Chapter 18: Relationship Part.3

Start from the beginning
                                    

'Bahkan setelah kematian Julius, ibu yang menjadi tidak peduli denganku. Putri Adeline sangat peduli denganku, ia selalu menjahit baju khusus untukku. Dan bukan hanya itu saja, ia juga menyayangi keponakannya yang lain.'

'Setidaknya, diantara orang dewasa disini, hanya dia yang tidak aku benci.'

Setelah itu, Lizertia membalikkan tubuh dan berjalan kembali ke Istana Stachy

"orang itu tadi, dia adik Kaisar?" Tanya Jaehyun

"iya, oh tenang saja. Meskipun dia membunuh dengan sadis, dia tidak akan melakukan apapun kepada kalian kok" ucap Lizertia dengan tersenyum

"aku tidak mencemaskan itu, hanya saja..."

"hanya saja?" ucapku

Jaehyun tersenyum, dan mengatakan "dia terlihat tulus menyayangimu"

Lizertia tersentak dan terkejut mendengar itu, entah kenapa tiba-tiba wajahnya memerah, dan ia merasa malu melihat mereka

"ki-kita kembali saja, ayo!"

Eungyeom yang ada di belakang Lizertia pun tertawa kecil, terlebih lagi dia juga ikut berbicara

"apa kau malu?"

"ti tidak!" Lizertia berteriak dengan telinga yang memerah.

Lizertia berjalan cepat menuju kamar, dan tiba-tiba hujan.

"Kalian duluan saja, aku masih ingin menghampiri Kaisar sebentar" 

Eungyeom dan Jaehyun pun pergi ke ruang kerja

sedangkan, Lizertia berlari ke seberang dan kebasahan

"haa.. basah.. aku kembali dulu saja, dan menghampiri Kaisar nanti."

Lizertia kembali berlari melewati lorong tanpa atap, sehingga pakaiannya makin basah

"ayo cepat kembali dan keringkan tubuh" ucap Lizertia

Dan tiba-tiba...

'jantungku berdegup dengan cepat, tubuhku pun ikut merinding, dan-'

GREP!

JDUAR!

Tangan Lizertia ditarik dan diremas oleh seseorang

'ALANVINO!'

'Apa yang dia lakukan disini? Apakah dia baru saja pulang? Ini lebih cepat dari dugaanku, bukankah seharusnya dia menghabiskan waktu 7 hari? Ini bahkan belum 5 hari.'

Mata birunya menatap Lizertia dengan tajam

"kau basah"

"haa, aku kehujanan. Tentu saja basah, dan lepaskan. Ini sakit"

Alan melepaskan tangannya yang meremas tangan Lizertia tadi. Lizertia dan Alan saling bertatapan sesaat. Meskipun dia dari luar untuk ikut andil membasmi para zombie dan monster-monster itu, dia kembali dengan pakaian cukup rapi, seakan-akan dia tidak melakukan apapun.

"kau terlihat kurus" ucap Alan

"ha? Kau gila" ucap Lizertia dengan memegang dahinya

Lizertia melihat ke arah Eungyeom dan Jaehyun

"ayo pergi"

Lizertia langsung meambalikkan badanku dan pergi menuju ke kamar

Langkahnya yang awalnya terasa berat lama-lama makin ringan, tubuhnya yang berkeringat dingin pun lama-lama menjadi sedikit tenang seiring dia berjalan menjauh dari kakak tirinya, tapi tetap saja kakinya masih terasa lemas.

'sedikit lagi'

Karena Lizertia tidak kuat, dia lebih memilik untuk masuk ke dalam kantor dulu yang lebih dekat daripada kamarnya.

"AH!"

"Liz!" teriak Eungyeom dan Jaehyun bersamaan

Mereka menghampiri Lizertia dan memegangnya, Jaehyun yang pergi mengambil minum dan Eungyeom Menggendong Lizertia ke sofa depan meja, ia pun bertanya

"kau tidak apa-apa?"

Lizertia terjatuh, nafasnya sesak, kepalanya pusing.

'Rasanya ingin pingsan, ini gila. Apa aku setakut itu dengannya sampai aku seperti ini.'

"Iya.."

"sebentar, aku panggilkan dayangmu"

"JANGAN!"

Jaehyun terkejut, dan langsung menoleh kearah Lizertia

"apa maksudmu?"

"Jangan... jangan ada orang yang melihatkun seperti ini... kumohon"

Lizertia mengatakan itu dengan memgang erat pakaian yang dipakai Jaehyun.

"aku tidak apa-apa, sungguh" ucap Lizertia

Eungyeom memeluk Lizertia degan rapat

"pasti berat ya? Kita disini, jadi kau tidak sendirian lagi"

"iya, aku tau itu."

Tanpa sadar, bulan perlahan-lahan mulai muncul, langit pun menjadi gelap, dan untung saja, malam ini terlihat tenang

'aku akan menikmati malam ini dengan tidur yang nyenyak.'

Survive: I'll Make it Sure to be a Happy EndingWhere stories live. Discover now