"Halo Olivia."

Olivia melirik Suster Krone..
"Ya, ada apa Suster Krone?" Tanya Olivia sambil menurun kan salah satu anak dari gendongannya.

"Ku dengar kau salah satu anak yang memiliki nilai yang sempurna. " Jawab Suster Krone sambil tersenyum.

'Serem kali senyumnya itu.' Batin Olivia yang menatap Suster Krone..

"Ya."

"Wahh luar biasa sekali." Ucap Suster Krone sambil mengangkat Olivia lalu berputar..

"Pantas saja kau sangat berharga 'untuknya'. Ucap Suster Krone yang menurunkan Olivia yang shock akan putaran tadi...

Olivia yang mendengar itu langsung terdiam..

"Kau tahu apa Suster Krone, aku harus pergi untuk menolong Emma dan Gilda....." jeda Olivia sambil tersenyum

"Omong omong tolong jaga ucapan dan perilaku mu ya." Ucap Olivia lalu pergi...
















'Untuknya? Apa yang dimaksudnya?' Batin Olivia yang sampai didepan kamar Mama...

Olivia membuka pintu dan melihat Emma yang sedang memeriksa seluruh tubuh Carol sedangkan Carol hanya tertawa akan sentuhan Emma..

Olivia melirik Gilda yang melihat Emma dengan takut...

Olivia menghampiri Gilda lalu menepuk pundak nya...

"Kau baik baik saja Gilda?" Tanya Olivia yang sedikit meninggikan suaranya untuk menjadi kode untuk Emma.

Emma yang sadar akan suara Olivia langsung memakaikan Carol pakaiannya lalu menggendong Carol..

"Aku baik baik saja Oliv." Jawab Gilda sambil menggenggam tangan Olivia.

Sedangkan Emma masih memikirkan letak pelacak..
"Pikirkan, Emma." Bisik Emma

"Kalau kau jadi musuh,"

"Iblis takkan memakan pelacak."

"Jadi, pasti mudah dilepas."

Gilda dan Olivia melirik Emma dengan diam..

"Emma, aku...." jeda Gilda

"Dimana?" Tanya Emma dengan suara kecil..

"Ada yang ingin kutanya." Ucap Gilda

"Malam itu..."

Olivia yang melihat itu mulai kesal lalu menghampiri Emma dan berbisik...
"Dibagian belakang telinga.."

Emma mendengar itu langsung menurunkan Carol dari gendongannya dan menaruhnya di tempat tidur bayi..

Gilda menghampiri Emma dan Olivia..

Emma melihat bagian belakang telinga Carol yang terdapat benjolan..

"Apa itu? Gigitan serangga?" Tanya Gilda sambil melihat benjolan itu..

"Kata Mama, ini luka saat ambil darah untuk tes penyakit." Jawab Emma lalu Emma menekan benjolan itu terdapat bunyi yang membuat Emma senang..

"Naila, Phil, Mark, dan Conny, semua punya." Ucap Olivia

"Telinga semua orang." Lanjut Olivia sambil menunjuk telinga nya.

"Apa aku juga?" Tanya Gilda yang menarik perhatian Olivia dan Emma.

Emma memeriksa bagian belakang telinga Gilda..

"Sudah hilang." Ucap Emma

"Itu masuk akal." Ucap Gilda

"Usia ku 10 tahun dan kalian berdua 11." Lanjut Gilda

"Ya. Jauh lebih kecil dari dugaan." Ucap Emma sambil menyentuh telinga nya.

"Apa?" Tanya Gilda.

"Saking kecilnya, luka itu hilang dengan sendirinya. " jawab Emma dengan gugup.

Olivia yang melihat itu hanya bisa tepuk jidat..

"Muahwhahaha." Suara Carol menarik perhatian Gilda, Emma, dan Olivia..

Olivia menghampiri Carol dan melihat Carol tertawa..

"Hehehehe."

Gilda melihat itu tersentuh dan Olivia dia hanya tersenyum..

Sedangkan Emma, dia tersentuh dengan tawa Carol..

"Aku harus melindungi anak anak ini." Ucap Emma dengan pelan.



"Laporan harian."

"Ini 73584 dari pabrik 3." Ucap Isabella atau Mama yang sedang memberi laporan kepada atasan.

"Tanggal 17 Oktober, semua baik-baik saja. "

"Selesai." Ucap Isabella lalu ingin melepaskan alat komunikasi nya tapi...

"Isabella." Panggil Grandma

"Grandma?"

"Aku ada pesan dari bos."

"4 ekor itu bisa dikirim sesuai rencana?" Tanya Grandma.

Isabella yang mendengar itu mengangguk pelan..

"Dengar baik-baik, Isabella. "

"Semua pabrik lain gagal panen tahun ini." Ucap Grandma

"Pabrik dengan produksi layak untuk Tifari hanya milikmu."

"Ya, aku tahu itu." Jawab Isabella.

"Tolong beri tahu bos bahwa semua berjalan mulus." Ucap Isabella

"Dia bisa ambil anak anakku kapan saja bahkan Olivia." Ucap Isabella lalu mematikan alat komunikasi nya

"Benarkah? Apa dia bisa?" Tanya salah satu iblis..

"Aku yakin dia senang sekali. " Ucap iblis yang lain

"Jangan gagal. Makanannya harus istimewa, apalagi anak yang bernama Olivia itu."

"Kalau begitu, mari nantikan panen yang hebat." Ucap salah satu iblis yang memegang setangkai bunga..

"Mari berdoa untuknya."







Emma berlari sambil membawa bola kecil ditangannya lalu menendengnya jauh ke arah hutan...

Emma pergi berlari untuk mengejar bolanya.

Gilda melihat perilaku Emma sedikit khawatir...

Olivia yang melihat nya tahu kalau Gilda khawatir akan Emma, dia ingin sekali menghampiri Gilda tapi dibelakangnya ada Suster Krone yang menatap Gilda dari belakang..

Olivia melihat Ray yang bangun dari tempat nya dan mengikuti Emma...

Olivia menghembuskan nafasnya dan mulai menghampiri Gilda..

"Gilda, apa kau melihat Emma? Daritadi aku tidak melihatnya bermain dengan anak yang lain."

"Emma....." jeda Gilda

Olivia yang melihat itu langsung menepuk pundak Gilda..

"Hey? Kau baik? Dari kemarin kau tidak terlihat...." Tanya Olivia yang menatap Gilda khawatir..

"Aku baik-baik saja dan tentang Emma dia berlari ke dalam hutan untuk mengambil bola..." ucap Gilda sambil menunjuk ke arah hutan...

"Baiklah terimakasih Gilda." Ucap Olivia lalu berlari ke arah hutan...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~









Let's Escape From This Hell(Tpn X oc)Where stories live. Discover now