14

1.8K 271 22
                                    

     Sunoo sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, ia tidak bicara apapun sejak kejadian malam itu kantung matanya pun menghitam karena tak tidur.

"Ayo masuk" ucap Sunghoon karena sesampainya dikost Sunoo enggan untuk masuk kedalam kamarnya sendiri.

Sunoo menggeleng tak mau, ia menatap Sunghoon dan Jihoon dengan tatapan kosongnya.

"Dikamar lu aja gimana" usul Sunghoon.

"Boleh. Sunoo ke kamar kakak aja yuk" ajak Jihoon.

Sunoo malah memeluk Jihoon dengan erat dan langsung menangis disana.

"Maaf kak maaf"

"Iya Sunoo, tapi gimana pun kamu harus tanggung jawab atas perbuatan kamu sendiri"

"Aku bakal nyerahin diri kepolisi"

Jihoon dan Sunghoon terkejut sekaligus lega mendengarnya, Sunghoon mendekat ke Sunoo dan mengelus pundak Sunoo.

"Sunoo" Sunoo berbalik badan menghadap Sunghoon, ia menunduk takut.

"Maafin aku kak"

Sunghoon maju memeluk Sunoo, "Gapapa, sekarang kalo mau marah pun percuma kan gak bisa bikin Hyunsuk balik juga"

"Yang penting kamu mau tanggung jawab" Sunoo mengangguk cepat, ia janji akan mengakui semua kesalahannya di kantor polisi.

"Yaudah sekarang masuk dulu yuk, kamu perlu istirahat mata kamu udah kaya panda aja"

Sunghoon mengangguk kecil ke Jihoon seolah bicara tenang saja Sunoo aman bersamanya dan Sunghoon yang akan mengurus semua setelah ini.

Akhirnya Sunoo mau diajak masuk kedalam kamarnya sendiri ditemani Sunghoon.

Jihoon pun masuk kedalam kamarnya sendiri, ia membaringkan badannya di kasur dan menghela nafas lelah. Masih tidak menyangka dengan yang dialaminya.

"Jihoon" panggil Hyunsuk yang dari tadi ada dikamar Jihoon.

"Hm, kenapa sukkie"

"Ada satu lagi permintaan sebelum aku pergi, aku mau ketemu mama papa sama Doyoung adikku"

"Oh iya!" Hyunsuk berdiri menghampiri suatu laci.

"Disini, didalam ini ada kado buat Doyoung, kamu tolong buka ya Ji terus kasih ke dia aku dulu mau kasih ini ke Doyoung karena sebentar lagi dia ulang tahun tapi belum sempet kasih"

Laci itu memang sudah ada sejak Jihoon pindah kesini dan terkunci tak bisa dibuka, Jihoon juga malas mencari kuncinya jadi ia biarkan saja.

"Tapi itu gak ada kuncinya"

"Kamu buka paksa aja deh, harusnya kado itu tahun lalu aku kasih ke Doyoung, pasti dia nungguin hadiah dari aku kan aku janji ke dia buat kasih kado"

"Nanti rusak disuruh ganti sama ibu kost"

"Gak akan, ini laci punya aku jadi sekarang juga milik kamu"

Jihoon mencari cara bagaimana caranya membuka laci tersebut. Hingga akhirnya ia menemukan palu didapur lalu ia membongkar paksa dengan palu hingga pembuka laci tersebut rusak.

"Akhirnya" Hyunsuk melompat kecil karena senang, akhirnya kado itu bisa tersampaikan kepada adiknya.

Saat membuka laci tersebut Jihoon dikejutkan dengan banyaknya buku komik dan Lego Lego kecil, lalu ia menemukan kado yang Hyunsuk maksud.

"Keren banget ini, komiknya nanti aku pinjem ya"

"Buat kamu aja sih, sama legoku aah aku kangen banget!"

Hyunsuk mengambil beberapa legonya dan disusun diatas meja.

"Ini isinya apa?" Tanya Jihoon pada kadonya.

"Jam tangan, dulu Doyoung minta jam tangan baru jadi aku beliin sebagai kado ulang tahun"

"Maafin kakak ya Dobby baru kasih sekarang" Hyunsuk mengusap kado itu dengan tatapan sendunya.

"Setelah ini selesai kamu beneran bakal pergi?" Tanya Jihoon.

Hyunsuk mengangguk, "Maafin aku ya Jihoon kalo selama ini aku nyusahin kamu"

Jihoon mendekap Hyunsuk dalam pelukannya, Jihoon meneteskan air matanya. Kenapa rasanya tak rela jika Hyunsuk pergi meninggalkannya.

"Kamu gak nyusahin sama sekali, aku seneng bisa bantu kamu"

"Dan kenapa aku gak rela kamu pergi sukkie"

Hyunsuk membalas pelukan Jihoon, sebenarnya Hyunsuk pun sama ia tak bisa pergi dari Jihoon.

"Sukkie hantu paling gemes yang pernah aku temuin, makasih selama ini udah jadi temen kamar aku"

"Setelah kamu pergi aku gak akan ada temen kamar lagi, gak yang bisa bantu aku ngerjain tugas lagi"

"Jihoon hiks, jangan bilang gitu"

Jihoon menghapus air mata dipipi Hyunsuk, "Aku gak tau ini salah atau enggak"

"Love you, i love you Hyunsuk"

Jihoon mendekatkan wajahnya dengan wajah Hyunsuk hingga wajah mereka sangat dekat. Tanpa ragu Jihoon mencium bibir Hyunsuk dan Hyunsuk pun memejamkan matanya.

"Love you too Jihoon" Jawab Hyunsuk dalam hati.

Ciuman itu terlepas dan Hyunsuk menatap Jihoon dengan tatapan lembutnya serta senyum manis Hyunsuk.

"Besok aku kerumah kamu buat ketemu orang tua sama adik kamu"

"Makasih Jihoonku" Jihoon jadi salah tingkah dengan panggilan Hyunsuk barusan, apalagi tadi Hyunsuk memanggil Jihoonku dengan nada lucu serta kepala yang dimiringkan sedikit.

"Udah ah aku mau beresin legoku lagi"

Jihoon hanya memandangi Hyunsuk yang asih menyusun legonya diatas meja dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Tapi tiba-tiba lego yang dipegang Hyunsuk terjatuh begitu saja dan saat akan mengambilnya Hyunsuk tak bisa menggapai lego lego itu, tangan Hyunsuk menembus tak bisa memegang legonya.

"Jihoon kenapa gak bisa"

Jihoon hendak memegang tangan Hyunsuk dan begitu terkejutnya Jihoon pun tak bisa memegangnya.

Hyunsuk melihat tangannya sendiri lalu ia kembali mencoba dengan menyentuh wajah Jihoon, dan hasilnya nihil ia malah menembus Jihoon.

"Jihoon kok gak bisa sih"

"Tenang tenang" Jihoon menarik nafasnya lalu ia dengan pelan akan menggenggam tangan Hyunsuk.

Tapi lagi-lagi sama, ia menembus Hyunsuk. Jihoon juga melihat jika seluruh badan Hyunsuk sedikit memudar menjadi sedikit transparan.

Apa Hyunsuk benar-benar akan pergi.







~~~~~~~~~~~~~

See you next chapter 乁 ˘ o ˘ ㄏ

Love for Ghost [Hoonsuk]✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz