13

1.2K 95 7
                                    

Tak ada solusi untuk menangkap Edward selain dengan menjebaknya, membuat jebakan terkait pelanggaran hukum dan bisnis aneh di Oceana.

Sudah jelas ia tak melakukannya, tapi ia harus menerima tuduhan itu sama seperti nama Trent yang memburuk karenanya. Padahal sosok kakak bernama Trent itu tak bersalah apapun, ia mati mengenaskan di usianya yang terbilang muda dan dibakar hidup-hidup. Tak ada solusi menemukan buktinya.

"Sebenarnya, ada solusinya Y/n" ujar Lucas.

"Bagaimana?"

"Kita pancing dia dengan jebakan yang berlaku hukum, maka dia akan di sidang di depan rakyat. Lalu serahkan semuanya padaku untuk seterusnya" sombong Lucas.

Athanasia memaksa Lucas membisikkan rencananya, lalu kedua orang itu cekikikan dan heboh sendiri membuatmu dan Izekiel berpandangan bingung.

"Pokoknya lakukan saja sesuai rencanamu dan rencana Lucas, Y/n. Untuk sisanya biar kami yang lakukan" ucap Athanasia meyakinkan.

"Kau yakin Y/n membiarkan mereka campur tangan?" Bisik Izekiel yang duduk di sebelahmu di tempat tidurmu.

"Setidaknya dia lebih meyakinkan dibanding Lucas"

Kiel mengangguk serius tak menganggap candaanmu sebagai candaan "Benar, aku setuju"

"Tapi, apakah tak masalah kalau mengurus masalah kekaisaran Oceana? Putri Athanasia kan calon ratu dan Lucas calon pangeran Obelia" tanya Izekiel mengeluarkan kekhawatiranmu lebih dulu.

"Aku hanya akan membantu di balim layar, sebagai penyihir menara yang agung Lucas lah yang akan berperan banyak!" Athanasia memeluk lengan suaminya dengan senyum lebar.

Si Lucas itu malah kesem-seman sendiri.

'Lucas ngerti gak sih kalau Athanasia sebenarnya membebankan semua peran penting padanya?' Batinmu dan Izekiel sepemikiran.

Singkat cerita dalam satu minggu semua itu benar-benar terjadi. Kalian menggunakan alibi bisnis kerajaan Omair sebagai keterhubungan dengan tuduhan itu, dan pihak Omair tak punya bukti karena mereka memang pernah punya catatan bisnis ilegal.

Mereka tak berani bertindak apapun memilih membiarkan putra tengah mereka menerima ganjaran dari Oceana.

Saat ini semua rakyat dikumpulkan di lapangan yang terdapat panggung lumayan luas ditengahnya, tema acara ini seharunya permintaan maaf dan penyerahan hukuman denda pada pangeran Edward dari kekaisaran Omair. Dan pihak sana tak melakukan bantahan.

Kamu berjalan menuju ke Edward yang tangannya di borgol dengan es selama masa pengadilan sampai pembayaran denda.

'Ingat ini, kau adalah pion Omair, Edward' kamu menarik dagunya.

Pria yang tak menggunakan kacamata lagi itu terkekeh mendengarnya "Palingan hanya denda dan larangan menginjakkan kaki di Oceana, aku bisa mengganti identitas dan menghilang dengan mudah" angkuhnya dengan volume suara yang hanya bisa didengar orang orang di panggung.

"Yah, bakat kekaisaran Omair memang begitu" anggukmu santai.

"Kalau kau sudah tahu itu seharusnya tak membuang waktu demi mencari cari kesalahanku, kau tak bisa menandingiku sehebat apapun sihirmu dan kemampuanmu di mata rakyat"

Kamu menyeringai "Mari kita lihat apakah kau masih bisa berkata begitu setelah ini"

"Ha?"

Kamu berjalan menjauh darinya berbalik badan "Bahkan aku penasaran apakah kau masih bisa bicara setelah dipenggal" ucapmu dengan senyum.

"Pagi rakyat Oceana! Disiarkan lewat sihir air murni ke penjuru wilayah Oceana, penghakiman atas segala dosa Prince Erward de Albert Omair terhadap rakyat Oceana dan mantan Putra Mahkota Trent de Thettys Oceana, dengan hukuman matinya akan segera dimulai!"

Duchess Alpheus [Izekiel x Reader] ||  Who Made Me A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang