Part 18. Hidden side

8 0 0
                                        


Up!!!

Happy Reading 🤗

*****

"Ta-da!"

Lea mengerjap berulang kali, mendapati wajah Ansel berada dekat didepannya. Pria itu tersenyum lebar dengan mata yang berbinar

"Hehe, Ansel pulang!"

Ia menarik diri kebelakang, menegakkan punggung sembari menetralisir rasa terkejut nya. Entah bagaimana adiknya itu tahu jika dirinya ada di taman komplek.

"Kok gak telpon? Udah dari kapan? Tahu aku disini dari siapa?"

Lea menggeser duduknya, memberi ruang cukup untuk Ansel disampingnya. Pria itu mengangkat keranjang berukuran sedang yang sedari tadi ia jinjing.

"Nyang-nyang!" Ucap Ansel dengan nada dibuat seperti anak kecil, remaja itu tak menghiraukan pertanyaan sang kakak
"Nih, kucingnya!"

Ansel meletakkan keranjang nya diatas pangkuan Lea. Gadis itu masih mencerna situasinya, ia menatap keranjang dan Ansel bergantian.

"Namanya Hobak!" Lanjut Ansel

Segera Lea membuka salah satu sisi keranjang dengan hati-hati. Satu tangannya dimasukkan kedalam guna memastikan isi didalamnya.

Meong!

Sudut bibirnya terangkat, ia menunduk melihat kedalam keranjang. Seekor kucing berwarna sedikit keemasan dengan garis-garis hitam di badannya membungkuk manis.

"Wah, beneran kucingnya!"

Ansel mengangguk, sementara Lea mengambil kucing dari dalam keranjang dan menggendong nya seperti bayi. Keranjang kosong tadi diletakkan bawah, ia menyunggingkan senyum simpul.

"Beneran, waktu di pets shop kemarin dia genit banget jadinya aku beli!"

Kucing jenis domestik itu mendusel lengan Lea, beberapa kali menyembunyikan wajahnya lalu kembali melihat keatas.

"Hobak kayaknya lapar, Aku mau ke minimarket beli makannya sekalian pulang."

Lea sudah kepalang senang, ia enggan melepaskan kucingnya dari pelukan. Keduanya berjalan berdampingan, dengan Ansel menjinjing keranjang kosong tadi satu tangan.

"Sekarang aku gak perlu nungguin Kenzo bawa Tobin, makasih hobak nya!"

"Ur welcome, kak!"

*****

Tok! Tok!

"Paket!"

Tok! Tok!

"Paket!"

Tok! Tok!
"Pak-"

"Pakai otak gak sih kalau ngetuk tuh? Kayak orang gila!"

Kenzo memundurkan langkahnya, sebelah alisnya terangkat, ia menyodorkan keranjang pink berisi kelinci putih pada pria yang satu tahun lebih muda itu.

"Bacot! Situ lama bukanya, nih ambil si Tobin titip sama kak Lea!"

Ansel, si pelaku penggertakan terhadap senior barusan tidak langsung menerima keranjang dari Kenzo. Maniknya memincing curiga, pria di depannya tampak terburu-buru tidak seperti biasanya. Kenzo selalu nyelonong masuk dan mencari Lea di dapur.

"Kasih sendiri lah! Tuh orangnya didalam lagi sibuk kasih makan kucing. Sekalian pengenalan."

Tanpa perlu masuk sebenarnya Kenzo sudah tahu. Pintu tidak dikunci tadi, ia hanya iseng mengetuk sebab melihat Ansel yang asik bermain ponsel sampai sambil menyumbat telinga dengan earphone. Salah satu peraturan di kost-an baru Lea, dilarang menutup pintu apabila membawa tamu - terutama jika tamunya laki-laki.

Spin off How Feels : Without YouWhere stories live. Discover now