Chapter 63 : Kencan Pertama

Start from the beginning
                                    

"Mione!" panggil Draco.

"Hmmm?" jawab Hermione dengan gumaman karena dia sibuk membaca buku.

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, ya sesuatu yang kusimpan sejak aku masih kecil. Ya sekalian aku ingin mengajakmu berkencan," jelas Draco sambil menggaruk lehernya canggung setelah menjelaskan niatnya.

Hermione yang tadi sibuk membaca tiba-tiba saja bangkit dan berjalan ke arah Draco.

"Apa itu? Aku ingin melihatnya, Draco!" jawab Hermione.

Kemudian dengan malu-malu dan mengalihkan tatapannya dari Draco, Hermione berkata. "Aku juga ingin kencan denganmu."

Flashback End.

Setelah itu, Hermione izin untuk bersiap di kamarnya dan sampai saat itu dia tidak tahu bagaimana reaksi Draco setelah mendengar jawabannya. Terlebih lagi, setelah mereka bertemu lagi dan menuruni tangga untuk meminta izin pada Helena juga Draco bersikap biasa saja.

"Kita sampai!" seru Draco membuat Hermione kembali sadar dari lamunannya. Tidak terasa perjalanan mereka karena Hermione sejak tadi sibuk melamun.

Pemuda Malfoy itu melepaskan tangan Hermione dan mendekati batu yang telah diberikan tanda oleh Hermione dengan lumut yang telah dia sihir. Draco melafalkan mantra setelah mengeluarkan tongkatnya membuat batu besar itu bergeser dan terlihat gundukkan tanah yang sepertinya telah mengubur sesuatu.

Draco juga melafalkan mantra dari tanah itu dan sebuah kotak muncul dan melayang ke arahnya dan Hermione.

"Apa itu?"

"Harta karunku masa kecilku." Draco segera mendekat ke arah kotak itu dan membukanya dengan kedua tangannya.

Hermione juga ikut berjongkok di samping Draco.

Begitu kotak itu Draco buka, terlihatlah beberapa barang yang disimpan Draco dalam kotak tersebut.

Terlihat ada beberapa kertas mantra, gelang dan kalung unik yang Hermione rasa tidak akan pernah Draco miliki.

Draco mengambil sebuah kalung, gelang dan cincin yang terbuat dari mutiara. Lalu pemuda itu pakaikan kepada Hermione.

"Kenapa kau memberikannya padaku?"

Draco mencium telapak tangan Hermione setelah memasangkan cincin ke jari manisnya.

"Karena kau istimewa."

Pipi keturunan Hekate Olymposa itu memerah melihat perbuatan Draco. Dia merasa menjadi perempuan paling berharga bagi pemuda Malfoy itu.

"Dulu, aku sering sekali dimarahi oleh Father dan aku sering kabur ke sini. Diam-diam juga aku melakukan hal yang cukup aneh, mengumpul benda-benda murah yang aku beli dari beberapa pedagang." jelasnya sambil menutup kotak dan mengecilkan kotak itu.

"Kenapa kau membelinya?" tanya Hermione sambil memperhatikan Draco yang memberikan kotak yang telah diberi mantra pengecil ke tangannya.

"Karena aku melihat barang mereka tidak ada yang membeli dan mereka juga terlihat ingin sekali membeli makanan tapi tidak punya uang. Oleh karena itu, aku membantu mereka dan karena kotak ini berharga untukku makanya aku memberikan kotak ini padamu yang merupakan perempuan paling berharga buatku setelah Mother."

Dan akhirnya kencan mereka berdua berlanjut dengan berjalan-jalan di Hutan sambil berpegangan tangan.

Ini memang hal kecil tapi sangat berarti bagi mereka, mengingat keduanya tidak pernah kencan selama menjadi kekasih karena mereka sangat sibuk di Hogwarts sebagai pasangan Ketua Murid.

Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan Astoria? Hermione tiba-tiba saja kepikiran dan khawatir pada gadis-wanita itu. Terlebih lagi, dia sedang dalam keadaan hamil.

Hermione berhenti melamun ketika merasakan bahwa Draco berhenti berjalan. Dia menoleh pada pemuda Malfoy itu. "Kenapa berhenti?" melihat Draco tidak menjawab atau pun menoleh ke arahnya karena dia sepertinya terkejut dengan apa yang dia lihat di depan membuat Hermione ikut menoleh ke depan.

Dan dia terkejut. Matanya membulat melihat sosok yang berdiri di depan mereka sambil menyeringai lebar. Rambut keriting dan memakai gaun hitam. Wanita yang masih memiliki hubungan darah dengan Draco Malfoy dan dulunya dibunuh oleh Molly Weasley.

"Bella-Bellatrix?" gumam Hermione. Gadis itu juga merasakan tubuh pemuda di samping gemetaran dari tangan mereka yang saling bertautan.

"Haloooooo, mantan mudblood." ucapnya dengan tawa mengejek.

"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu...dan keponakan tercintaku!" Bellatrix yang tadinya memasang wajah mengejek pada Hermione kemudian berubah menatap tajam pada Draco.

Draco yang ketakutan meneguk ludahnya dan menatap Hermione yang masih sibuk menatap ke arah Bellatrix. Akan tetapi, keberaniannya muncul secara tiba-tiba tubuhnya yang melindungi Hermione dengan berdiri di depan gadis itu.

Hermione terkejut melihat Draco seperti melindunginya, sementara Bellatrix tertawa melihat keberanian keponakan kecilnya itu.

"Ow! Ow! Apa sekarang aku sudah bisa melihat keberanian keponakanku dulu yang penakut?" Draco tidak menjawab pertanyaan Bibinya.

Kini giliran Hermione yang mengajukan pertanyaan. "Bagaimana kau bisa hidup lagi?"

Bellatrix terdiam sebentar sebelum menjawab. "Aku dihidupkan kembali oleh musuhmu, Hermione."

"Musuh?" bayangan Emma terlintas di benak Hermione.

"Dan aku ditugaskan untuk membunuhmu..." Bellatrix melangkah dengan ciri khasnya dan mengacungkan tongkat yang sudah ada di tangannya sedari tadi pada Hermione.

Draco segera mengeluarkan tongkat Malfoy-nya dan Hermione menghela nafas.

'Untuk keberapa kalinya aku harus berperang lagi? Dua kali dengan Emma dan sekarang dengan Bellatrix?' batinnya.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Yuhuuuu Bellatrix muncul😆

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Where stories live. Discover now