Part 26 - Pasar Malam

Start from the beginning
                                    

Perut keroncongan mencium aroma makanan yang menggugah. Mereka berempat kompak makan, puas-puasin sampai kenyang. Pula, perjalanan malam ini masih panjang, sengaja makan duluan untuk mengisi tenaga.

Pasar malam yang terkenal di Hongkong menjadi tempat pertama yang mereka kunjungi. Memang sudah masuk list, berburu makanan, pernak-pernik dan pakaian. Libra bahkan sudah bersiap-siap bila menambah bagasi pesawat saat pulang nanti.

Beruntungnya malam hari tidak hujan. Tidur seharian membuat badan fit, meskipun selangkangan Phoenix masih sedikit ngilu, disamarkan oleh keantusiasan.

Setelah selesai makan dan mengobrol santai sembari menunggu makanan turun. Libra mengurus pembayaran dengan seorang pegawai berdiri di sampingnya.

Kemudian keempatnya pergi. Libra dan Jupiter bergandengan tangan berjalan santai melihat-lihat barang dagangan yang tersusun rapi memanjakan mata tiap pengunjung. Menggoda supaya di borong semua.

"Ini buat Atlas," Libra mengambil topi baseball dan tersenyum memperhatikan di tangannya. "Sini pake dulu."

Atlas menerima dan memakai di depan Libra. Wanita itu tersenyum lebar dan memperbaiki posisinya serta menyingkap rambut di bagian depan.

"Atlas ganteng pake topi ini, mau ya?" tawar Libra berharap.

"Iya," Atlas mengangguk setuju.

Libra sangat senang. Dia memilih topi lain untuk Phoenix. Jupiter juga bantu memilih. Jupiter memberikan bucket hat pada Phoenix yang diterima suka cita. Sedangkan Libra memilih topi baret.

"Dua-duanya cakep," kata Jupiter tidak bisa memilih.

"Iya, cocok buat Phoenix." Libra setuju. "Ini buat Atlas satu lagi. Ayo pilih, ambil aja mau yang mana."

"Ma, ayo foto pake topi." ajak Phoenix semangat.

"Ayo," Libra juga mengambil bucket hat dan memakai di kepalanya. Mereka melakukan pose bebas lalu tergelak.

"Pake kecamatan," saran Jupiter.

"Bagusan mana, Pa?" Libra memegang dua kacamata.

"Coba dua-duanya aja." Jupiter lagi-lagi tidak bisa memilih. Merasa semua cocok untuk istrinya.

"Coba satu-satu," Libra dan Phoenix kembali berpose. "Ayo, Atlas sini ikutan. Sama Papa juga."

Kedua perempuan itu merapatkan jarak, Atlas berdiri di samping Phoenix sedangkan Jupiter dekat Libra. Mereka memakai aksesoris dan berpose.

"Ayo, pilih yang mana jadinya?" Libra meminta mereka cepat memilih. "Beli gelang, cocok buat Atlas. Phoenix juga, sayang. Ayo ambil aja mau yang mana."

"Iya, Ma." Phoenix mengangguk patuh.

"Papa juga beli topi,"

"Mama aja yang pilih buat Papa." Jupiter menyerahkan pada istrinya. Dia yakin Libra memilih lebih baik darinya.

Beberapa kali Atlas dan Phoenix mengobrol tentang barang yang mereka pegang. Libra sangat senang melihat interaksi keduanya, diam-diam memotret dengan ponselnya.

Phoenix menunjukkan kaus untuk Atlas. Laki-laki itu menerima dan mencocokkan dengan badan. Phoenix mengambil warna putih, Atlas kembali menerima.

"Dua-duanya?" tanya Phoenix mengerutkan dahi.

"Eum," Atlas mengangguk setuju.

Phoenix mengambil alih dan memberikan pada Libra. Wanita itu mengerutkan dahi, mengapa mereka hanya mengambil dua saja?

"Dua cukup?"

"Cukup, Ma." jawab Atlas.

"Phoenix?"

"Bingung milih, Ma."

STEP BROTHER  [17+]Where stories live. Discover now