SECRET LOVE

2.7K 176 22
                                    

Pekerjaan yang dibebankan pada Kathleen membuatnya harus lembur setiap malam. Eric sering meninggalkan ruang kerjanya, ruangan itu terlihat kosong setiap hari. Kathleen hanya melihat beberapa kali Eric berada di ruangan namun kemudian pergi.

Kattie bekerja dalam tim, namun sebagai penanggung jawab proyek ia harus bekerja lebih giat. Dalam pagelaran busana yang akan ditampilkan bulan depan ia harus memilah desainer mana yang harus dipilih, model mana saja yang akan membawakan busana. Bukan pekerjaan mudah mengingat ia yang seorang pegawai baru. Kathleen rasanya ingin menginap di kantor setiap malam. Ia terlalu lelah untuk pulang malam ini. Kepalaya direbahkan di atas meja, matanya perlahan menutup.

Ia tertidur selama beberapa jam hingga ia merasa ada sesuatu yang lembut memainkan daun telinga nya. Lehernya basah dikulum dihisap. Kathleen terkesiap, kedua matanya terbuka. Wajah Eric terbenam di lekukan lehernya. Pria itu duduk mendekapnya dari belakang.

"Eric!" Kathleen mencoba menghentikan apa yang dilakukan Eric namun sia sia. Jemari Eric merenggut rambut Kathleen hingga berantakan. Tangan yang lain meremas payudaranya.

"Siapa pria itu?" Ucap Eric dengan bibirnya mendesak di telinga Kathleen. "Bagaimana kalau dia tahu ada pria lain yang menyentuh tubuhmu sesuka hati seperti ini?"

"Dia tidak perlu tahu." Kathleen menantangnya dengan berani. "Begitu juga dengamu, Eric. Kau tidak perlu tahu apa saja yang sudah kami lakukan bersama." Kathleen berteriak sesaat setelahnya. Eric menarik lengan nya kasar berjalan hingga ke dalam ruangan kerja nya.

Eric mengunci pintu dan menutup semua jendela dengan menurunkan tirai. Tubuh Kathleen dihempaskannya ke atas sofa. "Kau sengaja membuatku kesal." Bentak Eric.

"Kita tidak pernah ada hubungan, kau sendiri yang mengatakan padaku." Ungkap Kathleen.

"Aku tidak pernah menjalin hubungan dengan status." Jawab Eric dengan nada frustasi.

Kathleen tertawa sinis. "Baguslah, aku juga tidak pernah ingin berhubungan denganmu." Kathleen duduk di sofa merapikan rambut dan pakaian.

Eric menatapnya nanar. "Jangan berhubungan dengan pria itu lagi."

"Atas dasar apa kau melarangku?"

"Karena kamu milikku, Kath. Jangan bertanya lagi. Lakukan saja apa yang ku perintahkan."

"Jadikan aku kekasihmu, Eric." Kathleen memintanya dengan sungguh-sungguh. "Aku ingin diakui."

"Hentikan omong kosong ini, Kathleen. Kemarilah."
Eric melangkah mendekat. Kathleen ingin menangis, ia tahu Eric akan melakukan apapun sesuka nya. Kathleen berlari ke arah pintu mencoba membuka kunci namun tubuhnya ditangkap dan dibopong ke atas meja kerja Eric. Kathleen menjerit ketika tangan Eric menarik paksa blus yang dikenakannya hingga koyak.

Bibir Eric turun mengulum bibirnya. Kathleen yang awalnya meronta kemudian mulai menikmati cumbuan Eric. Di bawah sentuhan jemari Eric, Kathleen mengerang. Tangan Eric meremas sekujur tubuhnya. Meja dibawah tubuhnya tidak terasa menyakitkan, sentuhan Eric lah yang membuatnya sakit. ia terus mengeliat meminta lebih.

Eric telah menurunkan pakaian dalam Kathleen dan tidak lama lama membenamkan kejantanan nya yang telah mengeras. Ia melakukannya dengan kasar, menghantam pinggul Kathleen tanpa ampun. Kathleen memekik nikmat. Tubuhnya diputar hingga menghadap meja, Eric memasuki nya dari belakang. Kenikmatan menerjangnya hingga kedua kakinya lemas. Eric belum selesai, Kathleen menggapai puncak kenikmatan berulang kali. Eric menggeram buas. "Aku tidak ingin menahan diri, Kath. Aahh..."

"Eric...."
Kathleen dihantam ribuan kenikmatan, Eric memompa pinggulnya tanpa henti. Kathleen kehabisan nafas, erangan nya semakin tidak karuan. Meja kerja Eric berderit keras setiap kali pria itu bergerak.

"Kathleen aahh....kau milikku, Kath. Wanitaku." Desah Eric sebelum menarik tubuhnya dari tubuh Kathleen, semua benihnya ditumpahkan diluar.

Kathleen melangkah lunglai ke sofa dan menutupi tubuhnya dengan selimut. "Eric..."

Pria itu mengenakan pakaian nya lagi. Setelah rapi Eric berjalan ke depan Kathleen dan mengusap rambut Kathleen. "Biarkan aku memulainya perlahan, Kath. Kita akan mengumumkan hubungan ketika aku telah siap."

Kathleen tidak bisa berbicara lebih banyak. Ia harus belajar memahami Eric. Ketakutan Eric, dan hubungan mereka yang tidak wajar.

"Sampai aku siap, kita harus merahasiakan hubungan ini." Ucap Eric.

"Aku akan menunggu mu." 

************
Kathleen kesal karena pakaian nya telah rusak. Eric membelikan nya beberapa setelan blus yang baru. Ditambah aksesoris lain seperti tas dan sepatu. Eric bahkan memaksanya menyimpan sebuah kartu kredit untuk berbelanja. Kathleen merasa dirinya habis menjual diri. Setelah seks, ia mendapat kemewahan. Padahal Kathleen tidak membutuhkan kemewahan itu. Ia hanya ingin berjalan bersama pria yang dicintainya, mengumumkan dengan bangga kepada semua teman nya, berjalan bergandengan tangan. Sampai kapan hubungan ini harus mereka rahasiakan?

ONE NIGHT STAND WITH MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang