05. What If

248 31 0
                                        

"Jung!" sapa Jimin dengan senyuman manis yang terpartri di wajahnya seperti biasa kala menatap Jungkook.

Jungkook melihat sekilas lalu kembali menatap lurus ring basket yang tinggi menjulang di hadapannya. Keringat membasahi tubuhnya, tak jarang keringat itu mengalir melewati pelipis hingga lehernya. Tangannya terus mendribble bola sebelum melempar memasuki Ring.

Trang!

Yes! Teriaknya dalam hati saat berhasil memasukan bola lagi ke dalam ring basket. 

Jersey biru putih bertuliskan Jungkook 7 di belakang punggungnya yang tegap. Jungkook terus berlatih walau tak ada jadwal latihan dan sampai sekolah sepi.

Setelah berhasil mencetak belasan poin, Jungkook menghampiri Jimin yang setia menunggu, duduk di tribun sambil terus mengunyah roti di mulutnya. Satu tangannya menggenggam botol mineral dingin untuk Jungkook,  sebelah lagi memegang roti yang telah tergigit olehnya, dan pahanya yang mengapit botol minum miliknya sendiri.

Sesampainya di hadapan Jimin, Jimin menyodorkan satu botol yang ia pegang. Memberikan pada Jungkook dengan kepala menengadah.

"Terimakasih."

"Sama-sama." Jimin tersenyum, pipinya menggembung sebelah akibat roti di dalam mulutnya.

"Mengapa tak pulang lebih dulu?" tanya Jungkook penasaran. Biasanya Jimin akan cepat bosen menunggu Jungkook berlatih seperti ini.

"Hm? Hanya ingin," jawab Jimin.

Kepalanya tak menoleh sedikitpun pada Jungkook yang sekarang tengah duduk di sebelahnya, masih sibuk dengan roti isi miliknya. Mengabaikan Jungkook yang beberapa kali meneguk kembali air mineral.  Keduanya diam dalam hening, saling menikmati keheningan yang diciptakan tanpa ada rasa canggung di hati mereka.

Cklek.

Pintu lapangan terbuka, menampilkan wajah yang sangat mereka kenali muncul dari balik pintu. Taehyung.

"Kook! Jim!" sapanya girang.

Tangannya melambai rusuh dengan senyum kotak yang lebar. Kakinya melangkah membelah lapangan menuju kedua sahabatnya ini berada.

"Hai!" sapa Jimin tak kalah girang.

"Tumben kau belum pulang, Taee?"

"Aku harus memperbaiki nilaiku yang buruk tadi, hahhh... lelahnyaa." Taehyung terduduk di sebelah Jimin, kepalanya ia letakkan di bahu si mungil.

Jungkook memutar bola matanya malas, tau betul ini hanya akal-akalan si Kim Taehyung supaya mendapat perhatian dari Jimin.

Benar saja, buktinya sekarang Jimin sedang menasehati Taehyung sambil memainkan jari panjang sahabat mereka itu.

Tak mau kalah, Jungkook juga melakukan aksinya untuk mendapatkan perhatian dari si mungil.

"Hahh.. Jimin, aku lelah sekali rasanya. Badanku, aduh!" rengeknya, tangannya memijat bahunya yang tak terasa sakit atau pegal.

"Oh!"

Mata Jimin membola kaget, sedikit panik mendengar keluhan Jungkook. Takut sahabatnya ini cidera parah seperti kakaknya dulu.

RANDOM JIMIN  [ KOOKMIN ]Where stories live. Discover now