Menumpang

62 8 2
                                    

Malam ini MC tidur bersama Asmodeus dan Solomon karena insiden kemarin. Kamar MC meledak. Ralat, tembok yang berbatasan dengan dapur saja maksudnya.

Gadis itu kini tengah menyiapkan barang-barangnya untuk menginap. Kamarnya sudah bersih dari debu dan reruntuhan tembok. Tersisa lubang besar di samping ranjangnya yang langsung memperlihatkan dapur dan seisinya.

Oh, ada Beelzebub di sana yang sedang khusyu' mengunyah hamburgernya di samping setumpuk burger lain yang belum dimakan. Imbalan dari Lucifer karena telah membersihkan kekacauan ledakan tadi.

Demon bersurai oranye itu mengalihkan perhatiannya ke arah MC ketika gadis itu menatapnya.

"Oh kwenapwa? Mw bwurgwer jwugwa?" tawar Beelzebub dengan muluh penuh hamburger.

MC menggeleng. "Jangan ngomong sambil ngunyah, Beel. Dah dibilangin berkali-kali juga. Berantakan noh. Mubazir makanannya."

Beelzebub mengangguk dan cepat-cepat menelan kunyahannya.

"Aku cuman kaget aja sih. Kerusakannya lumayan juga." MC melanjutkan ucapannya. Dia melangkah menuju dapur melalui lubang yang ada membawa serta barang-barang untuk menginapnya.

"Aku di kamarku, lalu hup! Sudah di dapur! Wah, magic!" seru MC berbinar-binar di depan Beelzebub.

Tapi demon itu hanya diam. Tidak paham maksud MC.

"Ih gaasik." MC menggerutu.

"Kamu garing, MC. Kayak Solomon."

Beelzebub kalo ngomong suka bener.

MC menghela napas. Kapan-kapan dia akan membaca buku panduan melucu yang pernah ditunjukan Satan di kamarnya.

"Ya sudah, aku duluan, Beel. Jyaa," pamit MC lantas segera menuju kamar Asmodeus.

Kamar Asmodeus adalah kamar paling wangi yang pernah MC masuki. Mulai dari pengharum ruangannya, parfum-parfumnya, skincare, dan wangi make up-nya menyeruak ke penciuman ketika pintu dibuka.

Didukung dengan dekorasi dan penataan kamar yang cantik, berada di kamar Asmodeus seperti berada di padang bunga. Ini adalah kamar impian anak perempuan di seluruh dunia.

MC mengetuk pintu sebelum masuk. Setelah dipersilakan, ia membuka pintu itu dan seketika wewangian tadi berhamburan memeluk penciumannya.

MC disambut Solomon yang tengah membaca buku di atas kasur. Entah buku apa sepertinya buku mantra, karena sekilas MC melihat huruf Rune di sana. Terdengar suara Asmodeus bernyanyi dari arah kamar mandi. Ya Tuhan, lama sekali demon satu itu mandi!

"Asmodeus mandi sejak kapan?" tanya MC sembari menata barang-barangnya di meja yang disediakan.

"Sejak kamu suruh," jawab Solomon tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku mantra.

"Baca apa sih, serius banget." MC ikut naik ke atas kasur, mendekati Solomon. Pemuda itu menggeser bukunya ke tengah-tengah mereka. Menunjukkan apa yang sedang ia baca.

Ternyata sebuah buku tentang mitos-mitos kuno. Tapi tunggu, itu bukan tulisan Rune, tapi tulisan aksara Jawa! MC yang paham mengenai tulisan itu perlahan membaca judulnya.

'Kecantikan Nyi Roro Kidul'

"Ini yang tadi bikin dapur meledak?"

"Hehe :v maaf, MC."

"Biar apa sih?"

"Ya, kamu tau sendiri kan, kalau aku nggak bisa diem." Oke, itu sangat cukup menjawab pertanyaan MC.

"Tapi emang Nyi Roro Kidul secantik itu ya?"

"Mana aku tau. Itu mitos zaman dahulu. Aku belum lahir lah kalau pun ada."

Untold Story Obey Me!!Where stories live. Discover now