Birthday Girl

Start bij het begin
                                    

Berkumpul di saat Azura ulang tahun dan memberi kado istimewa kepadanya.
"Today  your day sweety!" Tamara berucap, langkahnya mendekat ke arah anak gadis cantiknya itu bersama Bumi. Lantas tangannya menyodorkan satu kado kepadanya.

Azura tersenyum, ia benar-benar tidak merasakan amarah yang bergejolak kepada bundanya sebagaimana seperti kemarin.

"Terimakasih Bun Yah," Ucap Azura bergantian.

Bimo mengangguk, "Ayah sama Bunda minta maaf untuk perihal kemarin ya Nak, tapi yang pasti semua keputusan kami berdua jelas untuk kebaikan kamu dan Alaska,"
Azura hanya mengangguk kemudian tersenyum cantik, "Ini boleh Azura buka?" Pintanya dan itu jelas di iyakan oleh Tamara dan Bimo.

Dengan rasa antusias Azura membuka kado tersebut, mengambil pelan sebuah iPad keluaran terbaru sekitar beberapa Minggu yang lalu.

Sontak Azura mendongak, menatap kedua orangtuanya secara bergantian
"Ini beneran?"

"Iya sayang,"

"Sengaja, biar anak ayah semangat buat gambar lagi,"

Azura kembali bersemangat, kemudian ia menoleh ke arah Fitri yang juga tengah mendekat ke arahnya setelah Bimo dan Tamara berjalan mundur dan kembali duduk.

"Selamat ulang tahun cantik," Kata Fitri sebari memeluk tubuh Azura singkat.

Tangan mungil itu membalas pelukan Azura, tersenyum merekah kearah Fitri yang tengah menyodorkan satu kado untuknya.

"Di buka," perintah Fitri dan Azura pun mengangguk mengiyakan.

Saat membuka dan mengambil kado tersebut, Azura mendapatkan satu switer rajutan berwarna pink pastel.

Azura mendongak, dan Fitri mengangguk "Iya selama dua bulan Tante bikin ini buat kamu," Tangannya menangkup wajah cantik Azura.

"Semoga kamu suka ya cantik," kata Fitri.

"Terimakasih Tante!!!"

Sedangkan Alaska dan Seth, kedua laki-laki itu pun akhirnya mendekat, menyodorkan kado ke arah Azura.
"Gue sama Abang Lo TPTP buat beli ini," Celetuk Seth saat melihat Azura membuka kado pemberian mereka berdua.

Di sana terlihat bahwa mereka berdua tengah membelikan Azura satu buah satu set alat lukis di sertai cat lukisnya secara lengkap.
Dan itu justru membuat Azura menatap ke arah mereka berdua tidak percaya.

"Ini seriusan?" Tanya Azura tidak percaya, karena pasalnya gadis itu benar-benar membutuhkan satu set warna cat lukisan bahkan lain-lainnya karena memang sudah rusak juga.

Bahkan Azura pun tidak berfikir bahwa mereka berdua akan membelikan alat untuk menyalurkan hobi dirinya.

"Biar adek gue semakin semangat lukis sambil gambar, sorry belum bisa beliin barang mahal kaya bunda sama ayah," Kata Alaska sebari memeluk tubuh Azura erat.

"Dan juga, jangan sedih-sedih. Lo harus happy di sini," bisiknya tepat di telinga Azura.

Alaska meregangkan pelukannya, kemudian memundurkan langkahnya.

Dan sekarang Jeje, yang tengah menyodorkan satu kotak makan besar berwarna pink.
"Happy Birthday BESTie!!! Gue bikinin cupcake Oreo kesukaan Lo," Kata Jeje sambil memeluk semangat tubuh Azura.

Azura pun membalas pelukan Jeje, tersenyum senang bahwa sahabatnya ini tau apa kesukaannya dirinya. Dan dengan relanya Jeje mau memasak cupcake tersebut di mana dirinya juga paham bahwa Jeje sangat malas memasak padahal masakannya enak-enak.

Terakhir, sekarang bagian Felix di mana ia memilih untuk memberi kado itu terakhir. Dan itu jelas membuat Azura sedikit tergugup melihat Felix berjalan ke arahnya.
Wajahnya datar nan tegas, di sertai kedua sorot matanya yang tajam itu mampu membuat kedua kaki Azura terasa lemas.
Kenapa Felix pagi ini bisa terlihat tampan sih?

AZURA (21+)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu