Ekstrovert x Introvert (2)

Start from the beginning
                                        

INFP: Terima kasih, kak.

ESTP: Aku bukan kakakmu.

INFP: Eh? Haha. Memang.

ESTP: Maaf, ya. Aku ogah menjadi kakakmu.

INFP: ...

INFP: Hahaha. Apa cuma aku, ya. Tapi rasanya kau membuat obrolan ini menjadi awkward.

ESTP: Sepertinya cuma kau.

INFP: Ya, terima kasih. Kau tidak perlu menjawabnya.

***

ISTJ: Terkadang aku juga senang bermain.

ENFP: Tapi ...?

ISTJ: Tapi harus tahu waktu! Sekarang perhatikan bukumu! Lihat halaman tiga puluh!

ENFP: Di sini dikatakan bahwa kau harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

ISTJ: Maka, bersungguh-sungguhlah!

ENFP: Aku sedang tidak ada mood!

ISTJ: Juga, aku sedang tidak ada waktu untukmu!

ENFP: Lalu kenapa masih menyuruhku mengerjakannya?!

ISTJ: Ibu menyuruhku membantu PR-mu!

ENFP: Sebagai kakak, paling tidak kau harus pengertian, sesuaikan waktumu untuk mengajariku. Sekarang aku mau main sepatu roda.

ISTJ: Bukannya aku sudah bilang tidak punya waktu?

ENFP: Baik, baiklah! Aku akan belajar kalau kau menemaniku bermain sepatu roda.

ISTJ: Aku--

ENFP: Sebentar saja, kok!

ISTJ: (Tatapan curiga) Oke!

Empat puluh menit kemudian ....

ENFP: Katanya mau mengajariku setelah bermain. Tidak jadi?

ENFP: (Diabaikan. Lalu, jengkel).

ENFP: Kak!!

ISTJ: Biarkan aku berbaring sebentar, kalau tidak aku bisa mati!

ENFP: Padahal kau sendiri yang tidak berhenti berteriak karena ketakutan memakai sepatu roda.

ISTJ: Dasar bocah! Kau yang memaksa!

***

ENFJ: ISFJ, sedang apa?

ISFJ: Sedang galang dana.

ENFJ: Hah?! Ada apa?

ISFJ: Untuk kucing jalanan yang kutemukan di samping rumah. Saat ini dia sedang sekarat dan perlu dioperasi. Kalo ingat aku jadi sedih lagi, hiks.

ENFJ: Kasihan sekali. Bagaimana kondisinya?

ISFJ: Dia--

ENFJ: Bentar, bentar! Kita cerita setelah aku ke warung sana. Aku segera kembali (berlalu).

ISFJ: ...

ENFJ: (Kembali dengan kardus setelah beberapa menit) Aku akan membantumu galang dana.

ISFJ: ENFJ, kau sangat baik. Bagaimana aku berterimakasih?

ENFJ: Ini bentuk kemanusiaan, jadi tidak perlu.

ENFJ: Ayo lanjut galang dana! Semangat!

ISFJ: Semangats!

Keesokan harinya ....

ENFJ: Jadi ... emm ... kucingnya mati setelah kau kembali?

ISFJ: (Mengangguk dengan sisa air mata di pipi).

ENFJ: Karena kau lupa memberinya makan saat sibuk seharian mencari uang donasi?

ISFJ: (Mengangguk hampa).

ENFJ: Emm ... dan kau merasa bersalah sebab uangnya tidak dipakai seperti yang seharusnya?

ISFJ: (Mengangguk). HIKS, BENAR. SEMUANYA BENAR!

ENFJ: Oke, baiklah, tidak perlu menangis. Mari pakai uangnya untuk memberi makan semua kucing di kota.

ISFJ: Eh?

ENFJ: Kenapa?

ISFJ: Kau menambah pekerjaanku!

****

Catatan penulis:
Aku ingin mengakhiri Groupchat MBTI ini di sini! Terima sudah membaca semuanya!

Berdoa saja saya punya ide baru untuk menulis story berikutnya.

MBTI Group Chat ✔Where stories live. Discover now