kenyataan pahit

432 54 18
                                    

Pemuda berkulit pucat berjalan menyusuri jalan setapak yang di tumbuhi rumput hijau , ia berjalan dengan sangat pelan.

Suga tidak menyangka ia harus menemui adiknya di sini . kaki jenjangnya berhenti tepat di samping gundukan tanah dengan batu nisan bertulisan marga sang ayah Park dan kata berikutnya adalah nama yang sangat ia rindukan JIMIN .

Air mata seketika jatuh tanpa bisa ia tahan lagi , ia terduduk lemas di samping batu nisan itu lalu merengkuhnya seakan ia tengah memeluk sang adik

" Hallo adik manisku , apa kabar "

Suara lirih Suga kini mengalun indah disela isakan nya , menatap batu nisan bertuliskan nama sang adik

" Jimin marah pada kakak yaa ?? Sampai tidak ingin menemui kak yoongi lagi ??"

Sepi, sunyi . Semua pertanyaan suga hanya di balas oleh hembusan angin yang terasa dingin melewati pipi basahnya

" Maafkan aku yang tidak segera menemuimu, maafkan kakak yang meninggalkan mu "

Isakan Suga semakin keras bersamaan dengan turunnya hujan .

" Mengapa kau meninggalkan ku Jim , kakak merindukanmu , kakak berusaha menyelesaikan study ku agar bisa segera kembali ke Seoul dan menemui mu jim"

Suga terus menangis disana , masih dengan posisi yang sama , memeluk batu nisan itu kuat guna mengurangi rasa rindu pada sang adik yang kini sudah tidur bersama dengan kenangan mereka dulu . Hampir 2 jam Suga bersimpuh di sana dengan bercerita tentang pengalamannya bersekolah di Jepang sampai ia mendapat kan gelar dokter

" Jim , kak yoongi pulang dulu yaa "

Suga mengusap nama pada batu di depannya lalu berdiri

" kakak akan sering datang kemari untuk menengok mu , datanglah ke dalam mimpi kakak... "

Suga berjalan menjauhi area pemakaman itu menuju mobil putihnya . suga segera memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju rumah sakit tempatnya bekerja . Ngomong-ngomong soal baju suga selalu menyediakan baju ganti di mobilnya ketika ia akan berjaga malam .










Langit sore sudah mulai menampakkan keindahannya , mobil Suga memasuki halaman rumah sakit dan langsung memarkirkannya. Ia keluar mobil dengan senyum merekah yang selalu ia perlihatkan ketika memasuki rumah sakit .

Suga berjalan santai sambil sesekali membungkuk kecil kepada rekan dokter yang ia lewati , hingga ia mencapai ruangan salah satu rekan dokternya yang cukup dekat dengannya , Kim seokjin.

" Jin, aku-"

Suga menghentikan langkah juga kalimatnya ketika ia melihat disana jin tengah sibuk dengan kacamata yang bertengger di hidungnya , tampak sedang memperhatikan sebuah file

" Sibuk sekali dokter muda ini, apa yang kau perhatikan hah ??"

" Sedikit masalah serius , kau tau park Jimin ??"

Suga hanya mengangguk , lalu kembali memperhatikan seokjin

" Dia sedang dalam masalah besar ga, "

" Dalam masalah besar bagaimana sih??"

Seokjin memberikan laporan pemeriksaan Jimin kepada yoongi , sejenak suga tampak membaca hasil pemeriksaan Jimin hingga ia membulatkan mata ketika melihat sebuah kata "HEMOFILIA"

" Ini hasil pemeriksaan Jimin ??"

Seokjin mengangguk lemah menatap yoongi sendu

" Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri ga, apalagi ayahnya juga teman dekat ayahku . Dia juga sahabat adikku , kalau adikku tau pasti dia akan menjadi orang pertama setelah ayah Jimin yang akan berlutut padaku agar aku bisa menyembuhkan Jimin"

I MISS YOU (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt