-ANATHEMA-
•°•°•
Sesuai dengan apa yang sudah donghyuck katakan, Dia mengantar Renjun pulang ke apartement pada pukul enam pagi kurang. Saat matahari nimbul secara malu-malu
Dengan sedikit paksaan dari Donghyuck untuk sekedar mampir meminta minuman, Maka disinilah keduanya berada. Renjun sudah berkata agar donghyuck menunggunya di Ruang Tamu yang menyatu dengan dapur, namun Donghyuck menolak karena pemuda tan itu berkata dia mudah bosan jika sendiri
Dan berakhir dengan renjun yang terus menerus menghela nafas panjang karena pemuda Lee tersebut terus mengoceh membuat paginya terasa ricuh dengan keberadaannya
“ —Lagian juga yaa, aku bukan straight tapi aku homo. Udah aku bilang sama Dia tapi dianya gak ngerti-ngerti, heran Aku” Renjun mendengar kan celotehan donghyuck yang membahas tentang seorang wanita cantik yang satu kampus bahkan satu jurusan
Sedikit banyak kehadiran donghyuck membuat apartement yang biasanya selalu ditemani dengan keheningan ini menjadi Hidup meskipun telinganya cukup panas mendengarnya. Dehemen renjun berikan saat Donghyuck memanggil namanya untuk memastikan bahwa ia mendengar segala cerita Lee
“Aku dengar kok, lanjutin aja” Ucapnya, Dengan tangan kiri meletakkan sebuah piring yang telah diisikan dengan Nasi hangat beserta sayur sup ayam
“Bohong!” Hardik donghyuck tak yakin. Pemuda itu memicingkan matanya, menatap pergerakan si mungil yang kini sudah duduk di hadapannya sembari menuang minuman dari teko kedalam gelas, “Mau aku buatin susu?” Renjun menawarkan minuman
Donghyuck mengangguk, “Boleh, Rasa cokelat” Renjun mengangguk. Kembali ia bangkit untuk membuat dua gelas susu dengan rasa yang beda, Cokelat untuk Donghyuck sedangkan Vanila untuk dirinya sendiri
“Nih, Di makan sarapannya dari pada kamu ngoceh mulu” Decakan sebal yang keluar dari bilah bibir donghyuck membuat Renjun menggeleng. Keduanya makan dalam keadaan hening, menikmati sarapan yang terasa mengagumkan bagi donghyuck
“Gila! Masakan kamu enak banget, Ren!” Tersenyum kecil menjadi respon saat mendapatkan pujian tulus dari pemuda yang baru dirinya temui semalam
“Oh iya. Kamu tinggal disini sendirian? Keluarga kamu dimana? Terus... Kamu kuliah dimana? Jurusan apa?” rentetan pertanyaan yang selalu Renjun hindari karena ia terlalu sensitif dengan hal seperti ini
Tentunya, Renjun tak bisa menjawab semua pertanyaan dari donghyuck, sebab itu semua adalah privasinya. Namun, Ada pertanyaan yang membuat renjun harus menjawab, “Aku gak kuliah, aku kerja. Di cafe” jawabnya tanpa menatap lawan bicara
“oh? Kenapa gak di lanjutin? Orang tua kamu gak punya biaya, ya? Atau bagaimana?”
“Kamu kalau udah selesai makan, piringnya taruh aja di sana. Aku mau mandi dulu” Renjun berdalih dan donghyuck paham betul bahwasanya Renjun tak mau membahas topik tersebut
“Haa? Oh iya— silahkan” Renjun tersenyum singkat sebelum berlalu meninggalkan donghyuck sendirian di meja makan. Dalam keheningan, Donghyuck menatap punggung renjun yang sudah masuk ke dalam kamar mandi sebelah dapur setelah pemuda manis itu masuk kedalam kamar mengambil handuk
ESTÁS LEYENDO
ANATHEMA || RENJUN HAREM
Novela Juvenil"For us, Renjun is not a bad luck, but a privilege that God sent to the world" Stay alive until God himself invites you to come back. Don't worry and don't be afraid, you are not alone. There will always be someone watching over you, whether you kn...