Jaehyuk tersenyum menerima gelas yang Asahi berikan, "Ada lagi gak?" Jaehyuk terkekeh melihat Asahi yang begitu khawatir dengannya.
"Ada deh."
"Heum? Apa? Mau sarapan?" tanya Asahi sambil menatap Jaehyuk.
"Morning Kiss"
Wajah khawatir Asahi langsung berubah menjadi wajah kesal, "Jangan becanda terus! Lagi sakit juga"
Jaehyuk tertawa melihat Asahi yang tiba-tiba marah, "Gak ada kok, sarapannya nanti aja. Sini duduk."
Asahi menurut dan mendudukkan dirinya dikasur Jaehyuk, Jaehyuk berusaha menahan rasa gemesnya pada Asahi yang penurut seperti ini.
"Ada yang luka gak?" tanya Jaehyuk pada Asahi lalu mengangkat tangannya untuk mengusap kepala Asahi.
Asahi menggelengkan kepalanya, "Lo yang luka," Asahi menunduk karena merasa bersalah.
"Luka kecil doang ini besok juga sembuh"
Asahi mengangkat kepalanya menatap Jaehyuk dengan tatapan khawatir, namun Jaehyuk malah tersenyum pada Asahi seolah mengisyaratkan kalau ia baik-baik saja.
"Punteen," pintu kamar Jaehyuk terbuka menampilkan dua orang yang kini sudah masuk.
"Maap ini mah ganggu waktu pacarannya, mau balikin kunci motor," ucap salah satu orang yg baru saja masuk, Jaehyuk sedikit bingung karena ia tidak mengenal orang yang tadi mengembalikan kunci motornya.
"Dia Kak Haechan, pacarnya Jeno." jelas Asahi pada Jaehyuk yang kemudian dianggukin oleh Jaehyuk.
"Thank you."
"Sama-sama, lagian sayang motor keren gitu ditinggal," balas Haechan.
"Nunggu sendirian disini sa? Butuh temen ga? Ntar gua suruh Yoshi atau Ruto kesini" kini Jeno yang berbicara pada Asahi.
"Gak usah, mereka banyak urusan pasti"
"Kalo gitu gua tinggal ya, kalo butuh apa apa telpon aja," ucap Jeno lalu menggandeng tangan Haechan untuk pergi dari sana.
"Lo deket banget ya sama anak neo itu?" tanya Jaehyuk begitu Jeno dan Haechan pergi.
"Lumayan, bisa dibilang kita temen kecil. Makanya gue keseringan manggil Jeno sama Jaemin gak pake kak." Jaehyuk mengangguk mendengar jawaban Asahi.
"Btw ya sa,"
"Heum?" Asahi diam menunggu Jaehyuk melanjutkan kalimatnya.
"So, you are mine now?" tanya Jaehyuk yang berhasil membuat Asahi tersipu.
"Gak! Perjanjiannya kalo lo nurut sama gue semalem, tapi kan lo gak nurut."
"Lahhhh! Kan perjanjiannya kalo lo baik-baik aja, liat lo baik-baik aja,"
"Gak yaa Jaehyuk! Lo gak nurut sama gue dan malah nyusul gue sampe kayak gini!"
"Sa gak boleh gitu loohhh... Semalem lu kan bilangnya you will be okay dan you will be mine."
"Ihh gaada yaa gue ngomong gitu?!!!"
"Adaa Asahi lu tanya aja sama orang-orang,"
Asahi mulai kehabisan kata untuk membalas perkataan Jaehyuk, ia menatap Jaehyuk kesal. Sementara Jaehyuk tertawa melihat wajah Asahi, baginya sangat menggemaskan.
"Ututuuuu lucu banget pacar Jaehyuk, sini peluk," ucap Jaehyuk lalu menarik lengan Asahi untuk mendekat kearahnya. Ia kira Asahi akan melawan tapi Asahi kini benar-benar memeluknya.
YOU ARE READING
SIDE || JAESAHI END
FanfictionTrigger Warning ⚠️ harsh words, violence, blood, mature, m-preg, family issue. When you fall to the most misterious person ever, enter into each other's world to know each other. "Gue ga ditakdirkan buat dicintai atau mencintai orang lain." Treasur...
