Chapter 7 (End Part 1)

3 0 0
                                    

Suasana di sekolah sangat ramai setelah kepulangan tim voli dari Tokyo. Para siswa terlihat menyoraki para pemain dengan bersemangat dan bahagia. Ketika aku dan si kembar sampai di sekolah, para siswa langsung berkumpul untuk menyambut bintang baru mereka. Yah, di samping kemampuan mereka, si kembar juga memiliki wajah yang tampan, jadi sudah wajar para gadis mengejar mereka.

"Oi, Itsu, ayo!" sahut Atsumu.

Osamu menarik tanganku. "Ayo, Suru jangan sampai tertinggal."

Ah, tentu saja. Ada aku yang selalu bersama si kembar. Aku sudah siap untuk mendengar hinaan dan makian para gadis yang cemburu padaku, seperti hari pertama sekolah.

"Lihat gadis itu."

"Eh? Bukannya dia manajer mereka?"

"Sungguhan? Manajer yang itu?"

"Aku mendengarnya dari kakak kelas, iya, dia orangnya."

"Wah, keren."

"Dia benar-benar membantu klub voli hingga nasional."

"Kemampuan analisisnya sangat tajam, itu yang kudengar dari kakak kelas."

"Bahkan para senior membicarakannya!"

"Dia gadis yang keren."

"Mereka bertiga sungguh orang-orang yang tidak biasa!"

"Baru berapa bulan saja sudah mencetak prestasi yang memukau."

Eh.

Apa ini?

Kenapa mereka malah memujiku habis-habisan?

"Kak Saina yang menyebarkannya," ucap Atsumu seolah membaca wajahku yang kebingungan.

"Berita meluas dari kelas 2, ditambah dari kelas 3, lalu turun ke kelas 1. Semuanya membicarakan kita, termasuk Suru," tambah Osamu. "Kak Mihaku juga tak keberatan menyebarkan namamu. Klub voli pantas mendapat manajer yang baik dan berkualitas."

"Heee..." Aku berusaha memahami situasi yang terjadi. Kami berjalan di koridor dan banyak sekali mata-mata yang menatap kami.

"It. Su. Ru!!!" Hikari langsung memelukku ketika aku dan Atsumu sampai di kelas. "Aku sangat senang!!"

"Kamu keren, Itsuru," ucap Sakura yang muncul di belakang Hikari. "Bagaimana pertandingan finalnya?"

Aku tertawa kecil sambil menatap Atsumu. "Yah... Itu... Ahahaha."

"Itachiyama sekolah paling kuat di Jepang," ucap Atsumu. "Me-mereka sangat bagus di semua sisi. Sialan!" lalu Atsumu berjalan dengan kesal ke bangkunya.

"Apa maksudnya itu?" bisik Hikari. "Apa yang terjadi di pertandingan final?"

Aku menghela napas pelan.

"SMA Itachiyama langsung mengamankan 3 set dari 5 set."

---

Sepulang sekolah, kami bertiga menuju ke gedung olahraga.

"Yo, Itsuru," sapa Aran. "Pertandingan final yang sangat menakjubkan, kan?"

Aku tertawa gugup. "Yah, itu tidak berlaku untuk mereka." Aku menunjuk si kembar dengan jempolku. "Setelah petandingan, Atsumu merasa sangat kesal karena Itachiyama sangat kuat."

"Itulah kekuatan juara bertahan Inter High," ucap Ranshirou. "Aku tidak bisa membayangkan mental lawan mereka yang mereka koyak itu."

Aku menghela napas. "Sudah pasti kita akan menghadapi mereka ketika kita lolos ke final di Turnamen Musim Semi."

The Annoying DuoWhere stories live. Discover now