SUGAR DUDA

4

***

First kiss Sunny yang diambil oleh Taeyong itu tampaknya malah buat Taeyong jadi canggung sedangkan Sunny hanya bisa diam dan memegang bibirnya saat Taeyong langsung memalingkan wajahnya setelah menciumnya

Melihat orang berciuman saja dia tak pernah apalagi ini kesan pertama yang aneh namun membuat jantungnya lumayan terpacu lebih cepat

" Biar aku bantu lepaskan ini " Taeyong coba membantu melepaskan hiasan yang ada di rambut Sunny yang tampak membuat Sunny jadi tak nyaman

Dengan telaten dia melepaskannya sampai rambut panjang Sunny menjadi terurai, cukup lama Taeyong menatap wajah Sunny yang terlihat benar benar gadis muda yang cantik apalagi mata indahnya yang polos membuat Taeyong jadi membeku

" Ini lebih baik Oppa "

" Oppa.. " Sunny menggoyangkan paha Taeyong itu yang melamun

" Ee iyaa, pakaian ini juga pasti membuatmu risih juga kan ? " Sunny mengangguk cepat

" Kita pergi ke Store Jaehyun " suruhnya kepada supir

" Apa perlu hubungin Pak Jaehyun ?"

" Gak perlu, kita langsung kesana "

Perjalanan masih cukup jauh begitu Sunny juga tampak tidak mengerti saat obrolan kepada Asistennya yang sedemang membahas masalah kantor, rasanya benar mengantuk menatap jalanan diluar yang sama sekali tidak dia tau

Lama kelamaan matanya terpejam dengan menyender di samping kaca, sedangkan Taeyong yang sibuk menggunakan ipad nya jadi menengok saat mendengar suara terketuk seperti kepala yang terkena kaca

" Sun.. "

" Hmmm apa kita sudah sampai ?" Tanyanya yang terbangun saat Taeyong memegang tangannya

" Ini masih jauh, tidur dipaha ku. Kalo kamu terus menempel kepala mu dikaca bisa benjol nanti "

" Hehee.. aku mengantuk "

Tampa ragu pun Sunny langsung membaringkan kepalanya diatas paha Taeyong itu, pikirnya apa gadis muda ini gak punya sifat yang mudah menolak " Wajar dia percaya omongan pak tua itu, dia lebih bahaya kalo hidup sendiri terlalu lama " batin Taeyong sambil menatap wajah Sunny yang sudah mulai memejamkan matanya

Kembali dia menggunakan ipadnya sambil memangku kepala Sunny, terkadang dia memegang pundak Sunny agar tidak keguncang. Moment itu pun tidak luput dari pandangan sopir maupun asistent nya itu, sulit di mengerti dengan tingkah bos nya itu