. Saat sadar, ia kemudian menatap kotak bekal ditangan nya '(name), lu sendiri juga pasti tau klo ini bakalan sia sia'

Saat ini (name) sedang berlari ke kelasnya dengan pipi yang memerah sambil tersenyum 'yes!! Aku berhasil memberikan bekal ke kak Childe' pikirnya dengan bahagia

Andai saja (name) tau jika saat ini Childe telah membuang kotak bekal itu di tempat sampah tanpa sepengetahuan nya

Namun tanpa Childe sadari, seseorang bersurai biru sedang menatap aksi yang dilakukan Childe di balik dinding

"(Nickname).. Bagaiamana reaksimu jika kau mengetahui apa Childe lakukan dengan bekal yang kau buat untuknya?" Ucap orang misterius itu sambil tersenyum aneh

Entah kenapa Childe merasa merinding seolah-olah ada yang sedang memperhatikan nya. Dia menatap sekelilingnya namun disana hanya ada Childe seorang

Karena tidak ingin berlama-lama dan membuang waktunya, Childe langsung pergi dari tempat itu dan kembali ke kelasnya seolah-olah tidak terjadi sesuatu diantaranya dan (name)

Karena tidak ingin berlama-lama dan membuang waktunya, Childe langsung pergi dari tempat itu dan kembali ke kelasnya seolah-olah tidak terjadi sesuatu diantaranya dan (name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
G.I - 𝐌𝐀𝐑𝐈𝐏𝐎𝐒𝐀 ||childe X Reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang