"Aku tidak akan biarkan mereka
hidup dengan tenang, Ma," ucap
Ken dengan amarah yang
membara.

Perempuan yang diketahui sebagai
ibu kandung Ken itu segera memeluk tubuh putra tercinta dengan uraian air mata yang tak kunjung berhenti. Dirinya tak menyangka jika menantunya akan mengalami kejadian menyakitkan seperti ini, terlebih sang pelaku adalah orang orang yang pernah berhubungan baik dengannya dan menantunya dimasa lalu.

"Sabar, Ken." Mengelus punggung Ken dengan lembut.

"Tidak akan ada ampun untuk mereka berdua, Ma. Mereka harus
merasakan sakit yang sama dengan
apa yang Zella rasakan saat ini."
Tak lama tampak seorang dokter keluar dari dalam ruangan IGD.
Ken dan ibunya bergegas mendekati sang dokter.

"Maaf, apakah anda keluarga
pasien bernama Zella?" Pria yang
mengenakan jas putih serta stetoskop yang melingkar di lehernya berdiri tepat di hadapan Ken.

"Iya, benar, saya suaminya," sahut Ken seraya menganggukkan kepalanya. "Bagaimana kondisi istri saya, Dok?" tanyanya.

"Pasien saat ini mengalami pendarabhan yang hebat dan
dengan sangat menyesal ..." Dokter
itu menjeda ucapannya sesaat.
"Kandungan istri anda tidak bisa di selamatkan, saat ini kami akan melakukan pembersihan pada rahim istri anda yang akan ditangani segera oleh dokter spesialis kandungan." Dokter itu menjelaskan secara detail. Tak satu pun informasi yang dia tutupi.

Sontak mata Ken sedikit terbelalak. Dia terkejut mendengar penjelasan dokter yang mengatakan satu fakta
mengejutkan tentang sang istri.
Begitu pula dengan sang ibu tercinta yang juga tak kalah terkejut.

"Istri saya hamil?" tanya Ken lirih.

"Menantu saya hamil, Dok?" Ibu
Ken ikut bertanya.

Dokter laki laki itu menganggukkan kepalanya. Membenarkan atas jawaban yang baru saja diajukan untuknya.

"Benar, usia kandungannya saat ini memasuki empat minggu. Namun, akibat hentakan kuat pada tubuh pasien menyebabkan pendarahan hebat dan keguguran karena usia kehamilannya yang masih sangat rentan dengan hal hal seperti ini." Dokter kembali menjelaskan.

Ken terdiam. Tak banyak kata yang
bisa dia keluarkan, air mata yang
sejak tadi dia tahan akhirnya keluar juga. Sungguh tak menyangka jika sang istri sedang mengandung buah hatinya. Jika saja dia mengetahuinya sejak awal, Ken tak akan pernah
meninggalkan Zella untuk pergi ke
luar kota dengan alasan apapun.

"Baiklah, hanya ini yang ingin saya
sampaikan. Saya permisi," ucap
sang Dokter bersiap untuk kembali
masuk kedalam ruang IGD.

"Dok," panggil Ken dan menghentikan pergerakan tubuh Dokter itu. "Apa boleh saya melihat istri saya di dalam?"

"Silahkan. Tapi, setelah itu Bapak
silahkan menemui perawat, karena
ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani," sahut Dokter tersebut.

"Baik dok, terima kasih," ucap Ken menganggukkan kepalanya.

Dokter pria tersenyum tipis lalu
pergi meninggalkan Ken berserta
ibunya. Dengan cepat, Ken segera masuk untuk menemui sang istri tercinta di temani oleh sang ibu.
Hatinya begitu hancur saat melihat sang istri terbaring lemah dengan jarum infus yang terpasang di tangannya, serta selang oksigen
yang ikut terpasang di hidungnya.

Ken tak henti hentinya menciumi
telapak tangan Zella, air matanya
terus mengalir seraya memanggil
lirih nama sang istri. Sementara, ibu Ken mengelus lembut rambut panjang terurai milik perempuan yang tengah
terbaring tak berdaya di hadapannya dengan lembut. Tangisnya semakin menjadi jadi saat melihat wajah yang dulu mulus dan cantik alami kini di
penuhi dengan luka lebam. Hatinya tercabik cabik menyaksikan tubuh yang tak berdosa itu menjadi pelampiasan kebiadaban orang orang dari masa lalu yang ingin menghancurkan hubungan rumah tangga Ken dan Zella.

"Sayang, maafkan aku," ucap Ken
dengan suara bergetar. Ibu Ken yang tak kuasa menahan tangis, memilih untuk segera menjauh dari sana, memberikan waktu pada Ken agar leluasa mencurahkan segala kesedihan yang dia rasakan saat itu.

 Ibu Ken yang tak kuasa menahan tangis, memilih untuk segera menjauh dari sana, memberikan waktu pada Ken agar leluasa mencurahkan segala kesedihan yang dia rasakan saat itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KENANDRA MAVERICK ROMIRO



KENANDRA MAVERICK ROMIRO

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ZELLA ZIVANKA

REVENGEWhere stories live. Discover now