Zin menyipitkan matanya setelah melihat buku cerita online yang sudah ia baca hingga tamat.
"Apa banget? Kok endingnya gitu sih anjir? Ga memuaskan."
Zin memulai membuka kolom komentar namun isi kolom komentar dipenuhi dengan komentar positif yang membuat Zin semakin marah. Zin pun memulai mengetik komentar.
Isi komentar Zin :
ZinLee : Gue sih kecewa ya sama endingnya, apalagi sama ukenya. Padahal kalau punya seme yang obsesi gitu malah seru banget woy! Kalo gue sih pasti seneng banget. Ukenya juga menurut gue menye-menye! Harusnya endingnya mereka tetap pacaran. Ini kok malah sama cowok lain?? Padahal semenya idaman gue bangeeet. Intinya gue ga puas sama sekali dengan cerita ini.
Zin pun mengirim komentar itu. Lalu memutuskan untuk tidur.
"Jin~"
Samar-samar Zin mendengar suara yang memanggil namanya namun terasa agak asing.
"Park Jinseong ayo bangun! Sekarang sudah jam 7."
Zin bangun dari tidurnya. Tak lupa mengusap matanya. Pemandangan yang bisa Zin liat sangat kabur. Mungkin itu karena efek ia bangun tidur?
"Apaan sih ma? Kok tumben bangunin aku? Terus tadi kenapa manggil aku Park Jinseong? Nama aku kan Lee Zin." ujar Zin.
Orang yang dihadapannya menatapnya dengan bingung.
"Kamu ngelantur ya nak? Sana cuci muka dulu sekalian mandi. Pacar kamu si Yohan udah nungguin tuh di depan."
Wait..
Kok ada yang aneh?
Dan..
Sejak kapan seorang Lee Zin ada pacar?
Zin pun mengusap matanya dengan kasar. Perlahan penglihatannya mulai jelas. Zin pun mulai melihat ke sekelilingnya kemudian menatap seorang perempuan asing yang ada dihadapannya.
"HAH?"
Zin rasanya ingin pingsan sekarang juga.
